Pubertas diniPubertas dini adalah kondisi di mana fase pertumbuhan, perkembangan tulang, otot, dan kematangan sistem reproduksi anak terjadi lebih awal dari biasanya, yaitu sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Secara umum, pubertas terjadi sekitar usia 11 tahun pada anak perempuan dan 12 tahun pada anak laki-laki, tetapi bisa terjadi lebih awal pada beberapa kasus. Penyebab pubertas dini dapat bervariasi, termasuk faktor genetik dan kelainan hormon. Pubertas dini dapat terjadi ketika seorang anak mengalami perkembangan seksual pada usia yang masih terlalu muda. Pada anak perempuan, pubertas dini dapat terjadi sekitar usia 7-8 tahun, sedangkan pada anak laki-laki, bisa terjadi sekitar usia 8–9 tahun. [1][2] Faktor penyebabFaktor penyebab pubertas dini, yaitu:
DampakPubertas dini memiliki dampak yang signifikan, terutama terkait dengan tinggi badan dan aspek emosional serta sosial. Anak yang mengalami pubertas dini akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek karena pertumbuhan mereka berhenti saat pubertas berakhir, sementara teman sebaya mereka masih terus tumbuh. Meskipun mereka mengalami pertumbuhan pesat di awal, pertumbuhan mereka berhenti sebelum mencapai potensi maksimal. Pubertas dini dapat menyulitkan secara emosional dan sosial, terutama bagi anak perempuan yang mungkin merasa bingung atau malu dengan perubahan fisik yang terjadi lebih awal, seperti perkembangan payudara. Mereka juga bisa mengalami perasaan murung atau mudah tersinggung.[3] Referensi
|