Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri Ainun Habibie
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hasri Ainun Habibie (RSUD Ainun) adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Gorontalo yang diinisiasi dan berdiri sejak tanggal 3 November 2013. RSUD Ainun Habibie merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Gorontalo yang sering disebut juga RSUP Ainun (Rumah Sakit Umum Provinsi Ainun). Rumah Sakit ini fokus pada pelayanan penyakit mata, ginjal, jantung dan penyakit infeksius. Nama Rumah Sakit ini diambil dari nama seorang dokter sekaligus Ibu Negara Republik Indonesia ke-3, dr. Hasri Ainun Besari Habibie, istri dari Presiden RI ke-3 B.J. Habibie.[1] Pemberian nama Rumah Sakit ini menjadi salah satu bentuk penghargaan masyarakat Gorontalo atas jasa-jasa beliau dan juga pengabdiannya bersama B.J. Habibie yang merupakan Suku Gorontalo pertama yang pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.[2] Setelah disetujui oleh para stakeholder di daerah, Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie akhirnya mulai beroperasi secara sejak tahun 2014 dengan layanan pertama yaitu operasi katarak.[3] Saat ini, status RSUD Ainun Habibie Provinsi Gorontalo adalah tipe C, sedangkan rekomendasi kenaikan status ke tipe B sementara berproses di tahun 2022 ini.[4] LokasiRumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie terletak di Kota Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pemberian Nama RSUD dr. Hasri Ainun HabibiePenetapan nama rumah sakit ini diputuskan lewat sidang paripurna DPRD tentang pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) penamaan rumah sakit yang berlangsung di ruang sidang utama DPRD Provinsi Gorontalo pada hari Senin, 23 September 2013.[5] Pemberian nama dr. Hasri Ainun Habibie telah melalui proses panjang dan atas persetujuan keluarga besar Presiden RI ke-3, BJ. Habibie yang berdomisili di Jakarta dan Gorontalo. Keluarga besar B.J. Habibie sangat mengapresiasi pemberian nama mantan ibu negara dr. Hasri Ainun Habibie untuk diabadikan sebagai nama rumah sakit di Gorontalo dan juga sebagai pembuktian pada masyarakat Indonesia bahwa kampung halaman keluarga besar Habibie berada di Gorontalo.[6] Pengembangan Rumah SakitPada tahun 2019 ini, rencana pengembangan pembangunan RSUD Ainun melalui mekanisme KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan usaha) mulai bergulir dengan estimasi biaya mencapai 800 miliar. Kedepan, RSUD Ainun diharapkan dapat menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional tipe B bagi masyarakat Provinsi Gorontalo dan juga bagi masyarakat di Kawasan Teluk Tomini (Toli-Toli, Buol, Kepulauan Banggai, Luwuk, Bolaang Mongondow Utara, dan Bolaang Mongondow Selatan). Selain itu, RSUD dr. Hasri Ainun Habibie juga akan dikembangkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Saat ini, para mahasiswa FK - UNG melakukan praktek pendidikan kedokteran di Rumah Sakit Umum Daerah Aloei Saboe, Kota Gorontalo.[7] Referensi
|