Share to:

 

Rendy Pandugo

Rendy Pandugo
Rendy pada tahun 2018
Lahir7 Mei 1985 (umur 39)
Medan, Sumatera Utara, Indonesia
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Airlangga
Pekerjaan
Tahun aktif2011–sekarang
PenghargaanDaftar penghargaan
Karier musik
Genre
Instrumen
Label
Artis terkait
Mantan anggotaDi-Da Band
Tanda tangan
Facebook: rendypandugoofficial X: rendypandugo Instagram: rendypandugo Youtube: UCxN2jW0dApp-_eGRg3QuxKA Souncloud: rendypandugo Spotify: 04u3fc37nHFKN7GJTSIwI8 iTunes: 1119679461 Last fm: Rendy Musicbrainz: 5f94fcc1-dbd3-4004-8790-d2bb9e68d3f4 Discogs: 5950334 Modifica els identificadors a Wikidata

Rendy Pandugo (lahir 7 Mei 1985) adalah seorang penyanyi-penulis lagu dan gitaris berkebangsaan Indonesia. Rendy juga memulai debut solo pada tahun 2016 dengan merilis singel berjudul "I Don't Care" di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesia.

Kehidupan awal dan pendidikan

Rendy Pandugo lahir pada tanggal 7 Mei 1985 di Medan. Ia merupakan putra sulung dari dua bersaudara, dari pasangan Pudy Antara dan Silfiah. Ayahnya berasal dari Surabaya dan berketurunan suku Jawa sedangkan ibunya keturunan suku Bugis. Rendy lahir dari keluarga Muslim. Rendy menghabiskan masa kecilnya di Medan, lalu pindah ke Surabaya sewaktu SMP.

Rendy tidak lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang di bidang musik. Ia satu-satunya anggota keluarga yang tertarik dengan musik. Rendy mulai tertarik dengan dunia musik sejak kelas 4 SD namun Rendy mulai serius menuangkan bakatnya sejak usia 12 tahun.[1] Cita-cita Rendy untuk menjadi seorang musisi sudah ia impikan dari sejak SMP.[2]

Pertama kali Rendy mengenal gitar adalah dari om dan tantenya. Tantenya pernah mengajarkannya bermain gitar, namun tidak terlalu serius. Sewaktu SMP, ia memutuskan untuk mengikuti les gitar klasik.[3] Tetapi kursus tersebut hanya berlangsung selama setahun dan ia memilih untuk keluar karena ia tidak suka membaca not balok sehingga sewaktu ujian ia tidak lulus. Setelah memutuskan keluar ia kembali mendaftar di sekolah musik untuk kursus gitar elektrik namun hanya bertahan satu tahun karena ia merasa kurikulumnya terlalu lama. Akhirnya Rendy memutuskan belajar secara otodidak.[4][5]

Rendy menempuh pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Surabaya. Setelah lulus ia melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Airlangga program studi Manajemen. Ia memulai studinya pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2010.[6]

Rendy mulai aktif dalam grup musik sejak SMP dan semakin aktif saat SMA dan sering mengikuti festival musik. Ketika kuliah, Rendy meneruskan hobinya bermusik. Bersama dengan teman-teman kampusnya, ia membentuk grup musik dan sempat menjadi juara ketiga dalam ajang musik nasional. Bersama grup tersebut ia bertahan selama tiga tahun.[7]

Kehidupan pribadi

Rendy Pandugo menikah dengan Mia Sesaria pada 2012 setelah sebelumnya mereka berpacaran selama 10 tahun.[8] Dari pernikahannya ia dikaruniai anak perempuan bernama Dara Nassa Kiyandra yang lahir pada 8 Oktober 2017. Selama pernikahannya, ia pernah menjalani hubungan jarak jauh selama setahun, yang mana ia di Jakarta sedangkan istrinya di Surabaya.[9]

