Sastra berbahasa JermanSastra berbahasa Jerman atau sastra Jerman adalah karya-karya sastra yang ditulis dalam bahasa Jerman yang berasal dari daerah-daerah yang berbahasa Jerman (meliputi Jerman, Swiss dan Austria) baik pada masa lampau maupun pada masa kini. Yang dimaksud dengan sastra berbahasa Jerman di sini bukan hanya karya-karya puitis saja, melainkan juga karya-karya dari kisah asli lainnya, misalnya karya-karya sejarah, sejarah sastra, atau filsafat. Juga misalnya buku harian atau surat juga dilihat sebagai karya sastra. Abad Pertengahan Awal (kira-kira 750–1100)Sastra Jerman Tinggi Kuno dimulai dengan sumber tertulis teks-teks Jerman Tinggi kuno.[1] Diawali dengan berkuasanya raja Carolus Magnus (768-814) atau raja Karl yang Agung. Zaman Carolus Magnus adalah zaman perubahan spiritual, sekaligus juga zaman perubahan kesusasteraan bangsa Jerman. Raja ini memiliki keinginan untuk menyatukan semua keturunan bangsa Jerman di bawah kekuasaannya dan membimbing mereka ke arah agama Kristen, meningkatkan pengetahuan mereka, mendirikan sekolah biasa, dan sikapnya yang menjunjung tinggi kepribadian bangsa Jerman, yaitu dengan memelopori penggunaan nama-nama bulan dalam bahasa Jerman. Meskipun lagu-lagu kepahlawanan merupakan ciri dari tradisi lisan (tidak tertulis), beberapa pengarang tak dikenal dari biara Fulda pada abad ke-8 menulis lagu Hildebrand (Hildebrandslied) dalam bahasa Jerman Tinggi kuno. Hildebrandslied adalah peninggalan sastra rakyat Jerman pada zaman itu yang mengisahkan sebagian dari saga Dietrich. Namun sebagai teks tertua sastra berbahasa Jerman adalah Kata-kata Mantra Merseburger yang dikarang oleh seorang biarawan pada awal abad ke-8. Peninggalan-peninggalan penting kesusastraan Jerman pada abad ke-9 misalnya Doa Wessobrunn, Muspilli (menceritakan tentang akhir zaman), Heliand, dll. Peninggalan-peninggalan penting sastra Jerman pada abad ke-11 misalnya Ezzolied (sekitar 1065), puisi legenda, misalnya Annolied (sekitar 1077), epos Perjanjian Lama dan Baru (Kejadian, Keluaran, Kehidupan Yesus), penjelasan-penjelasan dogmatis, puisi-puisi eskhatologis dan puisi-puisi Mariologi. Sastra Jerman mulai pada zaman Carolus Magnus sampai pada awal abad ke-12 dikuasai oleh kaum Gereja (Geistlichdichtung). Abad Pertengahan Tinggi (kira-kira 1100–1250)Kesusastraan terutama yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan, yaitu kasta ksatria, (Ritter), yang disebut Ritterlichedichtung. Secara keseluruhan, ada empat sebab mengapa kesusastraan Jerman pada masa ini berkembang hingga mencapai puncaknya, yaitu sebagai berikut: 1. Perang salib, memperluas pandangan dan pengetahuan bangsa Eropa dalam berbagai bidang. 2. Dinasti Hohensraufen, yang cemerlang ketika menduduki takhta mulai dari 1138 hingga 1254, melindungi dan memajukan seni sastra dengan berbagai cara dan usaha. 3. Kasta ksatria (bangsawan), yang sedang memuncak menggarap seni sastra dan menjadi teladan dalam kesusilaan. 4. Seperti telah dikemukakan, para bangsawan Jerman mengambil teladan dari orang Prancis yang mereka kenal selama Perang Salib dan yang ternyata paling menonjol di antara semua bangsa peserta Perang Salib dalam hal keksatriaan dan kesopanan. Karya-karya penting pada zaman ini adalah antara lain: Annolied (pujian terhadap santo Anno uskup besar Collogne/Köln), Kaiserkronik (buku tentang kaisar dan raja-raja, yang terdiri dari 17.000 ayat), Alexandried, karya pendeta Lamprecht tentang Alexander Yang Agung, Rolandslied. Volksepos (epos kerakyatan) Jerman terbesar adalah Das Nibelungenlied (judul aslinya Der belunge Not atau der Nibelinge. Isinya dapat dibagi menjadi dua: (1) gugurnya Siegfried dan 2) pembalasan Kriemhilde. Kunstepos (epos buatan), yang juga disebut ritterliches atau höfisches Epos, mengambil bahan-bahannya dari sumber asing terutama Prancis, dan dapat dibagi menjadi jenis-jenis antara lain: 1. Saga Inggris (tentang raja Arthur), 2. Saga Spanyol tentang Mangkuk suci (Heiliger Gral). Penyair-penyair epos yang terpenting adalah sebagai berikut: 1. HEINRICH VON VELDEKE (VELDEKIN), Heinrich von Veldeke (Veldekin), yang berasal dari sekitar kota Maastricht (Belanda). 2. HARTMANN VON AUE Hartmann von Aue, yang berasal dari daerah barat daya Jerman (Schwaben), mendapat pendidikan tinggi tidak seperti rekan-rekan sezamannya. 3. WOLFRAM VON ESCHENBACH Wolfram von Eschenbach adalah seorang ksatria bangsa Franken yang miskin dan tinggal bersama anak-isterinya di Wildenberg (sekarang Wahlenberg) dekat Eschenbach. la menjelajahi sebagian besar wilayah Jerman dan tiba di istana Hermann von Thuringen. la kemudian lama tinggal di sana dan bertemu dengan Walther von der Vogelheide. Pada 1217 ia kembali ke kampung halamannya dan meninggal pada 1220. la melampaui semua rekan sezamannya dalam hal ketertiban, kealiman dan kemurnian pikiran. Abad Pertengahan Akhir (kira-kira 1250–1500)Pada masa ini terdapat penemuan yang sangat revolusioner, yaitu ditemukannya mesin cetak dengan huruf-huruf yang dapat digerakkan (seperti mesin ketik). Akhirnya perkamen sebagai bahan untuk menulis dapat digantikan dengan kertas yang tentunya dengan harga yang jauh lebih murah. Di akhir masa ini terbit karya dari Johannes von Tepls dengan judul "Der Ackermann aus Böhmen". Abad Baru Awal (Humanisme dan Reformasi) (kira-kira 1450–1600)Dari Italia Humanisme menyebar di Jerman, yang merupakan pola pikir Renaissance. Sebuah pergantian pola pikir terjadi waktu itu. Tokoh Humanisme yang terkenal adalah Erasmus von Rotterdam dan Johannes Reuchlin. Namun mereka menulis dalam bahasa Latin, sehingga oleh karena kendala bahasa, maka peran mereka berdua di luar dari dunia akademis sangatlah sedikit. Lain daripada itu, Ulrich von Hutten (1488–1523) dengan puisi-puisi pemberontakannya, atau Sebastian Brant (1458–1521), yang telah menulis „Narrenschiff“ dalam bahasa Jerman, yang memiliki pengaruh nyata di luar dunia akademis. Gerakan yang paling berhasil pada waktu itu adalah gerakan reformasi yang dipimpin oleh Martin Luther (1483–1546). Luther menyebarkan ide-idenya tentang reformasi dalam bahasa Jerman. Hasil yang sangat memuaskan dalam pasar buku Jerman pada abad ke-16 adalah terbitnya terjemahan Alkitab versi Luther atau biasa disebut dengan Lutherbibel pada tahun 1522 dan 1534. Terjemahan Alkitab versi Luther ini sangat mempengaruhi penyebaran bahasa Jerman yang digunakan sampai saat ini. Bentuk Sastra Jerman masa kiniBentuk sastra yang dapat dijumpai pada sastra Jerman saat ini beserta dengan para pengarangnya misalnya:
PustakaSejarah Sastra Jerman (dalam satu jilid)
Sejarah Sastra Jerman (dalam beberapa jilid) Geschichte der deutschen Literatur von den Anfängen bis zur Gegenwart. Begründet von Helmut de Boor und Richard Newald. Beck, München 1971- (direncanakan 12 jilid)
Sejarah Sastra Jerman dengan teks-teks primer
Buku-buku lainnya
Referensi
Pranala luarWikiversity memiliki bahan belajar tentang Germanistik Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
|