Banlol (Butlih, Butlis) atau Tepin (Tipin, Metli) atau Waili (Wailil, Wail, Waliam) atau Kawit (Esaro, Saorof) atau Fiawat (Fyawat, Fiat), adalah suku-suku asli yang mendiami Pulau Salawati yang terletak di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah Salawati Utara, Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat dan Distrik Salawati Selatan, Kabupaten Sorong. Jumlah populasi suku Banlol sekitar 400 jiwa.[1] Dahulu suku ini juga dipanggil Maden (Madin) terutama oleh suku Moi untuk orang Kampung Sakabu, walaupun sudah jarang dipakai dan tidak dikenali.[2]
Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Salawati (Maden) rumpun bahasa Austronesia yang memiliki berbagai dialek tergantung lokasi kampungnya, seperti:[3]:17
- Butlih, Butlis, Banlol (sebutan eksonim), digunakan di[4][2]
- Kawit, disebut juga Esaro, digunakan di[5]
- Tepin, digunakan di [6]
- Rajau, digunakan di [2]
- Fiawat, digunakan di [2]
- Wailil, digunakan di[4]
Referensi
- ^ Hidayah, Zulyani (April 2015). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 60. ISBN 978-979-461-929-2.
- ^ a b c d Arnold, Laura (2020). "Four undocumented languages of Raja Ampat, West Papua, Indonesia". Language Documentation and Description. 17. Diakses tanggal 2024-10-29.
- ^ Kamholz, David (2014). Austronesians in Papua: Diversification and change in South Halmahera–West New Guinea. Ph.D. dissertation, University of California, Berkeley. https://escholarship.org/uc/item/8zg8b1vd
- ^ a b "Waliam". Peta Bahasa. Diakses tanggal 2024-05-25.
- ^ "Esaro (Kawit)". Peta Bahasa. Diakses tanggal 2024-05-25.
- ^ "Tepin". Peta Bahasa. Diakses tanggal 2024-05-25.