Karier

2010–2014: Awal karier & Di-Da Band

Rendy mengawali karier sebagai gitaris bersama grup musiknya, Rivera ketika kuliah. Bersama grup tersebut Rendy bertahan selama 3 tahun. Di akhir masa kuliah, Rendy bertemu dengan teman lamanya, Iddo Pradananto dan sepakat membuat grup bernama Di-Da. Karena tidak menemukan vokalis yang tepat, Rendy akhirnya memutuskan menjadi gitaris sekaligus vokalis. Pada awal tersbentuk, materi lagu yang mereka kirim diterima oleh label Universal Music Indonesia. Pada tahun 2010, mereka pun hijrah ke Jakarta dan mulai memproduksi album.[5] Pada tahun 2011, Di-Da merilis album studio perdananya berjudul Duography yang berisi 11 trek lagu dengan lagu "Takkan Berakhir" sebagai singel utamanya.[10] Namun karier bersama Di-Da kurang berjalan mulus dan jarang ada tawaran untuk bernyanyi karena maraknya grup vokal laki-laki di Indonesia hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar pada tahun 2015.[1][2]

Pada 2012, Rendy Pandugo memulai kariernya dengan membuat portofolio pribadi melalui sebuah platform distribusi suara secara daring, SoundCloud. Rendy beranggapan jika dirinya tidak bisa terus-menerus bergantung pada label, sehingga ia pun memilih untuk bisa merintis kariernya sendiri.[5] Di samping itu, alasannya aktif di SoundCloud untuk melihat perkembangan bernyanyinya karena dasarnya Rendy adalah gitaris, bukan vokalis.[11] Eksistensi Rendy mulai terbentuk melalui SoundCloud ketika salah satu selebtwit mendengarkan musik unggahannya dan menbagikannya di akun Twitternya.

Rendy sempat mengatakan dirinya nyaris menyerah dari dunia musik pada 2014. Ia juga sempat berpikir untuk bekerja kantoran. Rendy mengaku pada Januari 2014 merupakan titik terendahnya, yang mana ia hanya memiliki uang 30 ribu rupiah sedangkan di ATM hanya 5 ribu rupiah. Namun saat itu ia memutuskan untuk bersedekah sebesar 20 ribu rupiah tanpa mengharapkan apa-apa. Keesokan harinya dia tiba-tiba mendapat tawaran untuk tampil bernyanyi reguler di sebuah mal di Jakarta dan dibayar Rp450 ribu untuk bernyanyi selama empat jam. Setelahnya undangan menyanyi di berbagai acara pun berdatangan.[12][13]

Dari SoundCloud Rendy mendapat tawaran bermusik seperti menjadi juri ajang pencarian bakat virtual, Starvoices Indonesia selama musim ketiga dan keempat. Ia juga mendapat tawaran dari Acha Septriasa untuk menyanyikan lagu tema film omnibus yang disutradarainya, Aku Cinta Kamu. Ia berduet dengan Piyu membawakan lagu berjudul "Firasatku".[5] Ia juga pernah menjadi pemain tambahan grup musik Music for Sale untuk mengisi gitar.[14]

2015: Bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia

Sebelum bergabung dengan label Sony Music Entertainment Indonesia, Rendy juga aktif sebagai musisi kafe. Pada tahun 2014, Mahavira Wisnu Wardhana atau dikenal dengan panggilan Inu, A&R Sony Music Entertainment Indonesia tidak sengaja melihat penampilan Rendy di sebuah kafe di bilangan Senopati, Jakarta Selatan. Inu tertarik ketika mendengar karakter vokal Rendy yang unik dan permainan gitarnya yang menarik, Inu melihat ada potensi yang bisa dikembangkan dari Rendy melalui label Sony Music Entertainment Indonesia. Inu akhirnya menawarkan kerjasama kepada Rendy. Namun ia dua kali menolak tawaran tersebut karena dinilai major label akan susah untuk mengeluarkan karya yang biasa dia keluarkan secara independen. Akhirnya pada tawaran ketiga, Rendy menerima tawaran tersebut dengan kesepakatan khusus bahwa materi albumnya terdiri dari 70 persen lagu berbahasa Inggris dan 30 persen berbahasa Indonesia.[15][16] Setelah dipertemukan dengan petinggi label rekaman, Hayden Bell, A&R Sony Music untuk kawasan Asia Pasifik dan bernyanyi di depannya, keputusan pun berubah. Rendy akhirnya diperbolehkan merilis satu album berbahasa Inggris karena berhasil memikat melalui penampilannya. Rendy resmi menjadi bagian dari Sony Music Entertainment Indonesia sejak November 2015.[17]

