Siong Leng Musical Association
Siong Leng Musical Association atau disingkat Siong Leng adalah sebuah grup musik Nanyin yang berasal dari Singapura.[3] Grup musik ini berkontribusi melestarikan dan memperkenalkan musik Nanyin dan Opera Liyuan, kesenian tradisional Tionghoa yang tumbuh di dalam komunitas rakyat Minnan.[2][4][5][6] SejarahPada tahun 1901, sebuah grup musik Nanyin bernama Heng Yun terbentuk di Singapura (dulu bagian dari Malaya) oleh seniman-seniman Minnan dari Provinsi Fujian, Tiongkok.[3] Mereka ini terdiri dari para perantau yang bekerja mencari penghidupan di Singapura.[3] Sambil berkeinginan untuk dapat pulang ke negaranya, mereka juga mengadakan pentas budaya untuk mengekspresikan rasa rindu terhadap kampung halaman. Asosiasi Heng Yun kemudian dikenal di seluruh Malaya. Ketika Perang Sino-Jepang meletus tahun 1937, Heng Yun ikut membantu mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada Tiongkok.[3] Namun, karena Malaya adalah koloni Inggris yang netral, dukungan terhadap Tiongkok dihalangi oleh Inggris. Heng Yun akhirnya bubar. Beberapa bekas anggota Heng Yun membentuk grup musik baru bernama Asosiasi Yun Lu dan mengadakan konser amal untuk disumbangkan kepada China Relief Fund yang dibentuk oleh Tan Kah-kee.[3] Yun Lu dibubarkan oleh pemerintahan kolonial Inggris. Pada tahun 1941, bekas anggota Yunlu mendirikan grup musik Siong Leng. Namun, setelah satu tahun, Singapura dicaplok oleh Jepang sehingga semua kegiatan bermusik ditiadakan. Setelah perang berakhir, grup Siong Leng kembali dihidupkan. Pertunjukkan-pertunjukkan kesenian diadakan untuk menggalang dana untuk amal atau perayaan-perayaan. Tokoh yang berjasa mengembangkan Siong Leng dan mempromosikan Nanyin di Singapura adalah Teng Mah Seng (1915 – 1992), kelahiran Quanzhou.[3] Teng Mah Seng mengkomposisikan banyak judul Nanyin yang baru.[7] Ia diangkat menjadi pemimpin grup itu pada tahun 1970.[7] Melalui partisipasi dalam festival dan kompetisi musik rakyat di berbagai negara, grup tersebut mendapat juara dan pengakuan internasional. Pada tahun 1987, Teng Mah Seng dianugerahi Penghargaan Medali Kebudayaan oleh pemerintah Singapura.[3] Kepemimpinan Siong Leng dilanjutkan oleh Teng Hong Hai sejak tahun 1994.[1] Aktivitas pelestarian musikNanyin bertahan di komunitas-komunitas Tionghoa di luar negeri karena adanya regenerasi, lewat pengajaran guru-guru musik kepada generasi yang lebih muda serta hubungan kuat mereka dengan Quanzhou, kampung halaman dari para seniman-seniman tersebut. Murid-murid baru juga dikirimkan ke Quanzhou untuk belajar Nanyin.[3] Kesuksesan promosi Nanyin tidak hanya membuat musik itu dipelajari oleh komunitas Minnan, namun juga dinikmati oleh berbagai etnis dan orang asing yang tinggal di Singapura yang tidak berbahasa Minnan.[6] Namun demikian, karena Nanyin merupakan musik yang bertempo cukup lambat, berlawanan dengan masyarakat Singapura yang berkembang cepat, membuat pertunjukkan dan promosi Nanyin dilakukan dengan sedemikian rupa agar musik itu mendapat pendengar yang lebih luas antara lain dengan inovasi dan menyesuaikannya dengan kebutuhan seni masyarakat kontemporer.[6] Pertunjukkan-pertunjukkan musik diadakan oleh Siong Leng sepanjang tahun antara lain perayaan rutin di Kuil Thian Hock Keng dan Pulau Kusu, festival kontemporer, acara amal ataupun pesta pribadi.[8] Pertunjukkan tahunan Multi-sensory diadakan dengan tema-tema berbeda yang bertujuan menghimpun dana untuk disumbangkan. Penampilan dan pertunjukkan
Penghargaan
Karya dan publikasi
Pranala luar
Referensi
|