Rob Swartbol
Rob Swartbol (11 Januari 1964 – 16 September 2021) adalah seorang diplomat Belanda. Ia menjabat sebagai Duta Besar Belanda untuk Indonesia sejak 2014. Pada 19 Desember 2014 Joko Widodo mensahkan Rob Swartbol sebagai Duta Besar Belanda untuk Indonesia di Jakarta bersama duta besar lainnya yakni Germano Valle Barbero (San Marino), Moazzam Malik (Inggris) dan Branko Perovic (Montenegro).[1] KarierSebelum menjabat sebagai Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Swartbol tercatat telah memegang jabatan tertentu. Perjalanan kariernya dimulai sejak ia bekerja di Kementerian Luar Negeri Belanda di Hague dan Kedutaan Besar Belanda di Sofia selama lima tahun, yakni pada 1990-1995. Kemudian pada 1995-1998 ia menjabat sebagai Sekretaris Pribadi menteri luar negeri Belanda.[2] Jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah ia pernah menjadi kepala departemen hubungan politik Kedutaan Besar Belanda untuk Amerika Serikat pada 1998-2002, penasehat politik di kabinet perdana menteri Belanda 2002-2006, Duta Besar Belanda untuk Slowakia pada 2006-2009 dan direktur di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Direktorat Institusi Finansial Internasional pada 2009-2011. Setelah itu ia memegang jabatan sebagai Deputi Direktur Jenderal International Cooperation pada 2011-2012, Direktur Jenderal International Cooperation pada 2012-2014 dan akhirnya menjabat sebagai Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia per 2014.[2] Kerja sama dengan IndonesiaSetelah memegang posisi sebagai Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol tercatat telah melakukan berbagai pertemuan untuk membahas kerja sama antara Indonesia dengan Belanda di berbagai bidang. Pada 26 Februari 2015 ia datang ke Surabaya bersama Konsul Kehormatan, Sylvia Pangkey dan Atase Ekonomi, Hayo Provokluit. Di sana ia bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Balai Kota. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas kerja sama dalam bidang lingkungan terutama dalam hal pengelolaan air limbah, drainase dan juga pemanfaatan sampah menjadi energi alternatif. Sebagai tindak lanjut, ia pun menawarkan kerja sama pengadaan rel yang terbuat dari baja pilihan. Berdasarkan penuturannya, terdapat dua perusahaan di Belanda yang bisa menjalankan proyek tersebut.[3][4] Selain masalah lingkungan, Swartbol juga berfokus pada kerja sama maritim. Oleh karena itu pada 8 November 2016 ia bertemu dengan Ketua DPR RI, Ade Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu mereka membahas lebih lanjut tentang kerja sama di bidang maritim dan pembangunan air yang telah diteken oleh Joko Widodo saat berkunjung ke Belanda.[5] Penanggulangan terorisme juga menjadi sorotan dari Swartbol. Oleh karena itu per 18 November 2016 ia mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas kerja sama tentang lintas negara dalam pertukaran informasi dalam menanggulangi terorisme.[6] Sebagai tindak lanjut, kemudian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Anti-Teror Kerajaaan Belanda (NCTV) melakukan penandatanganan kerja sama terkait terorisme pada 18 Juli 2017 dan disaksikan oleh Swartbol.[7] Bentuk kerja sama saat Swartbol menjadi duta besar juga tampak pada wahana Ecodome yang terletak di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Hal itu dikarenakan ecodome di Bogor ada karena berkat kerja sama antara Kebun Raya Bogor dengan Kedutaan Besar Belanda. Kemudian Erasmus Huis mendatangkannya dari Philadelphia, Amerika Serikat. Pada Senin, 13 November 2017, ia meresmikan pembukaan wahana tersebut. di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.[8] Referensi
Pranala luar |