2016: #Y2Koustik & debut solo

Sebagai media perkenalan Rendy kepada pecinta musik Indonesia, Sony Music melibatkan Rendy dalam proyek album kompilasi #Y2Koustik yang berisi lagu-lagu yang pernah hits di tahun 2000-an yang ditampilkan dengan aransemen baru. Ia membawakan lagu "Sebuah Kisah Klasik" yang merupakan daur ulang lagu milik Sheila on 7.[18]

Pada 2 November 2016, Rendy merilis singel yang berjudul "I Don't Care" yang menjadi singel utama dalam album studio perdananya. Rendy mengungkapkan bahwa ia menulis single itu dibantu oleh temannya, Leody Akbar. Rendy juga bercerita bahwa proses rekaman dari singel tersebut bertempat di Swedia.[19]

2017: The Journey

Untuk penggarapan album studio perdananya, Sony Music Entertainment Indonesia menjadwalkan Rendy untuk ke Swedia guna rekaman di The Kennel Studio untuk pengerjaan albumnya pada Februari 2016.[20]

Pada 11 Agustus 2017, Rendy merilis album studio perdananya berjudul The Journey, berisi 11 lagu yang seluruhnya berbahasa Inggris dan dikemas dengan genre pop dengan adanya sentuhan musik elektronik. The Journey merupakan rangkuman perjalanan bermusik Rendy selama 5 tahun dari 2010 hingga 2015.[21]

Album ini menjadi produk pertama Sony Music Entertainment Indonesia, yang mana album tersebut seluruh lagunya menggunakan bahasa Inggris dan dirilis di 4 negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina.[22]

The Journey dinominasikan dalam Indonesian Choice Awards 2018 dalam kategori Album of the Year.

2018–2019: AIR

Pada 20 Februari 2018, Rendy Pandugo berkolaborasi dengan Afgan dan Isyana Sarasvati merilis lagu "Heaven". Proyek tersebut berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya Afgan dan Rendy Pandugo akan membuat sebuah lagu untuk workshop tapi saat proses pembuatan lagunya, mereka berhenti mendapatkan ide. Isyana yang waktu itu berada di studio dan sedang berbincang dengan keduanya, menarik perhatian A&R dan mengusulkan ketiganya untuk berkolaborasi. Mendengar usulan tersebut, Afgan, Isyana, dan Rendy mencoba jamming bersama. Pada akhirnya, mereka justru rajin membuat berbagai notasi dan aransemen lagu tanpa paksaan dari siapa pun.[23][24] Lagu "Heaven" berhasil mendapatkan 3 nominasi dalam Anugerah Musik Indonesia 2018 dan memenangkan kategori Karya Produksi Urban Terbaik.[25]

Suksesnya lagu "Heaven" membuat ketiganya untuk melanjutkan proyek tersebut. Mereka mengemas proyek tersebut menjadi album mini berjudul AIR yang dirilis pada 26 April 2019.[26] AIR terdiri dari lima trek lagu. Tiga lagu orisinil menggunakan bahasa Inggris yang diciptakan oleh Afgan, Isyana dan Rendy di antaranya "Heaven", "Feel So Right", & "Never Let Go", lagu "Heaven" yang di-remix oleh Dipha Barus serta daur ulang dari lagu "Lagu Cinta" oleh Dewa 19.

Afgan, Isyana dan Rendy mengakhiri proyek tersebut dengan merilis daur ulang "Lagu Cinta" oleh Dewa 19 pada 10 Mei 2019. Ketiganya menunjuk personel Barasuara, Gerald Situmorang sebagai produser utama. Gerald banyak merombak aransemen "Lagu Cinta", sehingga hasilnya terdengar jauh berbeda dari versi Dewa 19.[27]

2020: Chapter One, Chapter Two & Wonderland Records

Pada 20 Februari 2020, Rendy merilis album mini bertajuk Chapter One yang berisi tiga lagu yang diaransemen menggunakan piano di antaranya "Why?", "Underwater" dan "Edge of the Heart". Untuk pertama kalinya Rendy memproduksi langsung albumnya serta mengaransemen musik menggunakan piano tanpa bantuan orang lain.[28]

