Rasisme di Israel
Rasisme di Israel mencakup semua bentuk dan manifestasi rasisme yang terjadi di Israel, terlepas dari warna kulit atau keyakinan pelaku dan korban, ataupun kewarganegaraan, tempat tinggal, serta status pengunjung mereka. Lebih khusus lagi dalam konteks Israel, rasisme di Israel mengacu pada rasisme yang ditujukan terhadap warga Arab di Israel oleh orang Yahudi Israel,[1] rasisme sesama Yahudi (khususnya terhadap orang Yahudi Etiopia[2] dan Yahudi Mizrahi), serta rasisme oleh orang Arab terhadap orang Yahudi. Rasisme yang dilakukan oleh orang Yahudi Israel terhadap orang Arab di Israel terdapat dalam kebijakan institusional, sikap pribadi, media, pendidikan, hak imigrasi, perumahan,[3] kehidupan sosial dan kebijakan hukum. Sejumlah kalangan Yahudi Ashkenazi di Israel juga memiliki perasaan lebih superior yang mewujud dalam sikap diskriminatif terhadap sesama Yahudi dari latar belakang lain, termasuk terhadap Yahudi Etiopia, Yahudi India, Yahudi Mizrahi, Yahudi Sefardi, dll. Meskipun perkawinan campur antara Ashkenazi dan Sefardi/Mizrahi semakin lumrah terjadi di Israel, dan integrasi sosial terus membaik, kesenjangan masih berlanjut. Yahudi Etiopia khususnya menghadapi diskriminasi dari Yahudi non-kulit hitam.[4] Israel memiliki undang-undang anti-diskriminasi yang luas yang melarang diskriminasi baik oleh lembaga pemerintah maupun non-pemerintah atas dasar ras, agama, dan keyakinan politik, serta larangan atas ujaran rasis.[5] Pemerintah Israel dan banyak kelompok di Israel telah melakukan upaya untuk memerangi rasisme. Israel adalah negara pihak pada Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial dan merupakan salah satu penandatangan Konvensi Internasional Menentang Diskriminasi dalam Pendidikan. Mantan Presiden Israel Reuven Rivlin mengumumkan pada pertemuan akademisi pada bulan Oktober 2014 bahwa sudah waktunya bagi Israel untuk memenuhi janjinya sebagai tanah kesetaraan, waktunya untuk menyembuhkan epidemi rasisme. "Masyarakat Israel sedang sakit, dan tugas kita adalah mengobati penyakit ini", kata Rivlin.[6] Referensi
|