Sembilan hidangan penutup bertuah ThailandSembilan hidangan penutup bertuah Thailand (bahasa Thai: ขนมมงคลเก้าอย่าง dibaca Khanom Monkhon Kao Yang) atau dalam bahasa Inggris disebut Nine auspicious Thai desserts merupakan serangkaian hidangan penutup tradisional dalam budaya Thailand. Umumnya serangkaian kue ini disajikan dalam berbagai upacara adat dalam budaya Thailand seperti acara penahbisan, acara pernikahan, pesta ulang tahun, sampai selamatan pindah rumah. Sebagian besar nama hidangan ini diawali dengan kata Thong (bahasa Thai: ทองห ini artinya emas dalam budaya Thailand merupakan bahan berharga melambangkan kebaikan, kekayaan, dan kemakmuran. Sebagian besar hidangan penutup ini terbuat dari kuning telur dan gula yang awalnya dibawa ke Thailand melalui resep Portugis. Konon, resep tersebut dibuat oleh biarawati Portugis untuk memanfaatkan sisa kuning telur mereka sebaik-baiknya. Seperti kebanyakan hidangan penutup khas Thailand lainnya, semua hidangan penutup ini beraroma harum dan penuh dengan rasa manis yang kuat[1]. Beberapa kue seperti Thong yip, Thong yot, Foi thong, Thong ek, thong ek krachang, dan Met khanun diperkenalkan oleh Maria Guyomar de Pina (bahasa Thai: มารีอา กียูมาร์ ดึ ปีญา; 1664 – 1728) juga dikenal sebagai Maria Guiomar de Pina, Dona Maria del Pifia atau sebagai Marie Guimar dan Madame Constance dalam bahasa Prancis. Maria yang memiliki nama Thailand Thao Thong Kip Ma (bahasa Thai: ท้าวทองกีบม้า) merupakan seorang kepala koki istana keturunan Jepang, Portugis, dan Bengali pada masa kerajaan Ayutthaya. Berkat penemuannya, Ia mendapat julukan Ratu hidangan penutup Thailand[2]. Dalam budaya Thailand, mereka percaya bahwa orang, tempat, atau benda yang memiliki nama yang baik dapat mendatangkan keberuntungan. Kata sembilan pada bahasa Thailand (bahasa Thai: เก้า dibaca Kao) bersinonim dengan kata (bahasa Thai: ก้าว dibaca Kao) yang berarti kemajuan atau bergerak maju. Menurut numerologi Thailand, masing-masing hidangan penutup ini diyakini memberikan berkat di berbagai kehidupan manusia. Ketika disajikan bersama, hidangan tersebut dapat melambangkan kemajuan dan pemenuhan semua keinginan[3] Thong yipThong yip dibuat dengan mencampurkan kuning telur dan tepung terigu, lalu dimasak dalam sirup (gula yang direbus dengan air beraroma bunga melati). Kemudian dibentuk seperti bintang berujung lima yang diletakkan di cangkir China[4]. Dalam bahasa Thailand, Thong berarti emas dan Yip berarti memilih. Thong yotThong yot digambarkan sebagai saudara dari Thong Yip karena kesamaan bahan yang digunakan meski berbeda bentuk. Dalam bahasa Thailand, Thong yot berarti tetesan emas melambangkan kekayaan bagi orang yang dilayani.[5] Foi thongFoi thong terbuat dari bahan yang sama seperti Thong yip dan Thong yip. Dalam bahasa Thailand, Foi thong berarti Mie emas atau Benang emas yang melambangkan panjang umur. Umumnya disajikan dalam upacara pernikahan budaya Thailand untuk memberkati pengantin[5] Thong ekThong ek juga terbuat dari bahan yang sama seperti Foi thong, Thong yip, dan Thong yip. Namun, kue ini dibentuk dalam bentuk bunga dan diberi daun emas di atasnya. Dalam bahasa Thailand, Thong ek berarti satu-satunya, puncak, yang terbaik. Hidangan penutup ini melambangkan berkat untuk karier yang bermanfaat[5]. Dara thong atau Thong Ek KrachangDara thong atau Thong Ek Krachang juga terbuat dari bahan yang sama seperti Thong ek, Foi thong, Thong yip, dan Thong yip. Dalam bahasa Thailand, Dara thong berarti mahkota emas.. Di antara semua hidangan penutup Thong, Dara thong ini merupakan hidangan penutup tersulit dan terindah dalam pembuatannya yang membentuk seperti mahkota. Hal inilah yang membuat hidangan ini sulit dicari di pasaran.[5]. Med kanoonMed kanoon terbuat dari kacang hijau tumbuk yang dilapisi dengan kuning telur. Dalam bahasa Thailand, Med kanoon berarti Biji nangka yang melambangkan dukungan yang akan diterima dalam karier dan kehidupan seseorang[5]. Khanom sane chanKhanom sane chan terbuat dari dua jenis tepung, telur, santan, gula, dan pala. Hidangan penutup ini dinamai berdasarkan nama buah Luk chan. Sane chan berarti chan yang menawan melambangkan penerimaan cinta, pemujaan, dan pesona. Hidangan ini umumnya disajikan dalam upacara pernikahan[5]. Khanom chanKhanom chan terbuat dari tepung tapioka, tepung beras, tepung garut, santan, gula, dan air beraroma melati. Disajikan berlapis sebanyak sembilan lapis sesuai dengan angka sembilan yang berarti melangkah maju. Dalam bahasa Thailand, Khanom chan berarti chan berlapis. Di Indonesia atau Malaysia kue ini dikenal sebagai kue lapis. Hidangan ini melambangkan kesuksesan dan kemajuan [5]. Thuai fuThuai fu terbuat dari tepung, gula, ragi, dan air. Hidangan penutup ini mirip seperti kue muffin. Dalam bahasa Thailand, Thuai fu berarti Mangkuk naik yang melambangkan peningkatan dalam kehidupan dan karier [5]. Referensi
|