Rumah Abraham Fletterman
Rumah Abraham Fletterman[note 1] atau yang lebih dikenal sebagai Rumah Baterman[1] merupakan sebuah rumah milik Abraham Fletterman yang bertempat di pertigaan Jl. Veteran dan Jl. Kyai Saleh,[2] tepatnya Jl. Kyai Saleh No. 15, Randusari, Semarang Selatan.[1] Latar belakangAbraham Fletterman, pemilik pertama rumah ini, lahir di Den Haag, Belanda, pada 13 Desember 1888. Abraham meninggal di Kota Semarang pada 26 Mei 1959 dan dimakamkan di Mount Carmel Memorial Park, Ungaran, Kabupaten Semarang. Menurut Ketua Yayasan Mardi Waluyo, Kastri Wahyuni, Abraham merupakan orang Belanda yang mencintai Indonesia.[1] Abraham memiliki istri yang bernama Corrie Fletterman-Smith yang juga orang Belanda. Corrie lahir di Kabupaten Wonogiri. Semasa hidupnya, Corrie mendirikan sebuah yayasan bernama Mardi Waluyo pada 1958 di Kota Semarang. Cikal bakal yayasan ini yaitu perkumpulan bernama Vereeniging tot Bevordering van de Inlandsche Ziekenverpleeging—didirikan di Semarang oleh orang Belanda pada 1914, ketika Hindia Belanda mengalami zaman Politik Etis—, yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan Boemi Poetera yang sakit. Corrie meninggal pada Oktober 1965.[1] SejarahKastri Wahyuni mengatakan bahwa rumah ini dibangun sekitar tahun 1890-an atau dua tahun setelah Fletterman lahir.[1] Keadaan rumahRumah ini direnovasi oleh Yayasan Mardi Waluyo.[1] PengurusanRumah ini kini diurus oleh Yayasan Mardi Waluyo. Rumah itu dihibahkan pada 2013 kepada yayasan oleh pemilik terakhir, Elly Krisanti sebagai penghormatan kepada Corrie selaku salah satu pendiri.[1] Budaya populerRumah ini dijadikan latar belakang film Beranak dalam Kubur (1971).[2] Catatan kaki
Referensi
|