Si Doel Anak Betawi
Si Doel Anak Betawi adalah novel karangan Aman Datuk Madjoindo yang pertama kali diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1932.[1] Novel ini menceritakan kisah seorang anak Betawi yang biasa dipanggil Doel (ejaan lama) di tengah-tengah kota Jakarta. Berbeda dengan novel terbitan Balai Pustaka lainnya yang ditulis di dalam bahasa Melayu Tinggi, dalam buku ini Aman menggunakan dialog bahasa Betawi. Aman menyebutkan bahwa dia ingin memperkenalkan bahasa Betawi ini kepada pembaca di luar Jakarta yang belum tentu mengenal bahasa tersebut. SinopsisAbdoel Hamid adalah tokoh utama novel ini, namun ia lebih sering dipanggil Si Dul oleh keluarga dan temannya. Si Dul tinggal bertiga dengan nyak (ibu) dan babenya (bapak). Nyak tiap hari tinggal di rumah sedangkan babe menjadi sopir bus kota. Seperti kebanyakan anak-anak, tiap hari Si Dul bermain dengan teman-temannya. Agar bisa main bareng dengan teman-teman, kadang Si Dul harus kucing-kucingan dengan nyaknya. Walaupun nyak menyuruh Dul tinggal di rumah saja, kadang ia mencari akal untuk ketemu teman-temannya. Kehidupan Dul berjalan lancar dan menyenangkan hingga suatu hari datang kabar yang mengejutkan dari babe. Teman babe datang ke rumah dan mengabarkan kalau babe meninggal akibat kecelakaan. Kepergian babe sangat berpengaruh bagi kehidupan nyak dan Dul. Nyak jadi tidak bersemangat untuk menjalani hidup, dan sakit karena tidak mau makan. Di tengah cobaan tersebut, Dul mencoba untuk tegar dan membantu sebisanya untuk kelangsungan hidup mereka. Cetakan LainnyaSetelah cetakan pertama, novel ini kembali diterbitkan dengan berbagai macam judul. Ketika nama “Betawi” diumumkan menjadi “Djakarta”, judul buku ini diubah menjadi Si Doel, lalu diubah lagi menjadi Si Doel Anak Djakarta. Mengutip pendahuluan Aman Datuk Madjoindo di buku cetakan ke lima, “Karena nama ‘Betawi’ itu sudah hilang sama sekali dari perasaan, hanya nama ‘Djakarta’ djua jang terlintas dihati, maka saja tambahkan kembali nama itu, djadi Si Doel anak Djakarta.”[2] Kemudian pada cetakan-cetakan berikutnya, judul novel diganti menjadi Si Dul Anak Jakarta. Pada edisi-edisi akhir judul novel diganti menjadi Si Dul Anak Betawi. AdaptasiNovel ini kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 1972 dengan judul yang sama yaitu Si Doel Anak Betawi. Kemudian pada tahun 1994 diadaptasi bebas menjadi sinetron dengan judul Si Doel Anak Sekolahan yang tayang di RCTI. Catatan
|