Pusat Pemantauan Obat dan Ketergantungan Obat Eropa38°42′21″N 9°08′35″W / 38.70572°N 9.14307°W
Pusat Pemantauan Obat dan Ketergantungan Obat Eropa[5] (bahasa Inggris: European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction, disingkat EMCDDA) adalah salah satu badan Uni Eropa yang berkedudukan di Lisboa, Portugal. Berdiri pada tahun 1993, EMCDDA berupaya menjadi "pusat referensi" dalam penggunaan obat-obatan bagi negara-negara anggota Uni Eropa, serta untuk menyampaikan "informasi yang faktual, obyektif, handal, dan dapat diperbandingkan" mengenai penggunaan narkoba, kecanduan obat-obatan, dan komplikasi kesehatan terkait lainnya, antara lain termasuk hepatitis, HIV/AIDS, dan TBC.[4][6] Meskipun fokus kerja utama EMCDDA adalah Eropa, namun juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, peneliti, serta pembuat kebijakan lainnya di seluruh dunia.[4] Misi dan peranEMCDDA didirikan berdasarkan prinsip bahwa penelitian ilmiah yang independen merupakan "sumber daya yang vital untuk dapat membantu Eropa memahami sifat dari masalah obatnya dan dapat menanggapinya secara lebih baik."[4] Pernyataan misi badan ini adalah sbb.:
Salah satu di antara kelompok sasaran badan ini adalah para pembuat kebijakan, yang menggunakan informasi tersebut untuk membantu merumuskan strategi obat nasional dan EU secara koheren. Kelompok-kelompok sasaran lainnya adalah para profesional dan peneliti yang bekerja di bidang obat-obatan, serta yang lebih luas lagi adalah media massa Eropa dan masyarakat umum. Inti dari kerja badan ini adalah tugas meningkatkan keterbandingan informasi obat di seantero Eropa dan merancang metode dan alat yang diperlukankan agar hal tersebut dapat tercapai. Sebagai hasil dari upaya sejauh ini, negara-negara tersebut kini dapat melihat bagaimana kesesuaian mereka terhadap gambaran di Eropa secara umum, serta menilai permasalah dan sasaran bersama. Ciri utama dari fenomena obat-obatan terlarang adalah sifatnya yang mudah beralih dan dinamis, dan pelacakan tren-tren baru merupakan tugas utama dari EMCDDA. Jaringan, laporan, dan kemitraanPusat memperoleh informasi terutama dari "jaringan Reitox": sekelompok titik fokus di masing-masing dari 28 Negara-negara Anggota UE, Norwegia, negara-negara kandidat UE, dan Komisi Eropa. Jaringan manusia dan komputer ini menghubungkan sistem informasi nasional dari 28 Negara Anggota, Norwegia, dan mitra-mitra utama mereka dengan EMCDDA. Jaringan ini berfungsi sebagai instrumen praktis dalam pengumpulan dan pertukaran data dan informasi. Laporan tahunan mengenai masalah obat terlarang di Uni Eropa dan Norwegia serta sebuat buletin statistik daring memberikan gambaran dari tahun ke tahun tentang situasi dan tren obat Eropa terkini. Sementara itu, ringkasan situasi per negara secara daring memberikan rangkuman data terkait obat di tingkat nasional.[7] EMCDDA bekerja dalam kemitraan dengan negara-negara non-UE dan juga dengan badan-badan internasional, seperti Program Pengendalian Narkoba Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, Kelompok Pompidou dari Majelis Eropa, Organisasi Kepabeanan Dunia, Organisasi Kepolisian Kriminal Internasional (Interpol) dan Kantor Kepolisian Eropa (Europol).[8] Penilaian kritisBatasan terhadap keefektifan organisasi telah diidentifikasi berupa kemungkinan adanya perbedaan dalam standar dan kecermatan penelitian antar negara anggota. Upaya untuk membakukan penelitian dan pengumpulan data merupakan elemen yang penting untuk menjaga konsistensi dan validitas dalam penerapan bersama di seluruh Uni Eropa. Manfaat juga dapat diperoleh dari pemantauan tren obat-obatan terlarang yang lebih rinci dan tepat waktu, yaitu untuk memenuhi peran organisasi tersebut dalam memberikan tanggapan preemptif terhadap isu-isu yang terkait narkoba. Tantangan tambahan terhadap EMCDDA adalah bagaimana memastikan agar sumber daya yang terbatas dikelola secara efektif, sehingga tidak menyebabkan terjadinya replikasi penelitian dan risiko sesuatu yang berlebihan.[9] EMCDDA secara proaktif menyarankan perubahan kebijakan yang positif, berdasarkan pengumpulan datanya, kepada organisasi yang dapat menerapkan perubahan ini. Salah satu perubahan tersebut disajikan dalam laporan tahunan 2015 berjudul 'Alternatif untuk menghukum pelaku penggunaan obat terlarang'. Razmadze dan rekan-rekannya dalam tinjauan laporan EMCDDA mendukung anggapan bahwa pengguna narkoba yang dipenjara menempatkan beban keuangan yang besar atas negara-negara, dan juga merugikan pengguna narkoba dan keluarga mereka. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pilihan tersebut mengkrminalisasi pelaku dan mempromosikan residivisme, sedangkan program perawatan dan rehabilitasi memberikan pilihan yang lebih baik untuk menjaga agar pengguna narkoba dan masyarakat menjadi lebih aman. Pendekatan alternatif terhadap pengguna narkoba ini sesuai dengan pedoman Perserikatan Bangsa-Bangsa 1988 dan Dewan Uni Eropa pada tahun 2012.[10] PengakuanPada tahun 2013, Asosiasi Perpustakaan Amerika Serikat mengakui tiga publikasi EMCDDA di antara dokumen-dokumen pemerintah yang penting yang diterbitkan selama tahun 2012.[11] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction.
|