Share to:

 

Skrotum

Skrotum (pembungkus testis)

Skrotum atau kantung pelir adalah salah satu alat reproduksi laki-laki berupa kantong kulit tipis yang membungkus testis dan epididimis.[1] Skrotum terletak menggantung di belakang penis dan di depan anus.[1][2]

Fungsi

Skrotum berfungsi melindungi testis dan membantu dalam regulasi suhu testis. Skrotum menjaga suhu testis beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh rata-rata. Pengaturan suhu tersebut penting untuk menjaga optimalisasi dari proses spermatogenesis.[3]

Selama rangsangan seksual, skrotum akan mengencang dan menebal bersamaan dengan ereksi penis.[4] Skrotum melindungi testis dari guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi saat aktivitas fisik. Skrotum juga dapat memberikan gesekan selama hubungan seksual sehingga meningkatkan aktivitas .[5] Selain itu, skrotum dianggap sebagai zona erotis.[6]

Embriologi

Labioscrotal swelling adalah struktur yang muncul pada minggu ke-4 kehamilan dan menjadi cikal bakal jaringan skrotum. Kedua struktur ini berada di sisi kiri dan kanan genital tubercle.[3] Organ genital pria sendiri tidak berdiferensiasi hingga minggu ke-8 kehamilan.[7] Migrasi labioscrotal swelling terjadi pada minggu ke-9 hingga ke-11 kehamilan, bergerak ke arah bawah dan tengah. Skrotum mulai terbentuk dengan penyatuan dua lipatan struktur tersebut. Garis persatuannya dinamakan raphe skrotum dan biasanya terbentuk di minggu ke-12 kehamilan.[3]

Berdasarkan struktur embriologinya, skrotum berasal dari bagian yang sama dengan labia mayor pada organ kelamin perempuan.[8]

  1. ^ a b Britannica, The Editors of Encyclopaedia. "scrotum". Encyclopedia Britannica, 1 Jun. 2024, https://www.britannica.com/science/scrotum. Accessed 24 July 2024.
  2. ^ Lukyani, Lulu (2022-03-17). "Anatomi dan Fungsi Skrotum". Kompas.com. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  3. ^ a b c Garcia, Rosa A.; Sajjad, Hussain (2024). Anatomy, Abdomen and Pelvis, Scrotum. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 31751083. 
  4. ^ Jequier, Anne M. (2008). Male Infertility: A Guide for the Clinician. Wiley. p. 180. ISBN 978-0-47069-526-5.
  5. ^ Jones, Richard (2013). Human Reproductive Biology. Academic Press. p. 74. ISBN 9780123821850.
  6. ^ Redmon, George L. (2003). Sensual for life: the natural way to maintain sexual vitality. New York, NY: Twin Streams. ISBN 978-0-7582-0138-6. 
  7. ^ Agustinus, A., I'tishom, R., & Paulina Budyandini Dyah Pramesti, M. (2018). Biologi reproduksi pria. Airlangga University Press.
  8. ^ Nunziato, Jaclyn D.; Valea, Fidel A. (2022-01-01). Gershenson, David M.; Lentz, Gretchen M.; Valea, Fidel A.; Lobo, Roger A., ed. 3 - Reproductive anatomy: Gross and Microscopic Clinical Correlations. St. Louis (MO): Elsevier. hlm. 47–75.e1. doi:10.1016/b978-0-323-65399-2.00012-7. ISBN 978-0-323-65399-2. 
Kembali kehalaman sebelumnya