Serologi adalah studi ilmiah tentang serum dan cairan tubuh lainnya. Dalam praktiknya, istilah ini biasanya mengacu pada identifikasi diagnostik antibodi dalam serum.[1] Antibodi biasanya terbentuk sebagai respons terhadap infeksi (terhadap mikroorganisme tertentu),[2] terhadap protein asing bagi tubuh (misalnya sebagai respons terhadap transfusi darah yang tidak cocok), atau terhadap protein diri sendiri (dalam kasus penyakit autoimun). Contoh penerapan serologi adalah uji kompatibilitas darah,[3][4] serta uji deteksi antigen dan antibodi, seperti ELISA,[5] aglutinasi, presipitasi, fiksasi komplemen, dan kemiluminesensi.[6]
Referensi
- ^ Ryan KJ, Ray CG, ed. (2004). Sherris Medical Microbiology (edisi ke-4th). McGraw Hill. hlm. 247–9. ISBN 978-0-8385-8529-0.
- ^ Washington JA (1996). "Principles of Diagnosis". Dalam Baron S, et al. Principles of Diagnosis: Serodiagnosis. in: Baron's Medical Microbiology (edisi ke-4th). Univ of Texas Medical Branch. ISBN 978-0-9631172-1-2.
- ^ Denise M Harmening (30 November 2018). Modern Blood Banking & Transfusion Practices. F.A. Davis. hlm. 65, 261. ISBN 978-0-8036-9462-0.
- ^ Mary Louise Turgeon (10 February 2015). Linne & Ringsrud's Clinical Laboratory Science - E-Book: The Basics and Routine Techniques. Elsevier Health Sciences. hlm. 586–95,543,556. ISBN 978-0-323-37061-5.
- ^ "Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)". British Society for Immunology.
- ^ Atmar, Robert L. (2014), "Immunological Detection and Characterization", Viral Infections of Humans, Boston, MA: Springer US, hlm. 47–62, doi:10.1007/978-1-4899-7448-8_3, ISBN 978-1-4899-7447-1, diakses tanggal 2021-06-13