Taufik Ikram Jamil
Taufik Ikram Jamil (lahir 19 September 1963) adalah sastrawan Indonesia. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa naskah drama, novel, dan cerita pendek yang dipublikasikan di berbagai media massa. Taufik merupakan salah satu penerima Anugerah Sagang, pada tahun 1997.[1] Latar belakangTaufik Ikram Jamil lahir di Teluk Belitung, Bengkalis, Riau, 19 September 1963. Pendidikan dasar dan menengahnya ditempuh di Bengkalis. Setelah itu, dia melanjugkan kuliahnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau, lulus tahun 1987. Selain menulis, dia juga menekuni profesi sebagai wartawan di harian Kompas, tahun 1988. Taufik merupakan pendiri Yayasan Membaca Pusaka Riau yang bergerak di bidang kesenian, kebudayaan, dan penerbitan, 1999.[2] Pada tahun 2002, ia berhenti dari harian Kompas untuk mencurahkan pikiran dan ide-ide kreatif demi kemajuan seni. Pada tahun itu juga, ia mendirikan dan mengetuai Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) di Pekanbaru, satu-satunya akademi kesenian di Sumatra. Kiprah Taufik Ikram Jamil di dunia seni semakin mantap ketika ia diangkat menjadi Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR) untuk periode 2002-2007. Dalam dunia kesusasteraan, Taufik Ikram Jamil banyak menghasilkan karya yang telah dimuat dalam berbagai media cetak seperti Riau Pos, Kompas, Berita Buana, Republika, Suara Pembaruan, Kartini, Horison, Kalam dan Ulumul Qur’an. Kumpulan puisinya yang pertama diterbitkan adalah Tersebab Haku Melayu, kemudian menyusul kumpulan cerita pendek Sandiwara Hang Tuah, Membaca Hang Jebat, dan roman Gelombang Sunyi.[3] Karya
Lihat pulaPenghargaan
Referensi
|