Tao Xingzhi
Tao Xingzhi, seorang tokoh pendidikan Tiongkok (1891-1946), adalah pionir dalam gerakan pendidikan progresif di negaranya. Setelah memperoleh gelar dari Teachers College, Universitas Columbia, ia kembali ke Tiongkok dan mengimplementasikan gagasan-gagasan pendidikan modern. Meskipun dipengaruhi oleh John Dewey, pendekatan pendidikan Tao Xingzhi bersifat adaptif dan kreatif, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Tiongkok. Konsep "zhixing" (pengetahuan-tindakan) yang diadopsinya, sejalan dengan filsafat Neo-Konfusianisme, menjadi landasan bagi metode pembelajaran yang menekankan pada penerapan langsung dari pengetahuan yang diperoleh.[1] BiografiSetelah menyelesaikan studinya di Amerika Serikat pada tahun 1917, Tao Xingzhi kembali ke Tiongkok dan mengabdikan dirinya pada pendidikan. Ia meninggalkan gaya hidup akademis yang elitis dan beralih ke "pendidikan kehidupan", yang lebih berfokus pada pembelajaran melalui pengalaman langsung. Tao Xingzhi juga mengadopsi pakaian tradisional Tiongkok dan menekankan pentingnya pendidikan massal. Konsep "pengetahuan-tindakan" yang dianutnya mencerminkan filosofi bahwa pengetahuan sejati diperoleh melalui praktik langsung. Pada Desember 1921, Tao Xingzhi bersama Cai Yuanpei dan tokoh pendidikan lainnya mendirikan Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Pendidikan dan menjabat sebagai sekretaris jenderal. Organisasi ini berperan penting dalam mendorong modernisasi pendidikan di Tiongkok. Pada Agustus 1923, Tao Xingzhi bekerja sama dengan YC James Yen dalam mendirikan Asosiasi Nasional Gerakan Pendidikan Massa (MEM) dengan tujuan meningkatkan tingkat literasi di seluruh negeri. Puncak kampanye literasi yang dilakukan MEM pada dekade 1920-an berhasil menjangkau jutaan orang dengan bantuan lebih dari seratus ribu guru sukarelawan. Setelah kesuksesan ini, Tao Xingzhi kemudian mengalihkan fokusnya pada peningkatan kualitas pendidikan guru di daerah pedesaan. Pada tahun 1927, ia mendirikan Sekolah Normal Xiaozhuang di Nanjing sebagai pusat pelatihan guru-guru pedesaan[2]. Sekolah ini memperkenalkan metode pembelajaran yang inovatif seperti "model guru kecil" di mana murid didorong untuk mengajarkan materi pelajaran kepada keluarga mereka, serta metode "setiap orang mengajarkan satu orang" yang melibatkan jaringan pengajaran yang terorganisir. Sayangnya, Sekolah Normal Xiaozhuang harus ditutup pada tahun 1930 karena tekanan politik dari pemerintah Nasionalis.[3] Selama tahun 1930-an, Tao Xingzhi memperluas pengaruhnya di bidang pendidikan dengan menulis karya sastra anak-anak, mendirikan Asosiasi Pendidikan Kehidupan, serta memulai Gerakan Kerja Studi. Ketika Perang Tiongkok-Jepang pecah, Tao kembali ke Tiongkok dan aktif dalam politik, bahkan menjabat sebagai anggota Dewan Politik Rakyat. Ia kemudian mendirikan Sekolah Menengah Chongqing Yucai di Beibei, sebuah sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa. Tao diketahui mendukung ide-ide "Demokrasi Baru" yang diusung oleh Mao Zedong, dan sekolah yang ia dirikan menjadi tempat berkumpulnya para pendukung ideologi ini. Salah satu murid terkenal dari sekolah tersebut adalah Li Peng, yang kemudian menjadi tokoh penting dalam pemerintahan Tiongkok. [4] Akibat gangguan dari polisi politik, Tao Xingzhi terpaksa meninggalkan Sekolah Yucai pada tahun 1946 dan pindah ke Shanghai. Di tengah suasana politik yang tidak menentu, ia bekerja tanpa henti hingga akhirnya meninggal dunia karena kelelahan. Zhou Enlai, seorang tokoh penting dalam Partai Komunis Tiongkok, sangat menghormati Tao Xingzhi dan menyebutnya sebagai "Bolshevik non-Partai". Meskipun reputasi Tao sempat mencapai puncaknya setelah kematiannya, pada awal tahun 1950-an ia justru dikecam sebagai "liberal borjuis". Namun, warisan pemikirannya tetap hidup hingga kini, dibuktikan dengan didirikannya "Tao Xingzhi Study Society" oleh Song Enrong pada tahun 1980-an. Perguruan Tinggi Normal Nanjing XiaozhuangSekolah Normal Xiaozhuang, yang didirikan oleh Tao Xingzhi pada tahun 1927 sebagai pusat pelatihan guru, terpaksa ditutup pada tahun 1930 karena tekanan politik. Namun, sekolah ini bangkit kembali pada tahun 1951 setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Wang Dazhi, salah satu murid Tao dan alumni sekolah tersebut, berperan penting dalam pembukaan kembali sekolah ini. Sekolah Normal Xiaozhuang terus berkembang dan pada akhirnya bertransformasi menjadi Universitas Nanjing Xiaozhuang pada tahun 2000. [5] Referensi
|