Rendy mengakui bahwa dalam album tersebut merupakan kali pertama dia menggunakan instrumen piano dalam lagunya–yang mana sebelumnya ia menggunakan gitar. Pembuatan mini album tersebut berlangsung selama satu tahun. Rendy pun membeli piano dan mempelajarinya secara otodidak.[29]

Perilisan Chapter One juga dirayakan Rendy dengan mengundang media dan penggemar berlokasi di FLIX Cinema, Mall of Indonesia, Jakarta Utara.[30]

Pada 4 Juli 2020, Rendy merilis lanjutan dari album mini Chapter One yang bertajuk Chapter Two. Chapter Two juga berisi tiga lagu yakni "Love Coaster" yang dia ciptakan bersama Petra Sihombing, dan "Breathe Again" yang juga berkolaborasi bersama Enrico Octaviano serta "Paper Heart" yang diciptakan bersama Teddy Adhitya. Pasca merilis album mini tersebut, Rendy berencana untuk vakum sejenak dari dunia musik setelah kurang lebih 4 tahun lamanya aktif di dunia musik.[31][32]

Setelah masa kontrak dengan Sony Music Entertainment Indonesia, Rendy bergabung dengan Universal Music Indonesia yang bekerja sama dengan label independen, Wonderland Records. Pada 9 Oktober 2022, Wonderland Records mengumumkan penandatanganan kontrak eksklusif dengan Rendy Pandugo. Kontrak tersebut menjadi kolaborasi pertama antara kedua perusahaan tersebut. Rendy juga menjadi artis pertama yang tergabung di proyek tersebut.[33]

"Home" menjadi lagu pertama yang dirilis Rendy sejak bergabung dengan Wonderland Records.[34] Singel tersebut pula menjadi penanda kembali hadirnya Rendy ke industri musik setelah memutuskan vakum sejak bulan Juli 2020.[35]

Dalam waktu vakumnya selama 3 bulan, Rendy mengaku banyak bereksplorasi dengan bebunyian baru di musik serta mendengarkan referensi baru dalam bermusik. Hal itu yang kemudian ia praktekkan dalam penggarapan lagu-lagu barunya.[36]

2021: See You Someday

Rendy merilis album mini See You Someday pada 29 Januari 2021 yang berisikan 6 trek lagu. Judul mini album ini terinspirasi dari kebiasaan Rendy yang selalu mengucapkan “See you someday” di akhir setiap pertunjukannya. Dalam album ini Rendy memberi sentuhan musik yang lebih modern dan kompleks. Genre pop ditambah juga berbagai macam jenis suara akustik, pop alternatif dan balada sentimental.[37]

Dalam pengerjaannya, Rendy menulis sendiri materi dalam album ini, dan dalam proses rekaman dibantu oleh Teddy Adhitya, Petra Sihombing, dan Enrico Octaviano.[38] See You Someday diproduksi di Indonesia kecuali untuk bagian mixing dan mastering yang masing-masing diproses di Stockholm dan New York.[39]

Setelah merilis album tersebut, Rendy merilis versi stripped down dari album See You Someday pada 30 April 2021. Rendy dibantu oleh Stephan Santoso dari Slingshot Studio untuk bagian mixing dan mastering.[40]

Pada 16 Desember 2021, Rendy menghadirkan sebuah Intimate Gig di Antasore, Cilandak, Jakarta Selatan. Intimate Gig ini diadakan secara terbatas dengan mengundang penyanyi Oslo Ibrahim sebagai penampil pembuka.[41]

Bakat seni

Rendy menegaskan bahwa pop menjadi dasar dari musik yang ia mainkan. Namun ia juga mengeksplorasi genre lain yakni folk, pop alternatif dan balada.[42]

Dalam menulis dan merilis lagu, Rendy konsisten menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya menulis lagu berbahasa Inggris jauh lebih enak dan fleksibel.[43]

Gitar merupakan instrumen yang menjadi bagian penting dari perjalanan musiknya.[42] Dia mengungkapkan bahwa alat musik gitar merupakan elemen penting baginya dalam berkarya.[44]

Di awal kemunculannya di SoundCloud, banyak yang beranggapan jika suara dan petikan gitar yang dimainkan oleh Rendy mirip John Mayer sehingga Rendy dijuluki John Mayer-nya Indonesia. Ditambah lagi Rendy pun seringkali meng-cover lagu-lagu milik Mayer. Musik pop, instrumen gitar dan bernyanyi merupakan kesamaan Rendy dengan John Mayer.[45][46]

