Rantai operasi (Arkeologi)Chaîne opératoire (French untuk “rantai operasi”) merupakan istilah yang dipergunakan dalam antropologi atau arkeologi. Istilah ini adalah sebuah alat metodologi untuk menganalisis proses teknis dan kegiatan sosial yang terjadi mulai dari pembuatan, penggunaan, dan pembuangan artefak, seperti litik dan tembikar.[1][2][3] Konsep teknologi ini pertama kali dikemukakan oleh arkeolog Prancis, André Leroi-Gourhan, dan kemudian oleh sejarawan André-Georges Haudricourt.[1][4] Keduanya merupakan murid Marcel Mauss yang pertama kali memahami bahwa masyarakat dapat dimengerti melalui teknologi yang mereka hasilkan, dengan mengikuti rangkaian fakta yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan operasional yang berdasarkan logika yang umum pada masyarakat tersebut.[4][5] Rantai operasi lahir dari kebtuhan untuk menjelaskan mengenai metodologi analisis litik dalam ilmu arkeologi. Rangkaian ini dapat membantu arkeolog untuk merekonstruksi teknik yang dipergunakan dan rangkaian kronologis yang dibutuhkan untuk membuat artefak.[6] Analisis artefak telah mengalami beberapa perubahan dalam sejarahnya, berubah sudut pandangnya dari sebagai ilmu alam yang mempelajari masyarakat prasejarah, menjadi antropologi sosial dan budaya yang membahas teknik produksi dari masyarakat prasejarah.[4] Dari sudut pandang ini, Rantai Operasi dapat dipahami sebagai produk sosial, yang menggunakan pendekatan multidisipliner terhadap analisis artefak. Biasanya hal ini merupakan gabungan dari arkeologi, antropologi sosiokultural, antropologi biologis, dan linguistik]], yang menggambarkan bahwa Rantai Operasi tidak dapat bergerak sendiri dalam masyarakat yang membuatnya.[3] Tujuan dari metodologi ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai komunitas tempat teknik pembuatan alat tersebut berasal, konteks sosial, aksi, dan kognisi yang menyertai produksi alat tersebut.[4] Lihat pulaReferensi
|