Share to:

 

Sungai Tamiang

Sungai Tamiang
Tamiang Rivier
Peta lama yang menampilkan wilayah Aceh Tamiang di Kota Kuala Simpang di mana terdapat jalur kereta api yang melintas di atas Sungai Tamiang.
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value).Koordinat:
Lokasi
NegaraIndonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Tamiang
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiGunung Bendahara
Gabungan huluKualaSimpang
 - lokasiKabupaten Aceh Tamiang
 - koordinat04°17′06″N 98°03′14″E / 4.28500°N 98.05389°E / 4.28500; 98.05389
Muara sungai 
 - lokasi04°27′02″N 98°14′09″E / 4.45056°N 98.23583°E / 4.45056; 98.23583
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Tamiang [DAS130029]
Luas DAS5.424 km2 (2.094 sq mi)
Markah tanahJembatan Tamiang
Anak sungai 
 - kiriSungai Simpang Kanan
 - kananSungai Liput
JembatanJembatan Aceh Tamiang, Titi Kuning Rantau, Jembatan Seruway-Bendahara
Pengelolaan sungaiBPDAS Krueng Aceh;
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1213580

Sungai Tamiang adalah sungai di Provinsi Aceh, di wilayah pantai timur Sumatra yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sungai tersebut melintasi Kabupaten Aceh Tamiang, sekitar 104 km (64 mi) dari pusat Kota Medan dan bermuara di Selat Malaka.[1][2]

Etimologi

Nama sungai Tamiang diambil dari sebuah nama kerajaan yang berada di sekitar pertemuan sungai antara sungai Simpang kanan dan sungai Simpang kiri yaitu kerajaan Tamiang. Dimana nama kerajaan tersebut berasal dari julukan orang-orang Pasai kepada seorang raja yang memiliki tanda hitam ("itam") di bagian pipinya ("Mieng"), bernama Raja Muda Sedia yang berkuasa di kerajaan tersebut sekitar tahun 1330-1352.

Bukti adanya Negeri Tamiang bersumber pada Prasasti Sriwijaya, buku Wee Pei Shih yang mencatat Negeri Kan Pei Chiang (Tamiang) dan buku Nagarakertagama yang menyebut "Tumihang", serta benda-benda peninggalan budaya yang terdapat pada situs Tamiang.[3]

Geografi

Sungai ini mengalir di wilayah utara pulau Sumatra yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[4] Suhu rata-rata setahun sekitar 23 °C. Bulan terpanas adalah Juni, dengan suhu rata-rata 27 °C, and terdingin Oktober, sekitar 22 °C.[5] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3483 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 522 mm, dan yang terendah Maret, rata-rata 178 mm.[6]

Perahu dan ferry di dermaga jembatan kereta api yang sedang dibangun di sungai Tamiang di pantai timur Aceh. Foto diambil mengarah ke pertemuan sungai (Kuala Simpang)
Jembatan Aceh Tamiang diatas sungai Tamiang di Kualasimpang sekitar 1905
Sebuah mobil melaju diatas jembatan bersebelahan dengan jalur kereta api diatas sungai Tamiang, Aceh

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
  2. ^ Sungai Tamiang at Geonames.org (cc-by); Last updated 2013-06-04; Database dump downloaded 2015-11-27
  3. ^ IKHSAN, HABIBUL (2020-09-22). "IDENTIFIKASI SITUS-SITUS PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN TAMIANG DI KABUPATEN ACEH TAMIANG". Universitas Negeri Medan. 
  4. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 January 2016. 
  5. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-26. Diakses tanggal 2019-01-15. 
  6. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-19. Diakses tanggal 2018-11-28. 

4°25′00″N 98°16′00″E / 4.41667°N 98.26667°E / 4.41667; 98.26667

Kembali kehalaman sebelumnya