S.S. Budi Rahardjo
S.S. Budi Rahardjo ayah dari 2 anak ini merupakan seorang penulis buku[1] dan kerap menjadi coach untuk "Bagaimana Menulis Itu Gampang[2]" sebagai prasyarat kenaikan jabatan fungsional di instansi pemerintah dan BUMN. Nama aslinya adalah Stephanus Slamet Budi Rahardjo lahir di Purwokerto 7 September 1968 atau biasa di panggil Budi Jojo pernah menjadi narasumber selama dua hari untuk lingkungan, Direktorat Jenderal Cipta Karya Lingkungan Kementerian PUPR[3]. Sebelumnya ia jadi mentor "Menulis Kreatif" yang diselenggarakan Kedubes Belanda,[4] serta ia juga menjadi coach untuk Bagaimana Menulis Features dari Telkom. Termasuk menjadi Pemred majalah Sinar Badan Narkotika Nasional, saat menjadi juara sebagai inhouse media terbaik antar departemen S.S. Budi Rahardjo adalah seorang jurnalis, penulis buku, biografi tokoh, dan tokoh teknologi informasi yang aktif berpartisipasi dalam pengembangan industri media dan teknologi informasi di Indonesia. Saat menjadi Redaktur Pelaksana di majalah Matra, ia mengasuh rubrik tentang tren gaya hidup pria, liputan malam, hingga lifestyle lelaki metro. Bersama Firman Yursak dan Qusyaini Hasan, ia juga memburu narasumber kelas atas yang menjadi trendsetter di masanya serta mengulik sisi lain dari kehidupan mereka untuk rubrik Wawancara. Riwayat perjalanan hidupSebagai seorang jurnalis "alumni" grup manajemen Majalah Tempo, S.S. Budi Rahardjo[5] memperoleh pelatihan rangkaian tulisan dan sistem kerja redaksi dari para seniornya seperti Fikri Jufri, N Riantiarno, Kemala Atmojo, Arif Bargot Siregar, Firmiani Darsjah, Usamah Hisyam, Firmiani Darsjaf, Dedet R Moerad dan Wibowo Soemadji. Berawal dari beasiswa jadi Jurnalis dari Radio Amigos yang buat Bens Leo, Jojo banyak mendapat pelatihan jurnalistik dari senior Ashadi Siregar dan mas Goen, yang dikenal tulisan gaya catatan pinggir jurnalisme Sastra Goenawan Mohamad. S.S. Budi Rahardjo merupakan tokoh penting dalam perkembangan industri media dan teknologi informasi di Indonesia. Dengan pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya, ia terus berupaya meningkatkan kualitas dan independensi jurnalistik di Indonesia. Aktivitas JurnalismeSejak mengenyam di bangku kuliah pada tahun 1989, S.S. Budi Rahardjo telah menulis untuk berbagai majalah, termasuk majalah Hotel dan Restoran, yang diterbitkan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Republik Indonesia), majalah Pasaraya, dan majalah Film dan Pulau Ayer. Pernah mencalonkan sebagai anggota KPK mewakili kaum jurnalis independen dan kaum muda[6] Sempat magang di majalah Swa Sembada, kemudian menjadi stringer dan diangkat menjadi reporter Matra bersama Andy F. Noya pada 1990. Pelbagai bidang dari ekonomi hingga budaya, olahraga dan liputan internasional dilakukan. Karirnya sebagai jurnalis di majalah cetak, ia diangkat sebagai CEO di Majalah EKSEKUTIF[7]. Mengembangkan eksekutif.com dan matranews.id[8], dirinya dipercaya dalam organisasi itu sebagai Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) dan memimpin Forum Pimpinan media Digital Indonesia[9]. Jojo - nama panggilannya - juga hingga kini menjadi komunitas Cyber Security BSSN (Badan Siber Sandi Negara). Menjadi coach penulisan juga selalu menularkan nilai-nilai kebenaran dan independensi dalam bidang jurnalistik. Baginya, semua hal yang berkaitan dengan kebenaran tidak mungkin bisa dinegosiasikan, dan idealisme tak boleh dicampur kapitalisme pers. S.S. Budi Rahardjo juga mengembangkan budaya jurnalistik yang independen melalui media yang ia kelola. Ia juga sempat menjadi presenter TV Magazine yang tayang di TV Swara dan Q Chanel serta tayang di 13 TV daerah saat itu. Aktivitas Anti NarkobaSebagai aktivis yang merintis di BNN[10] DKI, S.S. Budi Rahardjo[11] pernah diangkat sebagai Kepala Bidang Cegah di Badan Narkotika Nasional DKI. Pada saat itu langsung dilantik oleh Gubernur Sutiyoso. Dedikasinya membuat S.S. Budi Rahardjo ditunjuk sebagai konsultan komunikasi Kepala BNN DKI, oleh Brigjen Ali Johardi.
Referensi
|