Share to:

 

Saw palmetto

Saw palmetto

Kemungkinan aman  (NatureServe)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Serenoa

Spesies:
Serenoa repens

Persebaran alami
Sinonim[3]
Sinonimi
  • Corypha repens W.Bartram
  • Corypha obliqua W.Bartram
  • Chamaerops serrulata Michx.
  • Sabal serrulata (Michx.) Schult.f
  • Sabal serrulatum (Michx.) Schult.f, spelling error
  • Diglossophyllum serrulatum (Michx.) Schaedtler
  • Brahea serrulata (Michx.) H.Wendl.
  • Serenoa serrulata (Michx.) Hook.f. ex B.D.Jacks.
  • Serenoa repens f. glauca Moldenke

Saw palmetto (Serenoa repens) adalah spesies pohon palem kecil yang tumbuh hingga ketinggian maksimum sekitar 200–300 cm. Tumbuhan ini merupakan satu-satunya spesies dalam genus Serenoa. Nama genusnya ditunjukan untuk menghormati seorang ahli botani asal Amerika Serikat, yakni Sereno Watson.

Persebaran dan Habitat

Palem ini merupakan tumbuhan endemik di Amerika Serikat Tenggara subtropis dan tropis,[4] paling umum di sepanjang dataran Atlantik selatan dan Pesisir Teluk serta perbukitan pasir. Palem ini tumbuh dalam rumpun atau semak belukar di daerah pesisir berpasir, dan sebagai tumbuhan dasar di hutan pinus.[5]

Deskripsi

Batang atau batang tegak jarang dihasilkan, namun ditemukan pada beberapa populasi. Palem ini adalah tumbuhan yang kuat, pertumbuhannya sangat lambat, dan berumur panjang, dengan beberapa tanaman (terutama di Florida) mungkin berumur 500–700 tahun.[6]

Saw palmetto merupakan palem kipas, dengan daun yang tangkai daunnya gundul dan diakhiri dengan kipas berbentuk bulat yang berjumlah sekitar 20 anak daun. Tangkai daunnya dilengkapi dengan gigi atau duri halus dan tajam. Gerigi atau durinya dapat dengan mudah merusak kulit, dan harus memakai pelindung saat bekerja di sekitar saw palmetto. Daunnya berwarna hijau muda di pedalaman, dan putih keperakan di daerah pesisir. Panjang daunnya 1–2 m, panjang helai daunnya 50–100 cm. Daunnya serupa dengan daun palem genus Sabal. Bunganya berwarna putih kekuningan, lebarnya sekitar 5 mm, berbentuk malai majemuk padat hingga panjang 60 cm.

Ekologi

Buahnya berupa buah drupa berwarna hitam kemerahan, dan merupakan sumber makanan penting bagi satwa liar dan secara historis bagi manusia. Tumbuhan ini digunakan sebagai makanan oleh larva beberapa spesies Lepidoptera seperti ngengat Batrachedra decoctor yang hanya memakan tanaman tersebut.

Penelitian medis

Ekstrak saw palmetto telah dipelajari sebagai pengobatan yang mungkin untuk penderita kanker prostat dan pria dengan gejala saluran kemih bagian bawah yang berhubungan dengan hiperplasia prostat jinak.[5][7][8] Pada tahun 2023, tidak terdapat cukup bukti ilmiah yang menyatakan ekstrak saw palmetto efektif untuk mengobati kanker atau hiperplasia prostat jinak dan gejalanya.[7][8][9]

Sebuah tinjauan studi klinis pada tahun 2016 dengan ekstrak saw palmetto standar (disebut Permixon) menemukan bahwa ekstrak tersebut aman dan mungkin efektif untuk meredakan gejala saluran kemih akibat hiperplasia prostat jinak dibandingkan dengan plasebo.[10]

Etnobotani

Nama-nama lokal yang diketahui meliputi: tala atau talimushi ("paman palmetto") dalam Bahasa Choctaw; cani (Bahasa Timucua); ta ́:la (Bahasa Koasati); taalachoba (dalam Bahasa Alabama berarti "palem besar"); ta:laɬ a ́ kko (dalam Bahasa Muscogee berarti "palem besar"); talco ́:bˆı (dalam Bahasa Mikasuki berarri "telapak tangan besar"); dan guana (Taíno, mungkin).[11] Serat saw palmetto telah ditemukan di antara bahan-bahan dari masyarakat adat di utara hingga Wisconsin dan New York, yang menunjukkan bahwa bahan ini diperdagangkan secara luas sebelum kontak dengan Eropa.[12] Daunnya digunakan untuk membuat jerami oleh beberapa kelompok masyarakat adat, sehingga suatu lokasi di Alachua County, Florida, diberi nama Kanapaha ("rumah palem").[13] Buahnya mungkin telah digunakan untuk mengobati keracunan ikan yang tidak jelas oleh Suku Lucayan dan Seminole.[14]

Galeri

Referensi

  1. ^ "NatureServe Explorer 2.0". 
  2. ^ "Saw palmetto". Germplasm Resources Information Network (GRIN) online database. 
  3. ^ "Plants of the World Online | Kew Science". Plants of the World Online. 
  4. ^ Templat:GBIF
  5. ^ a b "Serenoa in Flora of North America @ efloras.org". www.efloras.org. Diakses tanggal 2022-11-20. 
  6. ^ Tanner, George W.; J. Jeffrey Mullahey; David Maehr (July 1996). "Saw-palmetto: An Ecologically and Economically Important Native Palm" (PDF). Electronic Data Information Source of UF/IFAS Extension. Circular WEC-109. University of Florida Cooperative Extension Service. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-07-04. 
  7. ^ a b "Saw palmetto". Drugs.com. 4 December 2018. Diakses tanggal 5 October 2020. 
  8. ^ a b "Spotlight on saw palmetto: What the science says". NCCIH Clinical Digest for Health Professionals, National Center for Complementary and Integrative Health, US National Institutes of Health. 1 July 2019. Diakses tanggal 5 October 2020. 
  9. ^ Franco, Juan Va; Trivisonno, Leonel; Sgarbossa, Nadia J.; et al. (2023-06-22). "Serenoa repens for the treatment of lower urinary tract symptoms due to benign prostatic enlargement". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 6 (6): CD001423. doi:10.1002/14651858.CD001423.pub4. ISSN 1469-493X. PMC 10286776alt=Dapat diakses gratis Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 37345871 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  10. ^ Novara, Giacomo; Giannarini, Gianluca; Alcaraz, Antonio; et al. (2016). "Efficacy and safety of hexanic lipidosterolic extract of Serenoa repens (Permixon) in the treatment of lower urinary tract symptoms due to benign prostatic hyperplasia: Systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials". European Urology Focus. 2 (5): 553–561. doi:10.1016/j.euf.2016.04.002. PMID 28723522. 
  11. ^ Austin, DF (2004). Florida Ethnobotany. Boca Raton, Florida: CRC Press. ISBN 978-0-8493-2332-4. 
  12. ^ Whitford AC (1941). "Textile fibers used in eastern aboriginal North America". Anthropological Papers of the American Museum of Natural History. 38: 5–22. hdl:2246/92. 
  13. ^ Simpson, JC (1956). A Provisional Gazetteer of Florida Place-Names of Indian Derivation. Tallahassee: Florida Geological Survey. OCLC 1099766. 
  14. ^ Sturtevant, WC (1955). The Mikasuki Seminole: Medical Beliefs and Practices. Ann Arbor, MI: University Microfilms. 
Kembali kehalaman sebelumnya