Sean Parker
Sean Parker (lahir 3 Desember 1979) adalah seorang pebisnis dan pengusaha teknologi Internet asal Amerika Serikat. Ia membantu mendirikan Napster, Plaxo, Causes dan Airtime.[4][5][6][7][8] Sampai bulan September 2014, kekayaan bersih Parker diperkirakan sebesar US$ 3,1 miliar.[1] Masa mudaParker dilahirkan di Herndon, Virginia. Ibunya bernama Diane Parker, seorang broker iklan TV, dan ayahnya, Bruce Parker, adalah seorang sarjana kelautan (oceanographer) yang bekerja pada pemerintah Amerika Serikat.[4][5][9][10] Ketika Parker berusia 7 tahun, ayahnya mengajarinya bagaimana membuat program pada Atari 800.[4] Ayah Parker, yang mendahulukan keluarga di atas impian usahanya, mengatakan kepada Parker "jika engkau hendak mengambil risiko, lakukanlah sebelum berkeluarga."[11] Sewaktu remaja, hobby Parker adalah hacking (meretas) dan membuat program komputer.[5] Suatu malam, ketika sedang meretas network suatu perusahaan yang termasuk Fortune 500, Parker tidak bisa log out setelah ayahnya mencabut dan merampas keyboard komputernya.[5] Karena alamat IP-nya terekspos, agen FBI dapat melacak kepada pemuda berusia 16 tahun itu.[5] Karena berusia di bawah 18 tahun, Parker dihukum untuk mengerjakan jasa masyarakat.[5] PendidikanParker bersekolah di Oakton High School yang terlatak di Fairfax County, Virginia selama 2 tahun sebelum pindah ke Chantilly High School pada tahun 1996 untuk kelas 11 dan 12.[12] Ketika di sana, Parker menulis surat kepada administrasi sekolahnya dan meminta agar waktu yang dihabiskannya membuat kode di lab komputer dihitung sebagai pelajaran bahasa asing.[12] Hasilnya, menjelang akhir kelas 12 di Chantilly, Parker menulis banyak kode komputer dan mendirikan berbagai perusahaan.[12] Ia lulus pada tahun 1998. Ketika masih di SMA, ia bekerja sebagai intern bagi Mark Pincus (bekas CEO Zynga) pada perusahaan startup Pincus di Washington D.C., FreeLoader.[13] Ia memenangkan computer science fair di negara bagian Virginia atas karyanya mengembangkan sebuah Web crawler, dan direkrut oleh CIA[4] Di akhir kelas 12 SMA, Parker memiliki penghasilan lebih dari $80,000 setahun melalui berbagai proyek, sehingga dapat meyakinkan orangtuanya bahwa ia tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, melainkan mengejar karier sebagai entrepreneur.[4] PerusahaanNapsterKetika Parker berusia 15 tahun, ia bertemu dengan Shawn Fanning (saat itu berusia 14 tahun) lewat Internet, di mana keduanya menjadi akrab membahas topik seperti fisika teoretis dan hacking.[5][14] Beberapa tahun kemudian Fanning and Parker bersama-sama mendirikan Napster, suatu jasa file-sharing untuk musik.[7] PlaxoPada bulan November 2002, Parker meluncurkan Plaxo, suatu situs jasa buku alamat online dan social networking yang berintegrasi dengan Microsoft Outlook.[15] Plaxo adalah salah satu produk yang pertama-tama membangun virality pada peluncurannya dan meraup 20 juta pengguna.[16][17] Pada tahun 2004 Parker melihat suatu situs bernama "The Facebook" pada komputer pacar teman sekamarnya, soerang mahasiswi di Universitas Stanford.[5] Parker telah mempunyai pengalaman dalam industri social networking sebagai penasihat awal untuk Friendster dan pendirinya, Jonathan Abrams, sehingga ia diberi sejumlah kecil saham pada tahun 2003.[4][18] Parker bertemu dengan Mark Zuckerberg dan beberapa bulan kemudian bergabung dengan perusahaan yang baru berumur 5 bulan itu sebagai presiden pendiri.[5][18] Menurut Peter Thiel, investor pertama Facebook, Sean Parker adalah orang pertama yang melihat potensial perusahaan itu untuk menjadi "benar-benar besar," dan "jika Mark pernah ragu-ragu, Sean adalah orang yang meluruskannya."[5] Pada suatu pesat tahun 2005 polisi memasuki dan menggeledah rumah liburan yang disewa Parker dan menemukan kokain.[5] Parker ditahan dengan sangkaan menyimpan narkotika, tetapi tidak didakwa.[5] Peristiwa ini kemudian digunakan oleh para investor Facebook untuk memaksa Parker mundur sebagai presiden perusahaan.[19] Meskipun sudah mundur, Parker masih terus terlibat dalam perkembangan Facebook dan bertemu secara teratur dengan Zuckerberg.[20] The event was later dramatized in The Social Network.[21] SpotifyKetika mengerjakan The Founders Fund, Parker sedang mencari dan ingin menanam saham pada perusahaan yan gdapat melanjutkan misi sharing musik Napster secara legal.[5] Pada tahun 2009 seorang teman menunjukkan Spotify kepadanya, yaitu suatu jasa streaming music dari Swedia, dan Parker berkirim email kepada pendiri Spotify, Daniel Ek.[22] Keduanya bertukar email dan pada tahun 2010 Parker menanamkan US$15 juta pada Spotify.[23][24] Parker, yang duduk pada board Spotify, bernegosiasi dengan Warner dan Universal, lalu pada bulan Juli 2011, Spotify mengumumkan peluncurannya di Amerika Serikat.[25]--> Pada f8 conference yang disponsori Facebook, Parker mengumumkan partnership antara Facebook dan Spotify, yang mengizinkan para pengguna membagikan playlist Spotify mereka pada profil Facebook.[25][26] VotizenPada tahun 2010 Parker dan The Founders Fund menjadi bagian penanam saham Votizen yang totalnya berjumlah $1.5 juta.[27] AirtimePada tahun 2011 Parker kembali bekerja sama dengan sesama pendiri Napster, Shawn Fanning, untuk mendirikan Airtime.com. Sejumlah investorny adalah Ron Conway, Michael Arrington, dan Ashton Kutcher.[28][29] Parker menjabat sebagai executive chairman dan Fanning sebagai CEO.[30] WillCallPada bulan Agustus 2013, Parker menanam saham pada perusahaan komersial bergerak WillCall bersama-sama investor Eropa terkenal, Oliver Jung—dalam ronde itu, terkumpul total US$2,1 juta. Perusahaan yang didirikan bersama dengan Donnie Dinch, bertujuan untuk bekerja sama dengan acara musik live supaya pengguna dapat mengorganisir dan membayar konser-konser hanya melalui ponsel.[31] Brigade MediaPada bulan April 2014, diketahui bahwa Parker menjabat sebagai chairman dan CEO perusahaan baru, Brigade Media, untuk "melawan kelesuan partisipasi politik pada segala tingkatan terhadap pemerintah di seluruh Amerika".[32] Ronde awal pengumpulan dana menghasilkan $9,3 juta dari Parker, ditambah sejumlah investor lain.[33] The People's OperatorPada bulan Oktober 2014, Parker menanam saham pada The People's Operator, suatu penyedia network bergerak yang menyumbangkan 25% keuntungan perusahaan untuk dana sosial. Referensi
|