Sapi jabresSapi jabres merupakan salah satu sumber daya genetik ternak (SDGT) lokal khas Brebes. Sapi jabres diduga merupakan hasil persilangan antara sapi madura atau sapi bali dengan sapi lokal atau ongole. Sapi ini berkembang dengan baik di daerah dataran tinggi Kabupaten Brebes bagian selatan. Daerah tersebut berada pada ketinggian > 800m dpl, dengan curah hujan rata rata berkisar antara 233–565 mm dan jumlah hari hujan berkisar antara 76—140 hari per tahun. Keberadaanya penting sebagai salah satu sarana dalam mengembangkan industri peternakan dan mempunyai peran yang menentukan dalam upaya peningkatan produktivitas ternak. SDGT lokal seperti ini pada umumnya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan setempat, mampu memanfaatkan pakan yang berkualitas rendah dan mempunyai daya reproduksi yang baik. Analisis Restriction Fragment length Polymorphism (RFLP) merupakan salah satu metode untuk mendeteksi kekerabatan pada tingkat sekuen DNA yang dapat dilakukan pada plasma nutfah sapi potong di Indonesia. Pentingnya informasi mengenai hubungan kekerabatan ini diharapkan dapat mendukung program breeding untuk pemanfaatan dan pengembangan plasma nutfah sapi potong yang ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan kerja sama antara Lolit sapi Potong dengan Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Brawijaya Malang, sampel darah berasal dari sapi potong lokal yang ada di Indonesia antara lain Sapi jabres, Galekkan, SO, Pesisir, Madura, PO, Bali, Mandras, Aceh, Benggala dan sapi Bengkulu. Isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan metode salting out kemudian dilakukan elektroforesis gel agarosa untuk mengetahui DNA hasil isolasi. Isolat DNA genom yang telah diperoleh digunakan sebagai bahan dasar pemotongan DNA dengan enzim restriksi. Enzim restriksi yang digunakan ada tiga macam yaitu EcoRI, HindIII dan HaeIII. Data hasil pemotongan dianalisis dengan menggunakan program clad 97 dan dikelompokkan berdasarkan persentase kekerabatan tiap plasma nutfah sapi potong. Ciri - ciri Sapi jabres
Keunggulan Sapi jabres
|