Tarikh PenciptaanTarikh Penciptaan adalah hasil upaya untuk memperkirakan usia bumi atau usia alam semesta sebagaimana dipahami dari berbagai tradisi agamawi. Variasi kisah-kisah tradisional meyakini bahwa bumi atau seluruh alam semesta terjadi dari karya penciptaan agung satu atau lebih dewa atau ilah. Setelah budaya-budaya ini mulai mengembangkan kalender, banyak yang merenungkan pertanyaan kapan tepatnya hal ini terjadi di waktu lampau. Yunani dan RomawiKebanyakan ahli kronologi Yunani dan Romawi kuno, penyair, penulis dan sarjana (Eratosthenes, Varro, Apollodorus of Athens, Ovid, Censorinus, Catullus, dan Castor of Rhodes) percaya adanya tiga lapis pembagian sejarah: periode ádelon (obscure; "kabur"), mythikón (mythical; "mitos") dan historikón (historical; "bersejarah").[1] Menurut grammarian Romawi Censorinus, periode pertama, yaitu ádelon ("kabur, tidak jelas"), dihitung oleh Varro sebagai berikut:
Periode purba (primordial) ádelon berakhir dengan air bah Ogyges dan diikuti dengan permulaan periode mythikón ("mitos"). Varro memberi tarikh air bah pada tahun 2137 SM[3] tetapi Censorinus menulis dalam karyanya De Die Natali bab xxi bahwa air bah Ogyges terjadi 1600 tahun sebelum Olimpiade pertama (776 SM) artinya tahun 2376 SM.[4] Castor of Rhodes juga memberikan tarikh lain untuk permulaan periode mythikón yakni tahun 2123 SM.[5] Menurut Censorinus (mengutip Varro), periode kedua (mythikón) berlangung dari tahun 2137 sampai 776 SM, atau menurut tarikh yang diberikan sendiri oleh Censorinus dari tahun 2376 SM sampai 776 SM, atau jika menggunakan perhitungan Castor: 2123 SM sampai 776 SM. Periode terakhir menurut Censorinus dan Varro adalah era historikón ("bersejarah"), dimulai dari tahun 776 SM (Olimpiade pertama) sampai zaman mereka:
Namun, Eratosthenes dan Apollodorus of Athens mendorong permulaan periode bersejarah mundur ke Perang Troya, yang ditetapkan mereka pada tahun 1184 SM.[5] MesirDaftar Raja Turin yang kuno memuat suatu masa pre-dinasti "pemerintahan para dewa" yang bersifat mitos dan dimulai 36.620 tahun sebelum pemerintahan Menes (3050 SM), sehingga tarikh penciptaan kira-kira 39.670 SM.[6] Satu fragmen dari Manetho juga memberi tarikh pemerintahan dewa Mesir pertama (Ptah) 36.525 tahun sebelum Menes (FGrH, #610 F2) dan demikian memberi tarikh penciptaan pada 39.575 SM.[7] Namun, fragmen-fragmen lain dari Manetho (Eusebius, George Syncellus dan dilestarikan dalam karya Felix Jacoby "FGrH") memberikan tarikh yang berbeda-beda.[8] Sumeria dan BabiloniaDaftar Raja Sumeria standar kuno (WB 444) memuat daftar raja-raja mitikal sebelum air bah dan memberikan masa pemerintahan mereka beberapa puluh ribu tahun. Raja Sumeria pertama, Alulim, di Eridu, ditulis memerintah selama 28.800 tahun, diikuti oleh beberapa raja kemudian dengan masa yang hampir sama panjangnya. Secara keseluruhan raja-raja sebelum air bah ini memerintah selama 241.200 tahun sejak waktu "kedudukan raja diturunkan dari sorga" sampai waktu "air bah" menyapu seluruh wilayah.[9] Agama-agama AbrahamikPenciptaan menurut AlkitabDi dalam kerangka dan kronologi Alkitab, berbagai tarikh penciptaan telah diberikan sejak zaman kuno, sampai sekarang. Alkitab dimulai dengan Kitab Kejadian yang memuat catatan bahwa Allah menciptakan dunia, alam semesta, makhluk-makhluk hidup - tumbuhan, binatang dan manusia -- dalam enam hari. Perkiraan Yahudi awalTawarikh Yahudi setelah pembuangan yang tertua yang dilestarikan dalam bahasa Ibrani, Seder Olam Rabbah, disusun oleh rabi Jose ben Halafta pada tahun 160 M, memberi tarikh penciptaan dunia 3761 SM, sementara Seder Olam Zutta yang terbit kemudian memberi tarikh 4339 SM.[10] Kalender Ibrani secara tradisional, sejak abad ke-4 Masehi, oleh Hillel II, memberi tarikh penciptaan 3761 SM.[11][12] SeptuagintaBanyak orang Kristen mula-mula yang mengikuti Septuaginta menghitung penciptaan terjadi sekitar tahun 5500 SM, dan diteruskan oleh orang Kristen sampai Abad Pertengahan dengan perkiraan kasar ini:
Perkiraan alkitabiah lain
Lihat pula
Referensi
Pustaka tambahan
Pranala luar
|