Referendum kemerdekaan Mongolia 1945
Sebuah referendum kemerdekaan diadakan di Republik Rakyat Mongolia pada tanggal 20 Oktober 1945. Referendum tersebut disetujui oleh 100% pemilih, tanpa ada suara yang menentang, menurut statistik resmi. Partisipasi pemilih adalah 98,5%. Mongolia telah memperoleh kemerdekaan secara de facto dari Republik Tiongkok dalam Revolusi Mongolia tahun 1921. Pada tahun itu, pasukan Tiongkok terakhir di Mongolia telah diusir oleh Jenderal Rusia Putih Roman von Ungern-Sternberg, yang mendorong intervensi Soviet. Republik Rakyat Mongolia secara efektif merupakan negara suapan Uni Soviet yang tidak diakui. Menjelang akhir Perang Dunia II, Uni Soviet mendorong Tiongkok untuk pengakuan formal atas status quo, mengancam untuk membangkitkan nasionalisme Mongolia di Tiongkok. Dalam Traktat Persahabatan dan Aliansi Tiongkok-Soviet yang ditandatangani pada tanggal 14 Agustus 1945, Tiongkok setuju untuk mengakui kemerdekaan Mongolia setelah referendum yang sukses. Karena keanehan dari suara bulat 100% yang mendukung, kedua belah pihak menganggap referendum sebagai teater politik.. HasilLihat pulaReferensi |