Sabun yang terbuat dari jenazah manusiaPada abad ke-20, terdapat berbagai tuduhan soal sabun yang terbuat dari lemak tubuh manusia. Pada Perang Dunia I, pers Inggris mengklaim bahwa Jerman memiliki pabrik jasad dimana mereka memakai jasad-jasad prajurit mereka sendiri untuk membuat gliserin dan sabun. Pada Perang Dunia II, sabun diyakini diproduksi massal dari jasad-jasad korban kamp konsentrasi Nazi yang terletak di Polandia yang diduduki Nazi. Pada pengadilan Nuremberg, bukti menunjukkan bahwa para peneliti Jerman telah mengembangkan sebuah proses untuk produksi sabun dari jasad-jasad manusia.[1][2] Monumen Yad Vashem menyatakan bahwa Nazi tak memproduksi sabun dari jasad-jasad Yahudi pada skala industrial, dengan berkata bahwa rumor bahwa sabun dari jasad manusia yang diproduksi massal dan didistribusikan dipakai oleh Nazi untuk menakut-nakuti para tahanan kamp.[3][4][5] Nazi Jerman sekarang diketahui telah memproduksi sabun dari jasad-jasad manusia, tetapi bukan pada skala industrial.[6] Lihat pula
Catatan
Pranala luar |