Tani Baru, Anggana, Kutai Kartanegara
Sejarah Desa Tani BaruAsal usul Nama Desa Tani Baru ini pun diambil dikarenakan awal mula mata pencaharian masyarakat disini ialah bertani, Yaitu pertanian Ubi Jalar, Singkong dan juga Kelapa. Karena pertanian ini pada saat itu baru adanya, maka dinamakanlah Desa Tani Baru oleh Petinggi Desa Saat itu yang bernama Muhammad Masau pada tahun 1944. Namun saat ini pertanian tersebut tidak lagi ditemukan karena pemukiman dan pertanian yang terkikis oleh ombak, sehingga masyarakat pun mulai beralih ke tambak sekitar tahun 1975 an. Pemukiman pertama di desa ini bertempat di pulau tunu sekitar tahun 1920 an. yang dihuni oleh transmigran dari suku Bugis Wajo Sulawesi Selatan. Lima Belas tahun kemudian pada tahun 1935 pemukiman di Pulau tunu tersebut harus berpindah tempat dikarenakan pemukiman tersebut di rampok dan dibakar habis oleh sekumpulan bajak laut pada saat itu. Sehingga pada tahun 1937 masyarakat setempat harus berpindah tempat ke sungai rugayya atau yang biasa disebut orang sekarang dengan nama sungai tengkorak, bertempat disekitar pulau yang bernama Tanjung Ayu. Nama sungai Tengkorak tersebut diambil ketika adanya Perusahaan Migas asal Perancis yaitu Total E&P Indonesie yang masuk ke daerah ini pada tahun 1984. Asal usul nama sungai tengkorak tersebut diambil karna dulunya ada pipa gas perusahaan yang berada di sungai tersebut yang selalu timbul kepermukaan dan tidak bisa ditimbun. Sehingga diberi peringatan berupa gambar tengkorak yang mengartikan bahwasanya daerah tersebut berbahaya untuk dilalui dan harus berhati-hati. Dan menurut pendapat warga sekitar pun menjelaskan bahwasanya di sungai tersebut beberapa kali terlihat kumpulan tengkorak di sekitaran sungai tersebut. 9 Selang beberapa tahun kemudian ada seorang masyarakat setempat yang berpindah lalu mulai membuka lahan pertanian dan pemukiman di sekitar daerah yang kita kenal sekarang dengan nama Muara Ilo pada tahun 1943. Nama Muara Ilo diambil dari seseorang yang bernama Ilo yang tinggal di daerah tersebut lalu secara misterius menghilang dan tidak ditemukan lagi keberadaannya, sehingga muara ini dinamakan muara ilo. Dimasa Kepemimpinan Petinggi desa yang bernama Wa’dini pada tahun 1973, desa ini pun mengalami perpindahan lagi dikarenakan pemukiman dan pertanian masyarakat setempat yang lama-kelamaan mulai tergusur dan terkikis oleh ombak. Sehingga harus berpindah kepulau diatas yang biasa dikenal sekarang dengan nama ―Tani Baru Tengah‖. Pada Tahun 2001, Kepemimpinan desa inipun berubah yang awalnya petinggi desa menjadi kepala Desa. Kepala desa yang menjabat pada saat itu bernama H. Dg Malinta, ketika masa pemerintahan beliau mulai banyak melakukan pembangunan pemukiman dan fasilitas umum lainnya seperti kantor pemerintahan desa yang kembali berpindah ke daerah Muara Ilo. Nama-Nama Kepala Desa Tani BaruPetinggi Desa 1. Muhammad Masau ( Tahun 1944 – 1959 ) 2. Wa’judin ( Tahun 1959 – 1960 ) 3. Wa’dini ( Tahun 1960 – 2001 ) Kepala Desa 1. H. Dg Malinta ( Tahun 2001 – 2006 ) 2. H. Abd. Kahar Edy ( Tahun 2008 – 2013 ) 3. H. Ilyas ( Tahun 2013 – Sekarang ) PendidikanTK NURUL ILMI TANI BARU SDN 014 ANGGANA SDN 022 ANGGANA SMPN 4 ANGGANA PKBM NURUL ILMU TANI BARU
|