Share to:

 

Rumah Pondok Indah

Rumah Pondok Indah
SutradaraIrwan Siregar
ProduserShankar RS
SkenarioFaldin Martha
PemeranAsha Shara
Chintami Atmanegara
Ricky Harun
Amelia
Arswendi Nasution
Titi Qadarsih
Ruhut Sitompul
Arie Timmy
Krisno Bossa
Indah Pelapory
Penata musikFahmi Alatas
SinematograferU. Berhard
PenyuntingPramod Naidu
Perusahaan
produksi
DistributorBatavia Pictures
Tanggal rilis
23 Februari 2006
Durasi95 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Rumah Pondok Indah adalah film hantu Indonesia yang dirilis pada tahun 2006. Film yang disutradarai oleh Irwan Siregar ini dibintangi oleh Asha Shara, Ricky Harun, Chintami Atmanegara, Amelia, Arswendi Nasution, Titi Qadarsih, Ruhut Sitompul, Arie Timmy dan Krisno Bossa.

Plot

Berawal dari sebuah keluarga kecil yang baru saja membeli rumah Pondok Indah milik Tio (Arswendi Nasution), seorang pemahat ternama. Baru saja menempati rumah itu keluarga ini tewas hanya dalam hitungan 24 jam. Dimulai dari putra tunggal mereka yang tewas karena tersetrum listrik dan segera dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak jauh dari rumah mereka, mobil mereka ditabrak oleh sebuah bis yang melintas.

Beberapa waktu kemudian, rumah itu dijual murah kepada seorang ibu tunggal bernama Firdha (Chintami Atmanegara) serta dua anaknya, Elsie (Asha Shara) dan Ian (Ricky Harun). Elsie inilah yang sering diganggu setelah menemukan sebuah boneka di rumah itu. Meskipun Elsie memberitahu gangguan itu kepada ibunya dan Ian, mereka berdua tetap tidak percaya dan Ian justru selalu mengganggu Elsie. Gangguan terus terjadi hingga Elsie mengalami kerasukan arwah seorang wanita bernama Maya (Amelia) hingga Elsie sakit-sakitan dan seperti mengalami gangguan jiwa.

Keesokan harinya, pihak kepolisian, yang diketuai oleh Pak Tobing (Ruhut Sitompul), menyelidiki kasus kematian satpam penjaga rumah bernama Pak Musa (Krisno Bossa) dan menginvestigasi karyawan yang membantu memasarkan rumah itu. Lalu, kebetulan asisten rumah tangga mereka, Mimin (Arie Timmy), yang juga pernah bekerja pada Tio, mengetahui apa yang terjadi pada Maya, sehingga ia dan Ian meminta bantuan seorang dukun (Titi Qadarsih). Dukun itu kemudian datang ke rumah dan mencoba berkomunikasi dengan arwah Maya di dalam tubuh Elsie.

Diketahui bahwa Maya adalah mantan kekasih Tio, pemilik asli rumah Pondok Indah. Maya kemudian hamil anak Tio sehingga ia mendesak Tio untuk mengumumkan pernikahan dengannya dalam acara konferensi pers. Setelah Maya membeli boneka untuk calon anaknya dan menonton Tio di televisi, ia sangat marah karena Tio hanya menjadikan Maya dan tubuhnya sebagai model demi karyanya saja. Maya kemudian melabrak Tio yang sedang bekerja dan Tio berusaha menghalangi Maya untuk pergi, tetapi Maya bersikeras untuk meninggalkan Tio hingga akhirnya Tio harus membunuh Maya dan bayi di dalam perutnya. Lalu, Tio bersama satpam penjaga rumah membantu mengawetkan mayat Maya supaya mayat tersebut dijadikan sebagai karya Tio. Ketika karya tersebut dipamerkan, banyak orang yang justru memuji karya besarnya itu.

Setelah selesai berkomunikasi, sang dukun menyarankan ibu Elsie untuk menghubungi Tio dan memaksanya untuk datang ke rumahnya karena Tio sedang berada di Bali bersama kekasih barunya, Winda (Indah Pelapory). Ketika Tio dan Winda sudah tiba di rumah lamanya, arwah Maya di tubuh Elsie melabrak Tio dan segera membunuhnya, hingga Pak Tobing datang membawa ibu Maya, tetapi Maya menjadi kalap dan langsung menusuk Tio hingga sang dukun bertindak hingga arwah Maya keluar dari tubuh Elsie. Arwah tersebut berterima kasih kepada Elsie dan merasuki Tio hingga Tio menghancurkan karyanya sendiri, lalu semua orang di dalam rumah terkejut dengan mayat Maya yang sudah tinggal kerangka di dalam patung tersebut hingga kepolisian datang mengusutnya.

Pemeran

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya