Sinta TantraSinta Tantra adalah seniman Britania Raya keturunan Bali. ia lahir tanggal 11 November 1979 di New York, Amerika Serikat, dan menghabiskan masa kecilnya di Indonesia, Amerika Serikat, dan Britania Raya. Ia lulus dari London Slade School of Fine Art tahun 2003[1] dan menyelesaikan studi pascasarjananya di Royal Academy of Arts tahun 2006. Pada tahun itu pula ia mendapatkan dianugerahi Deutsche Bank Award in Fine Art.[2] Saat ini Tantra menetap dan bekerja di London. Pengaruh dan gayaDipengaruhi keragaman kuat yang tertanam dalam budaya Bali, Sinta Tantra mengawali kariernya dengan menggabungkan potongan-potongan desain vinil dan cat. Pantulan, simetri, dan motif eksotis lazim ditemukan di karya-karya seni publik pertamanya seperti Isokon Dreams di Borough of Camden, London (2007), dan Party Surprise di Canterbury Christchurch University, Britania Raya (2006). Karya-karya terkininya masih bertemakan pola dan geometri tetapi mulai menggunakan referensi sejarah, misalnya mengambil warna dan bentuk dari arsitektur karya John Nash abad ke-18 sampai film-film Hollywood seperti Breakfast at Tiffany's. Pameran dan proyek ternamaTantra pernah mengikuti pameran solo di Monika Bobinska Gallery,[3] London (2009) dan Gaya Fusion Gallery,[4] Bali (2009). Proyek publiknya yang terkenal meliputi proyek untuk Canary Wharf Group (2012),[5] Liverpool Biennial (2012),[6] dan Southbank Centre, London (2008).[7]. Tantra telah mengadakan sejumlah residensi seniman, termasuk residensi tahun 2014 bersama Rumah Seni Cemeti dan Mes 56 di Yogyakarta, salah satu komunitas kreatif terbesar di Indonesia. Hal ini didanai oleh Arts Council England dan British Council.[8] Tanggapan kritikusKarya Sinta Tantra disebut sebagai karya yang 'bersemangat'.[9] Pencampuran warna, permukaan, dan geometrinya menjadi perhatian para pemimpin proyek dan kolektor. Miami Dizzle XV (2009) dibeli oleh British Government Art Collection untuk dipamerkan di kedutaan besarnya di Algiers, Aljazair, setelah merasa 'garis lengkung dan bentuk geometrisnya [serasi dengan] arsitektur bangunannya'.[10] Instalasinya yang lebih besar juga dipuji karena menambahkan 'citra cat berwarna' dan 'gambar acak yang menarik' ke ruang terbuka.[11] Arsenic Fantasy (2009) disebut 'berada di dalam hadiah Natal raksasa yang terbungkus rapi'.[12] Isokon Dreams (2008) dipuji oleh anggota dewan setempat, Flick Rea, yang mengatakan bahwa "muralnya fantastis dan membuat jembatan ini [Regents Park Road] lebih terang”.[13] Interior buatannya dianggap begitu berani. Menurut Jeremy Hunt dari Art and Architecture Journal, Universe of Objects in Archive, Arsenic and Railings (2010) mengangkat perspektif secara vertikal layaknya energi musim semi dan merambat secara horizontal ke seluruh ruangan dengan arah trigonometri optik tanpa batas'.[14] Lantai berpolanya dipuji Deutsche Bank Art Magazine sebagai 'karpet warna yang bergetar'.[15] Pada bulan Mei 2012, Tantra diwawancarai oleh BBC World Service Indonesia dalam program 'Tokoh',[16] program bulanan yang membicarakan tokoh-tokoh global Indonesia di bidang seni, olahraga, sains, dan politik. Proyek publik
Penghargaan
Pameran solo
Referensi
|