Diskografi

Filmografi

Tahun Judul Peran Catatan
2014–2015 Starvoices Indonesia Juri Musim 3 & 4
2015 Stereo Bayu "the Thunder" Musim 1; episode 21
2021 Putaran Rendy Film pendek, juga sebagai sutradara

Penghargaan dan nominasi

Penghargaan Tahun Kategori Nomine Hasil Ref.
Anugerah Musik Indonesia 2018 Artis Solo Pria Pop Terbaik "7 Days" Nominasi [47]
Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik "By My Side" Nominasi
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik "Heaven" (bersama Afgan & Isyana Sarasvati) Nominasi
Karya Produksi Urban Terbaik Menang [48]
2019 Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Urban Terbaik "Feel So Right" (bersama Afgan & Isyana Sarasvati) Nominasi [49]
2020 Artis Solo Pria/Wanita Urban Terbaik "Love Coaster" Nominasi [50]
2021 Album Terbaik-Terbaik See You Someday Nominasi [51]
Album Pop Terbaik Nominasi
Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Soul/R&B Terbaik "Pick Up Your Phone" (bersama Sheryl Sheinafia) Nominasi
Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik "Mr. Sun" Nominasi
2022 Karya Produksi Kolaborasi Terbaik "Friends" (bersama Pamungkas) Nominasi [52]
Dahsyatnya Awards 2018 Pendatang Baru Terdahsyat Rendy Pandugo Nominasi [53]
2019 Duet atau Kolaborasi Terdahsyat "Heaven" (bersama Afgan & Isyana Sarasvati) Nominasi [54]
Indonesian Choice Awards 2017 Breakthrough Artist of the Year Rendy Pandugo Nominasi [55]
2018 Male Singer of the Year Menang [56]
Album of the Year The Journey Nominasi [57]
Song of the Year "Silver Rain" Nominasi
Piala Maya 2020 Video Klip Musik Terpilih "Mr. Sun" Nominasi [58]
2021 "Far" Nominasi [59]
SCTV Music Awards 2017 Pendatang Baru Paling Ngetop Rendy Pandugo Nominasi [60]
2018 Kolaborasi Paling Ngetop Afgan, Isyana Sarasvati & Rendy Pandugo Menang [61]
2019 Nominasi [62]

