Polandia selama Wangsa PiastPolandia selama dinasti Piast adalah tahap utama pertama di dalam Sejarah Polandia dari abad ke-10 sampai abad ke-14 ketika Polandia didirikan sebagai sebuah negara dan bangsa selama periode abad pertengahan sejarah Eropa. Sejarah negara Polandia dimulai dengan mendirikan dinasti Piast oleh Mieszko I di paruh kedua abad ke-10. Istana yang memerintah secara besar bertanggung jawab untuk formasi negara Polandia dan memerintah sampai paruh kedua abad ke-14. Mieszko memilih untuk dibaptis di Upacara Latin Barat tahun 966, yang mendirikan batas budaya utama di Eropa. Mieszko memenuhi unifikasi dasar wilayah bangsa Slavia Barat dengan keberadaan negara baru Polandia.[1] Setelah munculnya bangsa Polandia, serangkaian penguasa memindahkan penduduk memeluk agama Kristiani, membentuk sebuah negara yang kuat dan mengintegrasi Polandia kedalam Kebudayaan Eropa. Putra Mieszko, Bolesław I Chrobry, mendirikan sebuah provinsi Gereja Polandia, mengejar menaklukkan wilayah dan secara resmi dimahkotai tahun 1025, menjadi Raja Polandia pertama. Penguasa Piast pertama jatuh dengan kematian Mieszko II Lambert tahun 1034, diikuti dengan restorasinya dibawah Casimir I. Putra Casimir, Bolesław II yang Dermawan, membawa kembali ketegasan militer Bolesław I, namun menjadi fatal terlibat di dalam konflik dengan Uskup Stanislaus dari Szczepanów, dan diusir dari negara tersebut.[1] Bolesław III, adipati terakhir pada periode awal, berhasil membela negara dan memulihkan wilayah yang sebelumnya. Setelah kematiannya pada tahun 1138, Polandia telah dibagi di antara anak-anaknya. Fragmentasi internal sebagai hasil dari mengikisnya struktur monarki Piast di dalam abad ke-12 dan ke-13 dan menyebabkan perubahan mendasar dan abadi. Konrad I dari Masovia mengundang Teutonic Knight untuk membantunya memerangi Baltik orang-orang kafir Prusia, yang menyebabkan abad peperangan Polandia dengan Ksatria dan negara Prusia Jerman.[1] Kerajaan direstorasi dibawah Władysław I yang Bersiku Tinggi, kemudian dikokohkan dan dikembangkan oleh putranya Casimir III yang Agung. Provinsi barat Silesia dan Pomerania hilang setelah fragmentasi, dan Polandia mulai meluas ke timur. Periode berakhir dengan pemerintahan dua anggota Dinasti Angevin. Konsolidasi abad ke-14 meletakkan dasar baru yang kuat Kerajaan Polandia yang mengikuti.[1] Lihat pulaReferensi
Bacaan selanjutnya
Pranala luar
|