Sungai bawah Laut Hitam
Sungai bawah Laut Hitam adalah arus air asin yang mengalir melewati Selat Bosporus hingga sepanjang dasar Laut Hitam. Penemuan sungai bawah laut ini diumumkan pada 1 Agustus 2010 oleh para ilmuwan dari Universitas Leeds, Britania Raya, sehingga merupakan sungai bawah laut pertama kali yang ditemukan secara resmi di dunia.[1] Sungai bawah laut berasal dari air asin yang mengalir melalui Selat Bosporus dari Laut Tengah ke Laut Hitam, di mana airnya memiliki kadar garam yang lebih rendah.[1] Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan saluran yang membentang di sepanjang dasar laut, berdasarkan pemindaian sonar. Salah satu yang terbesar adalah suatu saluran berupa sungai yang mengalir dari muara Sungai Amazon ke Samudra Atlantik.[1] Meskipun diduga bahwa saluran-saluran tersebut mungkin berfungsi sebagai sungai, tetapi dengan ditemukannya sungai di dasar Laut Hitam yang membuktikan perkiraan itu, tetapi karena kekuatan dan ketidakpastian aliran sungai bawah laut, masih sulit untuk dijelajahi secara langsung.[2] Sebuah kelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Jeff Peakall dan Daniel Parsons dari Universitas Leeds bekerja sama dengan ilmuwan dari Universitas Southampton Britania Raya, Universitas Memorial Newfoundland Kanada, dan Institut Ilmu Kelautan Turki. Kerja sama tersebut menggunakan Autosub3 Dewan Penelitian Lingkungan Alami, sebuah kapal selam torpedo sepanjang tujuh meter untuk mendekati arus sedekat mungkin.[2] Sungai itu ditemukan memiliki panjang 60 kilometer (37 mi), kedalaman hingga 35 meter (115 ft), dan lebar 9,7 kilometer (06 mi). Meskipun lebih kecil dari saluran Amazon, sungai bawah laut di Laut Hitam masih membawa air sepuluh kali lebih banyak daripada Sungai Rhein. Sungai tersebut mengalir dengan kecepatan 6 kilometer per jam (4 mph), dengan 22.000 meter kubik (780.000 cu ft) per detik. Jika dikategorikan sebagai sungai daratan, sungai bawah Laut Hitam akan menempati peringkat sebagai sungai terbesar keenam di dunia.[1] Sungai tersebut ditemukan memiliki ciri-ciri khas sungai daratan, seperti tepi sungai, dataran banjir, air terjun, dan riam. Satu perbedaan utama adalah bahwa sungai bawah laut, ketika membelok di tikungan, bergerak dalam arus yang berputar ke arah yang berlawanan dari arus di darat.[1] Sungai berfungsi sebagai arus rapat, karena membawa sedimen di sepanjang dasar laut dan memiliki keasinan yang lebih tinggi daripada air di sekitarnya.[3] Lihat pulaReferensi
|