Salayar
Salayar atau tabat barito (nama ilmiah: Ficus deltoidea) adalah tumbuhan yang biasa dijadikan tanaman obat di Pulau Kalimantan. Tumbuhan ini memiliki habitus atau bentuk tumbuh berupa semak, perdu, pohon kecil atau menjadi ephipit pada tumbuhan lain. Selayar berkerabat dengan beringin (Ficus benjamina) dalam suku Moraceae. Usia minimum tanaman yang bisa digunakan sebagai obat adalah 7,5 tahun. Bagian tanaman yang bermanfaat adalah akar, daun, dan ranting. Salayar dipercaya bisa dipakai untuk melawan penyakit tumor, kanker, radang kelenjar getah bening, dan radang persendian. Spesies ini dapat dikelompokkan menjadi 7 varietas dengan morfologi dan anatomi daun yang berbeda, yaitu var. deltoidea, var. angustifolia, var. trengganuensis, var. bilobata, var. intermedia, var. kunstleri, dan var. motleyana. Ada variasi karakter morfologi pada jenis bentuk daun, ukuran, tekstur permukaan, tepi, pelepah dikotom, dan panjang tangkai daun. Selain itu, ada variasi karakter anatomi pada struktur lamina, epidermis daun, dan pelepah daun[1]. ManfaatFicus deltoidea secara tradisional digunakan di Malaysia untuk mengatur gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol. Penggunaan F. deltoidea sebagai ramuan obat alternatif semakin populer dengan penjualan teh celup dan kapsul F. deltoidea di pasar lokal.[2] Aksi antihiperglikemik F. deltoidea dimediasi melalui stimulasi sekresi insulin dari sel β pankreas, peningkatan penyerapan glukosa oleh sel adiposit, dan augmentasi sekresi adiponektin dari sel adiposit juga. Tindakan ganda pankreas dan ekstrapankreas dari F. deltoidea menggambarkan potensi besar tanaman ini untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes oral baru. Selain itu, sifat adiponektin yang mensekresi dan peka terhadap insulin dari F. deltoidea menunjukkan bahwa tanaman ini dapat memperbaiki resistensi insulin sistemik dan berpotensi bermanfaat untuk diabetes melitus tipe 2 yang terkait dengan resistensi insulin.[3] Ficus deltoidea telah dilaporkan memiliki kegunaan farmasi yang bermanfaat sebagai antidiabetes, antiinflamasi, antinosiseptif, antimelanogenik, antiphotoaging, antioksidan, antiulcerogenik, dan antibakteri.[4] Ficus deltoidea Jack (Moraceae) adalah tanaman obat terkenal yang digunakan dalam pengobatan tradisional di kalangan masyarakat Melayu untuk mengurangi dan menyembuhkan penyakit seperti bisul, psoriasis, sitotoksisitas, kardioprotektif, radang, penyakit kuning, vitiligo, perdarahan, diabetes, kejang, hepatitis, cedera disentri, luka, dan kekakuan. Ficus deltoidea mengandung berbagai macam senyawa bioaktif dari kelompok fitokimia yang berbeda seperti alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, sterol, terpen, karbohidrat, dan protein.[5] Referensi
|