SS Kertosono
SS Kertosono adalah sebuah kapal barang penumpang bertenaga uap yang dioperasikan oleh Rotterdamsche Lloyd, perusahaan pelayaran Belanda. Kapal ini melayani rute pelayaran Jawa—Rotterdam dan Jawa—Amerika Serikat. Kapal selesai dibuat pada 21 Maret 1923 dan ditenggelamkan pada 10 Agustus 1944 setelah mengalami kerusakan parah akibat serangan udara. SS Kertosono juga dikenal sebagai Kertosono (1) untuk membedakannya dengan kapal lain dengan nama yang sama. SejarahSS Kertosono adalah sebuah kapal barang penumpang yang dibuat oleh Koninklijke Maatschappij De Schelde. Peletakan lunas kapal dilakukan pada 19 Januari 1921, menandai dimulainya pembuatan kapal. Kapal ini kemudian diluncurkan pada 27 Mei 1922 dan dikirimkan kepada Rotterdamsche Lloyd pada 21 Maret 1923.[2] Kapal pertama kali bersandar di Ned. Dok Mij. di Amsterdam. SS Kertosono kemudian menjalani pengujian pelayaran pada 2 November 1935. Setelah pengujian tersebut berakhir, SS Kertosono dikirimkan menuju pelabuhan induknya di Rotterdam.[2] SS Kertosono bertugas untuk mengangkut barang dari Jawa—Rotterdam, Jawa—Amerika Serikat, dan sebaliknya. Pada 10 Desember 1923, kapal ini bertugas membawa pulang pesawat KLM Fokker VII dari Batavia menuju Belanda. Pesawat tersebut sebelumnya telah melakukan penerbangan bersejarah H-NACC dari Amsterdam menuju Batavia.[3][4] Pada 6 Februari 1937, SS Kertosono menabrak kapal perang HMS Malaya milik Britania Raya sekitar 50 mil di utara Oporto, Portugal. Tabrakan terjadi ketika Kertosono berlayar melewati kabut tebal dari Genova, Italia ke London, Inggris, sementara Malaya bergerak ke arah selatan. Akibatnya, kedua kapal mengalami kerusakan. HMS Malaya yang mengalami kerusakan di haluan dan anjungannya menjalani perbaikan sementara di Portsmouth pada 12 Februari dan perbaikan total di Devonport pada 6 Maret.[5] Pelayaran terakhir SS Kertosono terjadi pada 1 Juli 1940 ketika kapal itu berlayar dari New Orleans menuju Batavia, melewati Curaçao dan Freetown, membawa kargo berupa bensin, aspal, kayu, alat pertanian, dan penumpang berjumlah 9 orang.[2][6] Saat SS Kertosono melewati barat daya Cape Verde, kapal diambil alih oleh kapal bersenjata T/S Thor (HSK IV SCHIFF 10) milik Jerman yang dipimpin oleh Letnan Werner Sander.[7] Kapten kapal SS Kertosono kemudian membujuk Sanders supaya kapal tidak ditenggelamkan dan dibawa saja ke Prancis. Ia beralasan bahwa kapalnya adalah kapal yang "sempurna" dan tidak layak untuk ditenggelamkan.[3] Permintaan kapten kapal SS Kertosono dituruti dan kapal dibawa ke Pelabuhan Lorient di Prancis. Kapal tersebut diserahkan kepada Kriegsmann untuk dikonversi dan dipersenjatai menjadi kapal penyuplai bagi kapal selam. SS Kertosono kemudian dipindahkan menuju Saint-Nazaire, markas dari Pasukan U-boot ke-7 dan ke-8 Jerman.[3] Pada 16 September 1943, terjadi pengemboman di sekitar pelabuhan tempat SS Kertosono bersandar. Kapal tersebut selamat dari pengemboman dan masih utuh. Pada 23 September 1943, pengeboman kembali terjadi sehingga menyebabkan SS Kertosono mengalami kerusakan parah. Jerman kemudian menenggelamkan SS Kertosono pada 10 Agustus 1944 untuk dipergunakan sebagai blockship. Pada 30 Mei 1946, Prancis mengangkat kembali kapal ini dan membongkarnya.[3] Galeri
Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Kertosono (ship, 1923). Referensi
Pranala luar |