Raymond B. Fosdick
Kehidupan awalRaymond Blaine Fosdick merupakan putra seorang kepala sekolah. Dengan latar belakang keluarganya yang berpendidikan, ia mengawali pendidikan tingginya di Colgate College, tetapi kemudian ia pindah ke Princeton, yang merupakan tempat pendidikan Presiden Woodrow Wilson, salah satu anutan intelektualnya. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1905 dan pascasarjana (M.A) pada tahun 1906 serta terpilih menjadi Beta Kappa. Ia juga mendapatkan gelar LL.B dari New York Law School pada tahun 1908. Fosdick kemudian bekerja di kantor Wali Kota New York yang pada saat itu dijabat oleh George B. McClellan. Jabatan pertama yang ia emban adalah asisten dewan perusahaan. Selang dua tahun kemudian, ia menjabat sebagai komisaris keuangan. Fosdick juga mengalami peristiwa penting dalam hidupnya yaitu saat John D. Rockefeller, Jr. atas nama Rockefeller Bureau of Social Hygiene, memintanya untuk melakukan studi ekstensif tentang organisasi kepolisian di Eropa. Setelah melakukan beberapa pertemuan, Rockefeller dan Fosdick menyetujui penyelidikan lalu lintas prostitusi budak kulit putih dan kelas Bible (Bible Class). Ia ditunjuk oleh Rockefeller sebagai pengacara dalam proyek yang sangat berarti ini. Fosdick mengonsentrasikan diri terhadap tugas yang diemban dan pada tahun 1915 tulisannya yang berjudul European Police System diterbitkan. Pada otobiografinya yang berjudul Chronicle of a Generation, Fosdick mengatakan "Jadwal perjalananku terdiri dari berbagai aktivitas di kota-kota besar di Eropa, kecuali di kota-kota besar di Rusia... Di setiap kota yang aku kunjungi, aku mencoba untuk melihat operasi polisi yang sesungguhnya.... Kesan menarik yang didapatkan dari studi yang aku lakukan di Eropa adalah bahwa administrasi kepolisian merupakan suatu karier yang menarik orang-orang terbaik... Sekolah pelatihan yang diperuntukkan bagi pegawai baru sangat terstruktur dan tidak terimbangi oleh sekolah pelatihan di Amerika Serikat."[1] Fosdick terus menyampaikan apresiasinya terhadap kepolisian di Eropa dan sebagai perbandingan, kepolisian di Amerika terlihat sangat amatir. Lewat penjabarannya, buku ini menyuguhkan daya tarik tersendiri di Amerika Serikat, dan menarik lebih banyak perhatian di daratan Eropa. Berkat observasi yang akurat dan penulisannya yang fasih, Fosdick dapat membuktikan dirinya sebagai penulis yang layak diperhitungkan sehingga Rockefeller memintanya untuk menulis volume lanjutan berjudul American Police System pada tahun 1920. Untuk menulis buku ini, Fosdick mengunjungi 72 kota dan melayangkan gugatan terhadap seluruh sistem penegakan hukum di Amerika yang dianggap kepolisian Amerika sebagai pena "beracun". Dalam buku tersebut, Fosdick menulis bahwa di Amerika, siswa kepolisian beranjak dari satu pertengkaran politis menuju ke pertengkaran lain, sering dari skandal satu ke skandal lainnya. Ia juga menemukan perubahan kepemimpinan di tingkat manajemen menengah. Fosdick mengatakan lagi dalam tulisannya bahwa hanya terdapat sedikit gambaran mengenai tugas polisi sebagai sebuah profesi atau sebagai ilmu yang harus dimatangkan dan dikembangkan. Ia juga mengatakan "Setiap departemen kepolisian merupakan kuburan bagi sejumlah proyek dan pengembangan yang apabila dikembangkan lebih lanjut hingga matang dapat membangun kembali tugas polisi di kota... sungguh, apa yang kita miliki ini tidak cukup untuk dibanggakan."[1] Namun ia berpendapat bahwa volume kejahatan di kota-kota di Eropa cukup kecil sehingga pengelolaannya menjadi lebih mudah. Selain itu, populasi di Eropa lebih homogen dan tingkat kecenderungan kejahatan yang disebabkan oleh asimilasi sosial lebih rendah. Polisi Eropa dapat mencapai standar profesionalisme yang tinggi karena kecilnya jumlah kejahatan yang harus diberantas dan eratnya hubungan kekeluargaan. Fosdick juga beranggapan bahwa polisi Amerika lebih enferior dibanding polisi Eropa. Diterbitkannya buku Criminal Justice in Cleveland pada tahun 1992 tidak memberikan gambaran baik dibandingkan dengan buku sebelumnya. Referensi
|