Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya (diistilahkan sebagai "buah pertama di Akhaya" (bahasa Inggris: first-fruits of Achaia),[4] dan mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus.[5] Mereka termasuk segelintir orang yang dibaptis langsung oleh Paulus.[6] Paulus bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus di Korintus untuk "melengkapi apa yang masih kurang" pada jemaat di Korintus,[7] dan dengan demikian "mereka menyegarkan roh" Paulus dan jemaat di Korintus.[8] Untuk itu Paulus memberikan permintaan khusus kepada jemaat di Korintus supaya mentaati dan menghargai orang-orang yang seperti mereka dan setiap orang yang turut bekerja dan berjerih payah.[9]
Tradisi gereja
Ada anggapan bahwa Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus adalah pembawa surat dari jemaat di Korintus kepada Paulus dan kemudian juga membawa surat 1 Korintus dari Paulus dan Sostenes kepada jemaat di Korintus.[10]
Ada yang menganggap Stefanus adalah "kepala penjara di Filipi" yang dicatat kisahnya pada Kisah Para Rasul 16:33.[11], lalu menjadi penginjil dan sekitar 6 tahun kemudian (saat Surat 1 Korintus diperkirakan ditulis) datang ke Korintus.[1] Namun anggapan ini tidak diterima mengingat Filipi terletak di provinsi Makedonia, sedangkan Stefanus dan keluarganya menurut Paulus merupakan orang-orang pertama yang bertobat di provinsi Akhaya, di mana kota besarnya adalah Korintus.[5]