Share to:

 

Ryūgū-jō

Ilustrasi Urashima dan Otohime yang sedang menyaksikan kawanan rusa di salah satu taman Istana Ryūgū. Teks asli pada gambar ini ditulis dalam bahasa Jepang akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17

Ryūgū-jō (竜宮城) - yang berarti "kastil istana naga", dalam cerita rakyat Jepang merupakan istana bawah laut yang didiami oleh Ryūjin, seekor dewa naga laut,[1] termasuk juga Putri Otohime dan para pelayannya, serta para pengikut Ryūjin.[2] Untuk berkomunikasi dengan dunia daratan, Ryūjin mengutus pelayannya, Jinja hime, sebagai pembawa pesan dari istana Ryūgū. Jinja hime sendiri merupakan yokai dengan wujud ular sepanjang enam meter menyerupai oarfish raksasa, yang dijuluki sebagai ryūgū no tsuka - "utusan Ryūgū."[3][4]

Legenda

Ilustrasi sisi taman istana sebelah utara yang menampilkan pemandangan musim dingin

Ryūgū-jō pernah disinggung di dalam cerita Urashima Taro yang menjadi destinasi perjalanannya selama beberapa hari di bawah laut dan digambarkan memiliki sebuah gerbang besar di depan istana. Versi lainnya menyebutkan bangunan istananya terbuat dari emas, kristal, karang, dan mutiara. Aula utama didalamnya diterangi oleh cahaya alami dari sisik ikan. Disetiap sudut luar istana dikelilingi oleh taman-taman sebagai simbol empat musim yang berbeda; di sebelah timur diisi pohon sakura yang bermekaran (menandakan musim semi), sebelah selatan dipenuhi dengungan jangkrik (menandakan musim panas), sebelah barat terdapat daun maple yang merah kecokelatan (menandakan musim gugur), dan sebelah utara ditutupi oleh salju (menandakan musim dingin).[5][6] Menurut legenda, waktu yang berjalan di istana Ryūgū berbeda dengan yang ada di permukaan atau dunia atas. Menghabiskan waktu selama tiga hari di istana Ryūgū sama dengan tiga ratus tahun di dunia permukaan. Versi lain menyebutkan. Tiga tahun di istana Ryūgū sama seperti tujuh ratus tahun di permukaan.[7]

Referensi

  1. ^ Sykes, Egerton (1993). Kendall, Alan, ed. Who's Who in Non-Classical Mythology. New York: Oxford University Press, Inc. hlm. 166. 
  2. ^ Davis, F. Hadland (1912). Myths and Legends of Japan (PDF). London: George G. Harrap & Company. hlm. 325. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-04-12. Diakses tanggal 2021-08-14. 
  3. ^ Meyer, Matthew. "Jinja hime". Yokai.com. 
  4. ^ Yamamoto, Daiki. "Sea serpents' arrival puzzling, or portentous?". The Japan Times. The Japan Times. 
  5. ^ Lang, Andrew (ed.) (2016). "The Pink Fairy Book". Project Gutenberg. Urbana, Illinois: Project Gutenberg. 
  6. ^ Ozaki, Yei Theodora (1908). "The Story of Urashima Taro, the Fisher Lad". Lit2Go. Florida Center for Instructional Technology, College of Education, University of South Florida. 
  7. ^ "Urashima Taro: What's the Moral of this Japanese Folk Legend?". Japan Info. Japan Info. 29 January 2016. Diakses tanggal 14 August 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya