Share to:

 

Pucung, Eromoko, Wonogiri

Pucung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenWonogiri
KecamatanEromoko
Kode pos
57663
Kode Kemendagri33.12.08.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km2
Jumlah penduduk- jiwa
Kepadatan- jiwa/km2
Peta
PetaKoordinat: 7°58′12″S 110°47′50″E / 7.97000°S 110.79722°E / -7.97000; 110.79722


Pucung adalah desa di Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak 13 Km dari pusat Kecamatan Eromoko atau 37 Km dari ibu kota Kabupaten Wonogiri ke arah barat daya berbatasan langsung dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada tempat ziarah menarik diwilayah ini yang bernama Makam Dhamarwulan. Selain itu terdapat rute sejarah yang melewati desa ini sebagai tempat singgah Jendral Soedirman dan jalan yang pernah dilewatinya sewaktu bergerilya menempus sampai Daerah Istimewa Yogyakarta.

Batas wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Desa Pasekan
Timur Desa Sindukarto, Desa Puloharjo dan Desa Eromoko
Selatan Kecamatan Pracimantoro
Barat Desa Basuhan dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Pembagian wilayah

  1. Dusun Berengkut
  2. Dusun Bongos
  3. Dusun Dunggudel
  4. Dusun Gundi
  5. Dusun Jalakan
  6. Dusun Kangkung
  7. Dusun Mijil
  8. Dusun Pucung Kidul
  9. Dusun Pucung Lor
  10. Dusun Pule
  11. Dusun Soka
  12. Dusun Tejosari
  13. Dusun Tetes
  14. Dusun Tukul
  15. Dusun Turi

Geografi

Desa Pucung berada di dataran tinggi dengan ketinggian wilayah 500-600 meter diatas permukaan air laut (mdpl). Wilayahnya berupa kawasan karst. Bentang alamnya 70% merupakan gundukan bukit-bukit tak beraturan dan 30% dataran sempit dan lembah diantaranya yang dikelola sebagai lahan pertanian. Tak ada aliran air permukaan sungai besar di wilayah ini sehingga sangat rentan lesulitan air bersih saat musim kemarau. Kesulitan air di wilayah ini sedikit terpecahkan setelah melalui bantuan dan swadaya masyarakat disekitarnya dan embung.

Penduduk

Mata pencaharian penduduk Desa Pucung dari bertani dilahan kering,dan sebagian besar penduduknya pernah mengalami urbanisasi karena sulitnya lapangan kerja. Meskipun di pedesaan semangat toleransi beragama di desa ini terbilang baik antara umat islam yang mayoritas bisa saling hidup rukun dengan umat kristen yang minoritas.


Kembali kehalaman sebelumnya