Serangan Saint-Quentin-Fallavier
Pada pagi 26 Juni 2015 pukul 10:000, dua militan Islamis menyerbu gerbang pabrik Air Products di Saint-Quentin-Fallavier, dekat kota Lyon, dengan sebuah kendaraan. Beberapa bom gas kecil dilemparkan untuk meledakkan bangunan pabrik. Satu orang tewas dan dua orang lainnya cedera.[1] Ketika serangan berlangsung, salah satu pelaku loncat dari mobil dan memenggal seorang pria. Kepala korban ditemukan 9 meter dari badannya, menggantung di sebelah bendera jihadi di pagar pabrik. Para pelaku menorehkan tulisan Arab di kepala korban.[2][3][4] Serangan ini merupakan satu dari tiga serangan teroris yang terjadi dalam satu hari pada Ramadan 2015. PelakuYacine Sali, usia 35 tahun, dinyatakan sebagai tersangka oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve. Kepolisian Prancis menyebutkan bahwa Sali pernah diduga terlibat dengan kelompok Salafis radikal. Pada tahun 2012, ia terlibat dalam serangan anti-Semitik terhadap seorang remaja Yahudi; serangan ini terjadi di dalam kereta api dari Toulouse ke Lyon.[5][6] Ia diyakini menetap di Lyon ketika serangan pabrik ini terjadi. Pelaku lainnya dibunuh oleh seorang pemadam kebakaran di lokasi kejadian. Tersangka ketiga ditangkap beberapa jam kemudian di rumahnya di Saint-Quentin-Fallavier. Ia diyakini melakukan pengintaian dengan mengemudi di dekat pabrik ini menggunakan mobil Ford Fusian sebelum serangan terjadi.[7][8] KorbanKorban pemenggalan belum diidentifikasi secara resmi. Namun demikian, ia tercatat sebagai manajer perusahaan transportasi yang berpusat di Chassieu, kurang lebih 48 kilometer dari lokasi serangan. Ia kabarnya diserang di pabrik Air Products setelah mengantar barang.[7] ReaksiPresiden Prancis, Francois Hollande, meninggalkan KTT Uni Eropa di Brussels dan menyatakan, "Serangan ini merupakan bentuk serangan teroris."[7] Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, mendatangi lokasi kejadian.[4][9] Lihat pulaReferensi
|