Syarifah SabaroedinSyarifah Sabaroedin merupakan perempuan pejuang feminisme pada masa Orde Baru yang gencar menyuarakan diskriminasi yang dilakukan pada perempuan. Dia dilahirkan di Kota Jakarta pada tahun 1949. Ia wafat setelah dua tahun buku terakhirnya diterbitkan pada tanggal 1 Oktober 2008 pada usia 59 tahun.[1] PendidikanMengenai jejak pendidikannya dia pernah menyelesaikan S1 dengan jurusan yaitu kriminologi dan selanjutnya mendapatkan gelar magister dari jurusan filsafat Universitas Indonesia. Selain itu ia juga mempelajari mengenai feminisme dengan serius di Rutgers University , New Jersey ,Amerika Serikat dan di St. Scholastica di Filipina.[2] PerjuanganDia dikenal sebagai tokoh feminis karena banyaknya kajian serta pemikiran yang disumbangkan oleh dia dalam perkembangan feminisme di Indonesia. Dia banyak mengkampanyekan mengenai tindakan penindasan kepada perempuan atas dasar seksualitas. Syarifa Sabaroedin mengkritiki mengenai kontrol seksualitas yang dilakukan kepada perempuan.Dia menjadi tokoh yang menghidupkan feminis kembali di Indonesia dengan dedikasinya mendirikan organisasi feminis yang bernama kalyanamitra pada tahun 1980 serta mendirikan lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK ). Tidak hanya dalam permasalahan pelecehan ia juga aktif menyuarakan mengenai isu pornografi,seksualitas,penampilan yang berdasar pada identitas gender dan juga lesbian.[2] Karya-karyaBuku pertama yang ditulisnya bersama teman - temanya yang bernama Adriana, Kristi Wulandari dan NKE Triwijati pada tahun 1998 ialah buku dengan judul " Hak - hak Reproduksi Perempuan yang Terpasung".[3] Dia juga memiliki karya tulis berupa buku yang berjudul " Kebertubuhan Perempuan dalam Pornografi ".[4] Referensi
|