Rukun Kompak Kerja Sama Yang Baik Jujur Amanah Hemat dan Kerja keras
Pondok Pesantren Modern Budi Utomo Surakarta (Bahasa Bali: ᬨᭀᬦ᭄ᬤᭀᬓ᭄ᬧᬲᬦ᭄ᬢ᭄ᬭᬾᬦ᭄ᬫᭀᬤᬾᬋᬦ᭄ᬪᬸᬤᬶᬳᬸᬢᬫᬲᬸᬭᬓᬃᬢ, Pegon:ڤوندوق ڤسانترين موديرن بودي اوتام سوركرتا, Latin: Pondok Pesantren Modéren Budi Utama Surakarta) merupakan sebuah kompleks Pondok pesantren yang berafiliasi dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Kompleks ini terdiri dari Pondok Pesantren Budi Utomo, SMA Budi Utomo, SMP Budi Utomo, SD Islam Terpadu Bina Insan Thoyibah, dan TK Islam Terpadu Bina Insan Thoyibah.
Pondok Pesantren ini mulai beroperasi pada tahun 1993 dan diresmikan oleh Wakil presiden RIJusuf Kalla pada 2 Juni 2007.
Pondok Pesantren ini dipimpin oleh Drs. KH. Muhammad Thoyibun, SH., MM.. Terdapat dewan guru beranggotakan 7 orang guru dan saat ini mendidik sekitar 154 santriwan-santriwati yang berasal dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.[1] Beberapa diantaranya berasal dari Samarinda dan Merauke.
Fasilitas
Masjid Baitul A’la
Kantor Pondok
Gedung Muzdalifah
Gedung Mina
Gedung Arafah
Gedung PPG Solo Utara
Asrama siswa dan santri
Pos kesehatan pesantren
Kamar mandi
Ruang pencucian
Dapur pondok
Kios
Kompleks gedung pendidikan terpadu (SMA Budi Utomo, SMP Budi Utomo, SD Islam Terpadu Bina Insan Thoyibah, dan TK Islam Terpadu Bina Insan Thoyibah)
Lapangan olahraga terpadu
Pengajaran
Dalam kehidupan sehari-hari, santri terbagi menjadi dua kelompok, yaitu santri pelajar dan santri murni. Perbedaan keduanya terletak pada fokus pendidikan.
Santri pelajar bersekolah di sekolah umum, seperti SMAN 1 Surakarta, SMAN 5 Surakarta, SMK Bhinneka Karya Surakarta, dan SMKN 2 Surakarta sembari fokus pada pendidikan pesantren tradisional, sedangkan santri murni fokus pada pendidikan pesantren tradisional saja.
Pendidikan pesantren tradisional di ponpes ini terbagi dalam 4 kategori kelas (Pegon, Lambatan, Cepatan, Saringan) dan menggunakan dua bahasa pengantar, yaitu bahasa Indonesia dan Jawa.