Rumput ceker ayam
Digitaria ciliaris adalah spesies rumput yang dikenal dengan nama umum rumput ceker ayam,[1] rumput cakar ayam, atau rumput capit kepiting . Rumput ini dikenal sebagai "ගුරු තණ - guru thana" di Sri Lanka . DistribusiDigitaria ciliaris adalah tanaman keras, diyakini berasal dari Asia namun kini ditemukan di seluruh sabuk tropis planet ini, serta di banyak daerah beriklim sedang di kedua belahan bumi.[2] Rumput ini merupakan spesies invasif yang dianggap sebagai gulma agresif di negara-negara tertentu, termasuk Tiongkok, Meksiko, dan Amerika Serikat .[2] Bersama dengan Portulaca oleracea, Ipomoea pes-caprae dan Melanthera biflora, Digitaria ciliaris biasanya merupakan salah satu spesies pertama yang menghuni lingkungan terdegradasi atau berubah di zona tropis planet ini.[3] KeteranganRumput ini merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh setinggi 1 m tetapi biasanya jauh lebih pendek. Akar berada pada buku dan batang menghasilkan pelari yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan cepat membentuk petak-petak yang tampak berantakan dengan lebar sekitar 1 m dan tinggi setengah meter. Daunnya berbentuk linier hingga linier-bulat telur menyempit di ujungnya hingga panjang 15 sentimeter. Perbungaannya berada di bagian atas batang yang panjang, biasanya jauh lebih tinggi daripada daunnya, dengan dua hingga sembilan 5–10 ras sub-digit yang panjangnya cm.[2] Rumput ini resistant terhadap herbisida glifosat Tanaman HijauanDi luar negeri, tanaman ini dibudidayakan sebagai hijauan, terutama kultivar 'Red River Crabgrass', 'Impact', dan 'Quick-n-Big', telah dimanfaatkan sebagai tanaman hijauan untuk ternak, karena merupakan rumput yang bergizi tinggi. .[4][5] Rumput ceker ayam merespons dengan baik terhadap pupuk nitrogen, tumbuh setinggi 3 kaki, dan perlu digilir dengan hijauan musim dingin. Referensi
|