Politeknik Pariwisata Bali
Politeknik Pariwisata Bali (disingkat PPB, aksara Bali: ᬧᭀᬮᬶᬢᬾᬓ᭄ᬦᬶᬓ᭄ᬧᬭᬶᬯᬶᬲᬢᬩᬮᬶ) atau juga disebut Poltekpar Bali adalah sebuah perguruan tinggi kementrian di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. PPB awalnya berdiri pada tahun 1978 sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan kepariwisataan yang bernama Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali atau disingkat P4B di kawasan Nusa Dua, Bali. Hingga saat ini, PPB telah memiliki 2 jurusan yang terdiri dari 8 program studi diploma, 1 program studi magister, dan 2 program studi diploma di luar kampus utama (PSDKU) yang telah terakreditasi secara nasional oleh BAN-PT, Ditjen Diktiristek, dan secara internasional terakreditasi TedQual oleh UN Tourism.[1] PPB mendapat sebutan center of excellence atau pusat unggulan, utamanya di bidang pariwisata budaya karena memadukan unsur kebudayaan dan pendidikan untuk menghasilkan alumni yang inovatif dan kreatif. PPB memiliki tiga kampus, yaitu kampus utama berlokasi di Nusa Dua, Bali dan dua kampus PSDKU yang masing-masing berlokasi di Manado, Sulawesi Utara dan Sragen, Jawa Tengah. SejarahPada awal berdirinya pada tahun 1978, Politeknik Pariwisata Bali (PPB) adalah sebuah lembaga pelatihan yang didirikan untuk menanggapi tingginya kebutuhan industri pariwisata terhadap sumber daya manusia, khususnya dalam bidang perhotelan yang didasari oleh hasil survey dan studi oleh UNDP dan ILO pada tahun 1972. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tanggal 27 Maret 1978 dibangun sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan kepariwisataan yang diberi nama Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B) yang berlokasi di Kawasan Wisata Nusa Dua, Bali. P4B merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola kawasan wisata Nusa Dua. Prioritas utamanya pada kala itu adalah memberikan pendidikan dan pelatihan perhotelan, seperti pre-vocational training programme kepada lulusan SD atau siswa yang telah putus studi (drop out) dari SLTP di area sekitar kampus P4B. Penerimaan mahasiswa untuk program reguler di P4B angkatan pertama baru mulai dilaksanakan pada tahun 1979. Pada tanggal 22 Januari 1982, pengelolaan P4B dialihkan dari PT Pengembangan Pariwisata Bali kepada Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Perhubungan. Selanjutnya, P4B berubah nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali (BPLP Bali) yang didasari oleh Surat Keputusan Menteri Perhubungan No: 303/DL.005/PHB-81 tanggal 18 Desember 1981 tentang Pendirian Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata Bali. Pada tahun 1983, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostel) No: Km.08/OT.083/PPT-83 tentang organisasi dan tata kerja Deparpostel, pengelolaan BPLP Bali dialihkan dari Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Perhubungan kepada Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostel). Pada periode ini, konsentrasi pendidikan dan pelatihan pariwisata pada program reguler adalah jenjang diploma 1 hingga diploma 3. Pesatnya perkembangan industri pariwisata pada tahun 1993 meningkatkan tuntutan terhadap kualitas sumber daya manusia, terutama pada tingkat pimpinan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 1993, BPLP Bali ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB). Pada periode ini, STPNB telah menyelenggarakan program studi pada jenjang diploma 3 dan diploma 4. Pada tahun 2008, STPNB pertama kali membuka program sarjana (strata 1), sesuai dengan Surat Persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 947/D/T/2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Rekomendasi Penyelenggaraan Program Studi Bisnis Hospitaliti di STPNB. Selanjutnya pada tahun 2019, STPNB pertama kali membuka program magister, yaitu program S2 Magister Terapan Pariwisata. Pada tanggal 23 September 2019, STPNB secara resmi beralih status dari sekolah tinggi menjadi politeknik dan berubah nama menjadi Politeknik Pariwisata Bali (PPB). Perubahan ini didasarkan pada Surat Nomor B/872/M.KT.01/2019 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.[2] Atribut identitasArti lambangLambang Politeknik Pariwisata Bali memiliki makna sebagai berikut:[3]
PanjiPanji PPB berbentuk persegi panjang yang ditengahnya terdapat lambang Politeknik Pariwisata Bali bewarna kuning keemasan. Secara umum, panji Politeknik Pariwisata Bali berwarna biru, sedangkan setiap program studi di PPB memiliki warna panji yang berbeda-beda, yaitu:[4]
LaguDua lagu yang dijadikan lagu wajib di Politeknik Pariwisata Bali berjudul Himne Politeknik Pariwisata Bali dan Mars Politeknik Pariwisata Bali. Lagu-lagu ini biasa dinyanyikan pada acara-acara resmi, penyambutan mahasiswa baru, dan wisuda.[5] KampusSecara geografis, posisi kampus PPB berada di area yang berjauhan, kampus utama Nusa Dua, kampus PSDKU Manado, dan kampus PSDKU Sragen. Mayoritas program studi berada di kampus utama Nusa Dua dengan luas lahan mencapai 20 hektar. [6] Nusa DuaKampus utama PPB Nusa Dua terletak di daerah Nusa Dua, Kuta Selatan. Jurusan yang berada kampus ini adalah Jurusan Pariwisata dan Jurusan Hospitaliti. ManadoKampus PSDKU Manado terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara dengan satu program studi yaitu Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKA).[7] SragenKampus PSDKU Sragen terletak di Sragen, Jawa Tengah dengan satu program studi yaitu Program Studi Destinasi Pariwisata (DEP).[8] Organisasi dan tata kerjaSesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pariwisata Bali, organ-organ PPB terdiri dari:[9]
Jurusan dan program studiSaat ini, PPB memiliki 2 jurusan dan 9 program studi yang menjalani seluruh kegiatan pengajaran, pendidikan, dan penelitian. Setiap jurusan dan program studi dipimpin oleh satu ketua atau pimpinan.[10]
Referensi
Pranala luar |