Suku Lewi (bahasa Ibrani: שֵׁבֶט לֵוִי Shevet Levi, Šḗḇeṭ Lēwî; bahasa Inggris: Tribe of Levi) adalah salah satu dari kedua-belas suku Israel keturunan Lewi, putra Yakub, salah seorang bapa bangsa Israel. Berbeda dengan suku-suku lainnya, suku bangsa Lewi tidak mendapatkan pembagian tanah di Kanaan, ketika keturunan Yakub itu kembali dari perbudakan di Mesir. Hal ini disebabkan karena suku bangsa itu menempati posisi khusus dalam agama Israel kuno, yakni sebagai keluarga imam (kohen), termasuk Imam Besar (kohen gadol) dan penjaga serta pemelihara Bait Suci di Yerusalem.
Wasiat Yakub
Kejadian 49:5–7: "Terkutuklah kemarahan mereka (Simeon dan Lewi bersaudara), sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel." Kenyataannya, suku Lewi tidak mendapatkan daerah sendiri, melainkan tersebar di kota-kota dalam wilayah suku-suku Israel lainnya.
Firman TUHAN untuk kediaman orang Lewi
Bilangan 35:1–8: TUHAN berfirman kepada Musa di dataran Moab di tepi sungai Yordan di dekat Yerikho:
"Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka kota-kota kepada orang Lewi untuk didiami; juga haruslah kamu memberikan kepada orang Lewi tanah-tanah penggembalaan yang di sekeliling kota-kota itu. Kota-kota itu akan menjadi kepunyaan mereka untuk didiami dan tanah-tanah penggembalaannya untuk hewan yang mereka miliki dan untuk segala ternak mereka yang lain. Tanah-tanah penggembalaan kota-kota yang harus kamu berikan kepada orang Lewi itu ialah dari tembok kota ke luar 1000 hasta (=450 meter) berkeliling... Enam kota perlindungan yang harus kamu berikan, supaya orang pembunuh dapat melarikan diri ke sana; di samping itu haruslah kamu memberikan 42 kota...., dari suku yang banyak jumlahnya haruslah kamu ambil banyak, dan dari suku yang sedikit jumlahnya haruslah kamu ambil sedikit. Setiap suku harus memberikan dari kota-kotanya kepada orang Lewi sekadar milik pusaka yang dibagikan kepadanya."
Berkat Musa
Ulangan 33:8–11: Tentang Lewi ia berkata: "Biarlah Tumim dan Urim-Mu menjadi kepunyaan orang yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa, dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba; yang berkata tentang ayahnya dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal saudara-saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang Lewi itu berpegang pada firman-Mu dan menjaga perjanjian-Mu; mereka mengajarkan peraturan-peraturan-Mu kepada Yakub, hukum-Mu kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi-wangian di depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-Mu. Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit."
Keturunan
Lewi, putra Yakub, mempunyai 3 putra: Gerson, Kehat dan Merari. Mereka ini yang pergi ke Mesir bersama-sama Yakub.[1] Umur Lewi: 137 tahun.[2]
Musa dan istrinya, Zipora binti Yitro, mempunyai 2 putra: Gersom dan Eliezer.[12] Anak-anak Musa, abdi Allah itu, digolongkan kepada suku Lewi. Anak Gersom ialah Sebuel, seorang kepala. Anak Eliezer ialah Rehabya, seorang kepala; Eliezer tidak mempunyai anak-anak lain, tetapi anak-anak Rehabya luar biasa banyaknya.[13]
Keluarga Harun dikhususkan Tuhan untuk menjadi Imam Besar Yahudi.
Harun dan 4 putranya, Nadab, Abihu,Eleazar dan Itamar, diurapi menjadi imam sewaktu bangsa Israel dalam perjalanan ke tanah Kanaan.
Nadab dan Abihu mati tanpa anak, karena dihukum Tuhan.[14]
Yozadak bin Seraya turut diangkut ketika TUHAN membiarkan orang Yehuda dan Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar.[19]
Di antara yang pertama kali kembali dari pembuangan, adalah imam keturunan Eleazar, yaitu Ezra bin Seraya bin Azarya bin Hilkia bin Salum bin Zadok bin Ahitub bin Amarya bin Azarya bin Merayot bin Zerahya bin Uzi bin Buki bin Abisua bin Pinehas bin Eleazar bin Harun, yaitu Harun imam kepala.[20] Ezra ini, yang menyusun Kitab Ezra, berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia.[21] Rupanya ia adalah saudara Imam Besar Yozadak bin Seraya yang turut diangkut ke Babel.
Kemudian Imam Besar yang kembali dari pembuangan, juga keturunan Eleazar:
Yoyada bin Elyasib, ~ 433-410 SM (seorang putranya menikah dengan putri Sanbalat orang Horoni, sehingga diusir ke luar dari Bait Suci oleh Nehemia)[23]
Yonatan bin Yoyada, ~ 410-371 SM
Yadua bin Yonatan, ~ 371-320 SM,[24] dalam zaman pemerintahan Iskandar Agung (Alexander the Great). Beberapa mengidentifikasikannya sebagai Simeon yang Adil (Simeon the Just).
Pada zaman Samuel: Eli. Eli mempunyai 2 putra: Hofni dan Pinehas. Pinehas mempunyai putra bernama Ikabod.[25]
Ada pula Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod, anak Pinehas, anak Eli, imam TUHAN di Silo.[26] Ahia ini diduga sama dengan Ahimelekh bin Ahitub, ayah imam Abyatar.
Keturunan Itamar pada zaman Daud adalah Ahimelekh bin Abyatar bin Ahimelekh bin Ahitub bin Eli.[27][28]
Yizhar bin Kehat
Yizhar mempunyai 3 putra: Korah, Nefeg dan Zikhri.[29]
Garis keturunan Kehat melalui Korah ialah: Aminadab (=Yizhar), Korah, Asir, Tahat, Uriel, Uzia, Saul.[30]
Garis keturunan Ahimot ialah: Elkana, Zofai, Nahat, Eliab, Yeroham, Elkana (ayah Samuel).[32]
Anak-anak Samuel ialah Yoel, anak sulung dan anak yang kedua ialah Abia.[33]
Silsilah Kehat ke Heman, penyanyi Kemah Suci pada zaman Daud ialah: Kehat, Yizhar, Korah, Ebyasaf, Asir, Tahat, Zefanya (=Uriel?), Azaria (=Uzia?), Yoel (=Saul?), Elkana, Amasai, Mahat (=Ahimot?), Elkana, Zuf (=Zofai?), Toah (=Nahat?), Eliel (=Eliab?), Yeroham, Elkana, Samuel, Yoel, Heman.[34]
Korah, putra Yizhar, mempunyai 3 putra: Asir, Elkana dan Abiasaf.[35]
Korah beserta seluruh keluarganya binasa ditelan bumi di gunung Sinai ketika memberontak terhadap pimpinan Musa dan Harun.[36], tetapi rupanya ada anak Abiasaf (=Ebyasaf) yang terluput dan menjadi kakek moyang nabi Samuel.[34]
Hebron bin Kehat
Hebron mempunyai 4 putra: Yeria, seorang kepala, Amarya, anak yang kedua, Yahaziel, anak yang ketiga, dan Yekameam, anak yang keempat.[37]
Uziel bin Kehat
Uziel mempunyai 3 putra: Misael, Elsafan dan Sitri.[38]
Keturunan Uziel ialah Mikha; dari anak-anak Mikha ialah Samir.[39]
Saudara Mikha ialah Yisia; dari anak-anak Yisia ialah Zakharia.[40]
Keturunan Merari
Mahli bin Merari
Garis keturunan Merari melalui Mahli ialah: Mahli, Libni, Simei, Uza, Simea, Hagia, Asaya.[41]
Mahli bin Merari mempunyai putra Eleazar, yang tidak mempunyai anak.[42]
Musi bin Merari
Musi bin Merari mempunyai 3 anak: Mahli, Eder dan Yerimot.[43]
Silsilah Merari bin Lewi ke Etan, penyanyi Kemah Suci pada zaman Daud ialah: Merari, Musi, Mahli, Semer, Bani, Amzi, Hilkia, Amazia, Hasabya, Malukh, Abdi, Kisi (=Kusaya), Etan (=Yedutun?).[44]
Yaazia bin Merari
Keturunan Merari dari pihak Yaazia, anaknya, ialah Syoham, Zakur dan Hibri.[45]
Daud, bersama-sama imam Zadok dari bani Eleazar dan imam Ahimelekh dari bani Itamar, membagi-bagi imam-imam rombongan anak-anak Harun menurut jabatan mereka dalam penyelenggaraan ibadah. Ternyata bahwa di antara keturunan Eleazar ada lebih banyak kepala kaum daripada di antara keturunan Itamar, sebab itu orang membagi-bagi mereka sebagai berikut: untuk bani Eleazar 16 orang kepala puak, tetapi untuk bani Itamar 8 orang kepala puak. Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang undi tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada "pemimpin-pemimpin kudus" dan "pemimpin-pemimpin Allah", baik di antara keturunan Eleazar maupun di antara keturunan Itamar. Dan Semaya bin Netaneel, panitera itu, seorang Lewi, menulis nama mereka di depan raja, di depan pembesar-pembesar, imam Zadok, Ahimelekh bin Abyatar dan di depan kepala-kepala puak para imam dan orang Lewi; setiap kali satu puak diambil dari Eleazar, dan demikian pula satu puak dari Itamar.[46]
Inilah urutan tugas yang diperoleh dari undian untuk ke-24 kelompok itu:[47]
Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap untuk bekerja dalam ibadah. Seluruh keturunan ke-3 orang ini berjumlah 288 orang.
Mereka itu dibagi dalam 24 kelompok menurut keluarga masing-masing. Setiap kelompok terdiri dari 12 orang di bawah pimpinan satu orang.[49]
Inilah urutan nama mereka menurut undian:[50]