T-72 Asad Babil
Singa Babilonia atau Asad Babil (Arabic: اسد بابل) adalah nama yang diberikan ke proyek dari Tentara Irak (Baath) untuk memproduksi T-72 menjadi buatan lokal selama alhir dekade 1980-an. Tank ini dirakit di kota Taji di Irak.[2][3] Proyek ini di jalnkan oleh Rezim Saddam Hussein kemandirian lokal dalam hal pembuatan tank, yang dipicu sebagian oleh embargo Negara Barat terhadap penjualan kendaraan militer ke Irak selama Perang Iran-Irak. Namun Irak membantah jika tidak ada Tank yang pernah selesai nyatanya ada 120 tank bertugas selama konflik di timur irak. Nama Singa Babilonia diambil dari Singa Babilonia, yang mana merupakan simbol kuno dari kerajaan babilonia yang mempresentasikan sebagai kekuatan yang besar. Sejarah ProduksiPada tahun 1986, sebuah perusahaan milik Jerman Barat membangun pabrik di Taji untuk memproduksi baja guna kepentingan militer. Salah satu fungsinya adalah untuk melakukan retrofit dan pembangunan kembali tank yang sudah usang, seperti T-54 / T-55, T-62, yang telah berdinas di Angkatan Bersenjata Irak dan untuk merakit beberapa ratus tank T-72 kiriman dari Uni Soviet dan Polandia,[4] diimpor selama tahap-tahap awal perang dengan Iran.[1] Pada akhir 1980-an rencana dibuat untuk menghasilkan tank T-72M1 baru di Pabrik wilayah Taji. Tank ini adalah tank bekas yang dikirim dari polandia oleh Polandia melalui perusahaan milik negara Bumar-Łabędy.[5] Perakitan itu akan dimulai pada tahun 1989 dan tank yang telah selesai dirakit diberinama Asad Babil (Singa Babel). Menurut pejabat Polandia tidak ada satu pun T-72M1 selesai dirakit, meskipun pada tahun 1988 T-72M yang ditampilkan pada parade militer Irak menunjukkan, T-72 M1 telah diproduksi secara lokal.[5]Perakitan lokal dari T-72 dimulai di Taji pada awal 1989 seperti yang disarankan oleh para Pejabat Militer Irak.[4] Sejumlah pejabat Irak seperti Letnan Jenderal Amer Rashid tidak menyukai gagasan ketergantungan supplai senjata pada peralatan bekas yang disediakan oleh negara lain dan mendorong untuk melakukan produksi besar-besaran Tank T-72M1.[5][4] Pada tahun 1991, Pabrik di Taji di Bom padahal pihak Polandia (Bumar-Łabędy) sedang melakukan peningkatan pada kemampun tank.[5] PBB memberlakukan embargo pengiriman senjata pasca invasi Irak ke Kuwait pada bulan Agustus 1990, yang mengurangi perakitan lengkap tank untuk suku cadang sederhana Tank ini dan tank lainnya di angkatan bersenjata Irak.[4] Tidak diketahui berapa banyak tank Singa Babel diselesaikan selama rentang antara 1989- embargo ini. Sejarah PenugasanTank Singa Babel bertugas kali pertama saat pecah Perang Teluk Persia 1991 kemudian invasi Irak 2003. Seperti tank lainnya di Angkatan Bersenjata Irak, sama seoSinga Babel juga digunakan sebagai artileri self-propelled, bukan dalam peranan tank tempur utama. Perang Teluk PersiaSebagian besar unit lapis baja Irak dilengkapi dengan Tank Tipe 69 milik Tiongkok dan hanya divisi Garda Republik yang dilengkapi dengan modifikasi T-72 (Asad Babil), tetapi dengan pengecualian ada divisi lapis baja bernama Saladin memiliki tank asad babil di resimen tank nya.[6] Dengan demikian memudahkan Amerika dalam membantai divisi-divisi tank irak yang terdapat kecacatan
Perang Irak 2003Penampakan T-72 Asad Babil terlihat saat Irak melakukan strategi pertahanan di Baghdad yang merupakan pertahanan terakhir dari pemerintahan rezim Baath di Irak. Namun saat pertahanan Baghdad berhasil ditembus dan Saddam Hussein kabur, beberapa tank T-72 Asad Babil ditinggalkan, dihancurkan atau ditangkap. Salah satu tank T-72 Asad Babil yang tertangkap dimuseumkan di Fort Hood, Amerika Serikat Lihat Juga
Referensi
Further readingWikimedia Commons memiliki media mengenai Asad Babil tanks.
Referensi
|