Referensi

  1. ^ a b "Rendy Pandugo Bicara Soal Musik dan Wanita". www.cosmopolitan.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-18. 
  2. ^ a b "Melihat Jejak Karier Rendy Pandugo, si 'John Mayer Indonesia' - kumparan.com". kumparan.com. Diakses tanggal 2022-11-18. 
  3. ^ "Rendy Pandugo dan 6 Hal Tentang Dirinya". GADIS Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-18. 
  4. ^ "Rendy Pandugo Temuin Pelajaran Berharga Lewat Musik | Genmuda.com" (dalam bahasa Inggris). 2017-09-10. Diakses tanggal 2022-11-18. 
  5. ^ a b c d "Rendy Pandugo, Raih Popularitas Lewat SoundCloud". Femina. 15 Januari 2015. 
  6. ^ "Rendy Pandugo - Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". pddikti.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-11-18. 
  7. ^ Okezone (2017-08-30). "Jatuh Bangun Jadi Penyanyi, Rendy Pandugo Kemas Perjalanannya dalam Album "The Journey" : Okezone Celebrity". Diakses tanggal 2022-11-19. 
  8. ^ Media, Kompas Cyber (2020-10-26). "Pacaran 10 Tahun, Rendy Pandugo Ungkap Cara PDKT ke Sang Istri". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-11-17. 
  9. ^ "Rendy Pandugo Akhirnya Ungkap Profil Istri dan Anaknya". www.grid.id. Diakses tanggal 2022-11-17. 
  10. ^ "DI-Da Band Rilis Takkan Berakhir". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  11. ^ "Rendy Pandugo dan 6 Hal Tentang Dirinya". GADIS Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-19. 
  12. ^ celebrities.id. "OK Kisah Rendy Pandugo Sempat Ingin Menyerah Menjadi Musisi, Uang Tinggal Rp30 Ribu Disedekahkan dan Raih Keajaiban - Celebrities.Id". https://www.celebrities.id/. Diakses tanggal 2022-11-19.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  13. ^ "Sebelum Terkenal, Rendy Pandugo Ternyata Pernah Punya Uang Hidup Hanya Rp30 Ribu". www.grid.id. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  14. ^ Sarana, PT Balarusa Mitra (2021-03-06). "Wawancara Khusus Rendy Pandugo: Karier, Cinta, dan Sekarang". POP HARI INI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-19. 
  15. ^ developer, medcom id (2017-08-31). "Rendy Pandugo Sempat Menolak Bergabung dengan Sony Music". medcom.id. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  16. ^ "Cerita Rendy Pandugo Dari Bedroom Musician Jadi Bagian Sony Music". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  17. ^ Okezone (2017-08-11). "Alasan Rendy Pandugo Bikin Album Berbahasa Inggris : Okezone Celebrity". Diakses tanggal 2022-11-19. 
  18. ^ "Rendy Pandugo, Penggemar Sheila on 7 Garis Keras". Tabloidbintang.com. 2017-10-14. Diakses tanggal 2017-12-05. 
  19. ^ Saraswati, Dyah Paramita. "Rendy Pandugo Bercerita Tentang 'I Don't Care'". detikhot. Diakses tanggal 2017-12-05. 
  20. ^ Media, Kompas Cyber (2017-08-30). "Rendy Pandugo Rangkum Perjalanan Bermusik lewat "The Journey" Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-11-21. 
  21. ^ Okezone (2017-08-14). ""The Journey", Rangkuman Nada dan Perjalanan 5 Tahun Rendy Pandugo : Okezone Celebrity". Diakses tanggal 2022-11-21. 
  22. ^ "Rendy Pandugo Resmi Merilis Album Penuh Kejutan, The Journey". fimela.com. Diakses tanggal 2022-11-18. 
  23. ^ "Lagunya Sukses, Afgan-Isyana Ungkap Kisah Awal Ciptakan 'Heaven'". suara.com. 2018-02-22. Diakses tanggal 2022-11-21. 
  24. ^ "Mengenal AIR, Proyek Tak Sengaja Afgan, Isyana, dan Rendy Pandugo". kumparan. Diakses tanggal 2022-11-21. 
  25. ^ "Berawal dari Iseng, Lagu 'Heaven' Isyana Sarasvati Malah Dapat Penghargaan AMI Awards 2018". Surya.co.id. Diakses tanggal 2022-11-21. 
  26. ^ Media, Kompas Cyber (2019-03-04). "Rendy Pandugo Akan Rilis Album Mini bersama Isyana dan Afgan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-11-21. 
  27. ^ "'Lagu Cinta' Jadi Salam Perpisahan Proyek AIR". kumparan. Diakses tanggal 2022-11-21. 
  28. ^ Fimela.com (2020-02-24). "Sisi Lain Rendy Pandungo di Mini Album 'Chapter One'". fimela.com. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  29. ^ Dheo. "Rendy Pandugo Rilis 3 Lagu dalam Mini Album 'EP: Chapter One'". film-dan-musik. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  30. ^ "Chapter One, rilisan terbaru dari Rendy Pandugo". Brillio.net. 1 Maret 2020. 
  31. ^ "Chapter Two: Rangkaian Terakhir EP Rendy Pandugo Sekaligus Bentuk Perpisahan Sementaranya Dari Dunia Musik". creativedisc.com. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  32. ^ Sarana, PT Balarusa Mitra (2020-07-03). "Rendy Pandugo Izin Vakum dari Musik". POP HARI INI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-22. 
