Santiago Munez
Santiago Munez, (lahir di Mexico City, Meksiko) biasa dipanggil Santiago ataupun Munez merupakan seorang karakter yang diperankan oleh aktor Kuno Becker dalam film Goal! dan Goal! 2: Living the Dream..., seorang pemuda yang bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola terkenal dengan perjuanganya yang sangat keras dan mimpinya untuk bermain di Eropa. Kariernya berawal saat ada seseorang yang melihatnya bermain bola dan mengundangnya ke klub sepak bola inggris Newcastle United dan kariernya menaik dan mendapat perhatian media massa saat kesempatanya dapat bergabung di klub hebat seperti Real Madrid. Diatas ketenaranya menjadi pemain bola hebat membuatnya kehilangan jati diri dan orang-orang yang dicintainya, tetapi Santiago Munez masih bisa mengendalikan dirinya dari harta yang banyak dan mengembalikan jati dirinya kembali. Kehidupan awalSantiago Munez lahir di Kota Meksiko, Meksiko, seorang anak dari Seorang tukang kebun yang hidup dalam kemiskinan, keinginannya bermain bola bisa hanya sekadar bermain di daerahnya saja. Pada suatu saat Santiago bermigrasi bersama keluarganya menuju Amerika, 10 tahun silam telah berlalu semenjak Santiago pindah ke Amerika, Santiago Munez harus bekerja menjadi pelayan toko restoran di suatu tempat di Amerika demi mengumpulkan uang yang akan digunakan untuk membeli peralatan sepak bolanya. Dengan bekal awal memasuki klub bola lokal dan klub amatir membuat Santiago semakin mahir bermain bola hingga dilirik oleh agen klub. Santiago direkrut oleh Klub Newcastle United. Setiba di Inggris, Santiago menghadapi berbagai rintangan untuk mencapai tujuanya dalam bermain bola, pada awalnya orang orang melihat seorang Santiago, Santiago dinilai kurang lincah bermain di lapangan sepak bola bersama para pemain Inggris, tetapi sang pencari agen Glen tetap mendukungnya dan meminta dukungan dari pemilik tim Newcastle United, pada awal ingin berangkat ke Inggris Santiago tidak mempunyai uang akibat ayahnya yang telah menggunakan uangnya untuk membeli truk, tetapi nenek dari Santiago berhasil memberikan duit yang akhirnya bisa dipakai Santiago menuju Inggris. KarierJuniorSantiago Munez bergabung dengan klub-klub bola lokal amatir di Amerika. KlubNewcastle UnitedSantiago Munez bermain untuk Newcastle United pada awal karier di klubnya, Santiago Munez bertemu dengan mantan pemain Newcastle United Glen foyy. Di Liga Inggris, Santiago membawa timnya mengalahkan tim-tim besar. Bahkan, ia berhasil membawa Newcastle United berada di urutan empat besar dan berhak mengikuti perebutan Piala Eropa. Real MadridDari kehebatannya di tim Newcastle United dan kehandalanya dalam bermain sepak bola membuat pemilik Real Madrid berkeinginan untuk mentrasfer pemain antara Santiago Munez dengan Michael Owen dan terjadilah mimpi yang kenyataan dimana Santiago Munez ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat, di klub barunya Real Madrid Santiago Munez menggunakan angka 30 sebagai nomor punggungnya di Real Madrid. Disini karier Santiago Munez mulai mendapatkan kariernya menanjak dan berkesempatan untuk bermain di kejuaraan UEFA dengan sederet pemain bintang seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Ronaldo, Raúl González, Guti dan Iker Casillas. Di Luar Sepak BolaKehidupan pribadiSantiago mengawali semua ini dengan susah payah hinga sukses termasuk pada suatu saat Santiago yang mengidap asma, penyakit asmanya menghalangi kesuksesan laki-laki berdarah Meksiko ini untuk mencapai mimpinya, Obat asmanya rusak. Akibatnya, saat berlatih bersama tim cadangan NewCastle United, ia menunjukkan penampilan terburuknya. Ia pun dipecat. sebuah kesalahan yang dilakukan Santiago pada saat kesehatan, ia tidak jujur dengan mengatakan ia sama sekali tidak berpenyakit, termasuk gangguan pernapasan. Namun Gavin Harris, salah seorang pemain inti Newcastle United menjadi dewa penolong bagi Santiago. Harris-lah yang membujuk manajer agar memberi kesempatan sekali lagi kepada Santiago. Saat setibanya santiago di Real Madrid karier Munez terus menanjak. Sebuah perjuangan keras yang telah melampaui impiannya sendiri. Namun, saat Munez telah meraih kemenangan, pujian, dan uang, ia merasakan sisi buruk dari kesuksesannya suatu ancaman yang dapat menghancurkan semua yang telah ia raih dan semua orang yang ia cintai. Kehidupan pribadinya memang berubah tapi ketenaran dan kekayaan yang diraih Santiago dalam usia begitu muda, membuatnya kehilangan jati diri. Santiago kehilangan jati dirinya akibat uang dan gaya hidup yang mewah yang ia dapatkan dari permainan sepak bolanya akibat banyaknya fans dan uang serta popularitas yang ia dapatkan. Santiago juga sempat dikabarkan bertengkar dengan kekasihnya karena kekasihnya yang tidak ingin ikut pindah ke Spanyol, namun Santiago tetap pindah ke Spanyol. Pertengkaran yang dilakukan ini akhirnya bisa meredam setelah Santiago dan kekasihnya bisa berbaikan kembali dan menjalin hubungan dengan baik. Referensi
|