Sindrom EisenmengerSindrom Eisenmenger adalah kumpulan gejala yang disebabkan karena komplikasi kelainan jantung bawaan. Sindrom ini mempengaruhi aliran darah dari jantung ke paru-paru yang ditandai dengan bercampurnya antara darah bersih yang mengandung oksigen di jantung kiri, dengan darah kotor yang mengandung karbon dioksida di jantung kanan.[1][2][3] Sindrom ini dinamai sesuai dengan nama dokter yang pertama kali mengidentifikasi penyakit ini, dr. Victor Eisenmenger pada tahun 1897.[4] Sindrom Eisenmenger timbul pada mereka yang terlahir dengan kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi (dioperasi) saat masih anak-anak. Jenis kelainan jantung yang paling sering menyebabkan kondisi ini adalah adalah defek septum ventrikel. Gejalanya adalah sianosis (kulit tampak membiru), jari tabuh atau clubbing fingers dan sesak napas.[1][2][3] PatofisiologiJantung memiliki empat ruangan, atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan. Saat jantung memompa, darah kotor dari atrium kanan yang mengandung karbon dioksida hasil metabolisme dari seluruh tubuh akan mengalir ke ventrikel kanan untuk dibawa ke paru-paru. Di paru-paru darah kotor ini akan bertukar dengan oksigen yang dihirup saat proses bernapas. Setelahnya darah akan dibawa kembali ke jantung, ke atrium kiri. Atrium kiri melanjutkan darah bersih (kaya akan oksigen) ini ke ventrikel kiri yang kemudian akan dipompa ke seluruh tubuh untuk keperluan aktivitas sel. Pada pasien dengan sindrom Eisenmenger, terdapat lubang di antara dinding jantung. Yang paling sering adalah lubang di antara ventrikel kiri dengan ventrikel kanan. Hal ini akan mengakibatkan darah bersih di ventrikel kiri sebagian akan kembali ke paru-paru lewat ventrikel kanan dan bukan ke seluruh tubuh. Selain itu, jumlah darah di dalam ventrikel kanan akan bertambah yang akan menyebabkan peningkatan tekanan darah di dalam paru-paru. Peningkatan tekanan darah di dalam paru-paru akan menyebabkan darah kembali ke jantung melalui lubang di dinding ventrikel. Darah inilah (darah bersih dari ventrikel kiri yang bercampur dengan darah kotor ventrikel kanan) yang akan dipompa ke seluruh tubuh. Darah yang bercampur ini akan menyebabkan sesak napas karena tidak mengandung oksigen yang cukup, dan menyebabkan kulit berwarna biru karena darah mengandung karbon dioksida.[4][5][6] PenyebabKondisi ini terjadi karena pirau jantung dengan ukuran besar yang tidak dioperasi, defek septum ventrikel nonrestriktif yang tidak dioperasi, patent ductus arteriosus nonrestriktif, defek septum atrioventrikuler, aortopulmonary window atau truncus arteriosus (ada hubungan antara aorta dengan arteri pulmonalis) dan komplikasi dari tindakan operasi untuk kelainan jantung bawaan yang lain.[7] Referensi
|