  33. ^ Fimela.com (2020-10-12). "Rendy Pandugo Lanjutkan Karier Solo dengan Label Baru". fimela.com. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  34. ^ Media, Kompas Cyber (2020-10-10). "Rendy Pandugo Rilis Singel "Home" Sekaligus Tandai Kerjasama antara Universal Music Indonesia dan Wonderland Records". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  35. ^ Sarana, PT Balarusa Mitra (2020-10-12). "Rendy Pandugo Kembali Ke 'Rumah' Setelah Vakum". POP HARI INI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-22. 
  36. ^ Saraswati, Dyah Paramita. "Rendy Pandugo Temukan Hal Baru usai Vakum dari Musik". detikhot. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  37. ^ antaranews.com (2021-01-29). "Rendy Pandugo ekspresikan rasa kangen di mini album "See You Someday"". Antara News. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  38. ^ developer, medcom id (2021-01-30). "Rendy Pandugo Rilis Album See You Someday yang Berisi Lagu-lagu Berdasarkan Kisah Nyata". medcom.id. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  39. ^ Dita, Salwa (2021-02-25). "Rendy Pandugo: Rilis EP Terbaru Bertajuk See You Someday". USS Feed (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-22. 
  40. ^ "Stripped Version "See You Someday" oleh Rendy Pandugo". Siasat Partikelir (dalam bahasa Inggris). 2021-05-10. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  41. ^ "Rendy Pandugo Buat Konser Intimate Gig Tahun 2021". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2022-11-22. 
  42. ^ a b Sakareza, Gabriella; Sakareza, Gabriella (2017-06-03). "Cerita pasang surut perjalanan karier Rendy Pandugo". IRADIO FM. Diakses tanggal 2022-11-23. 
  43. ^ Okezone (2017-08-14). "Buat Album Berbahasa Inggris, Rendy Pandugo: Itu Salah Satu Nazar : Okezone Celebrity". Diakses tanggal 2022-11-23. 
  44. ^ eventori.id. "Rendy Pandugo Punya Gitar Bersejarah, Nilainya Fantastis!". Diakses tanggal 2022-11-23. 
  45. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2017-06-14). "Rendy Pandugo, Musisi yang Dijuluki John Mayer Indonesia". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2022-11-23. 
  46. ^ "Rendy Pandugo, Penyanyi yang Suaranya Mirip Banget John Mayer". Rendy Pandugo, Penyanyi yang Suaranya Mirip Banget John Mayer (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-23. 
  47. ^ Khoiri, Agniya. "Daftar Lengkap Nominasi AMI Awards 2018". hiburan. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  48. ^ "Berawal dari Iseng, Lagu 'Heaven' Isyana Sarasvati Malah Dapat Penghargaan AMI Awards 2018". Surya.co.id. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  49. ^ Indonesia, C. N. N. "Daftar Lengkap Nominasi AMI Awards 2019". hiburan. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  50. ^ Indonesia, C. N. N. "Daftar Lengkap Nominasi AMI Awards 2020". hiburan. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  51. ^ "Raisa, Rendy Pandugo, dan Pamungkas Pimpin Raihan Nominasi AMI Awards 2021". pramborsfm (dalam bahasa Inggris). 2021-10-19. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  52. ^ antaranews.com (2022-09-14). "Daftar lengkap nominasi Anugerah Musik Indonesia 2022". Antara News. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  53. ^ "Daftar Lengkap Nominasi Dahsyatnya Awards 2018". iNews.ID. 2018-01-18. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  54. ^ "Intip Daftar Lengkap Nominasi Dahsyatnya Awards 2019, Ada Marion Jola". iNews.ID. 2019-03-18. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  55. ^ JawaPos.com (2017-04-27). "Ini Daftar Lengkap Nominasi Indonesian Choice Awards 2017". JawaPos.com. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  56. ^ Musofa, Dwi Zain (2018-04-30). "Ini daftar pemenang Indonesian Choice Awards 2018". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-19. 
  57. ^ "Inilah Daftar Nominasi Indonesian Choice Awards". Inilah.com. 2018-04-04. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  58. ^ tim. "Daftar Nominasi Piala Maya 2020". hiburan. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  59. ^ "Daftar Lengkap Nominasi Piala Maya 10: Digelar Online Karena Pandemi - Semua Halaman - Hai". hai.grid.id. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  60. ^ Fimela.com (2017-04-30). "Daftar Nominasi SCTV Music Awards 2017, Siapa Jagoanmu?". fimela.com. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  61. ^ Liputan6.com (2018-04-28). "Daftar Lengkap Pemenang SCTV Music Awards 2018". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-11-19. 
  62. ^ "Ragam Genre di SCTV Music Awards 2019 Bersaing di 8 Kategori". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2022-11-19. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya