Teknologi vakum
SejarahTeknologi vakum pertama kali dirintis pada abad ke-17 Masehi oleh Galileo Galilei (1564-1642) bersamaan dengan perintisan ilmu fisika. Galileo Galilei pada masa itu mengadakan percobaan untuk mengukur besarnya gaya yang diperlukan untuk menghasilkan vakum. Alat yang digunakan olehnya untuk membuat vakum adalah piston yang tersimpan di dalam silinder. Pada tahun 1644, rekan kerja dari Galileo Galilei yang bernama Evangelista Torricelli, berhasil mengadakan percobaan vakum yang pertama. Evangelista Torricelli memanfaatkan tabung kaca yang diisi dengan air raksa. Salah satu ujung tabung ditutup dan satunya lagi dalam keadaan terbuka di dalam kolam air raksa. Hasil percobaannya memperlihatkan bahwa ketinggian air raksa di dalam kolam selalu pada 760 mm. Ketinggian ini tidak terpengaruh oleh panjang, bentuk maupun derajat kemiringan tabung. Metode yang digunakan dalam percobaan ini kemudian digunakan untuk pengukuran tekanan atmosfer.[1] Melalui penemuan Torricelli, ilmuwan Prancis yang benama Blaise Pascal (1623-1662) juga mengadakan percobaan lain. Hasil dari percobaan-percobaan yang diadakan oleh Pascal memberikan sumbangsih penting mengenai fisika khususnya yang berkaitan dengan vakum. Karena kontribusi Torricelli dan Pascal dianggap penting, maka nama kedua ilmuwan ini dijadikan sebagai nama satuan tingkat kevakuman dalam standar internasional untuk satuan tekanan. Persamaan yang menggunakan kedua nama mereka ialah: 1 Pa = 1N/m2 = 7,501 × 10−3 Torr =10−2 mbar.[1] SatuanTekanan absolutTekanan absolut dinyatakan berdasarkan nilai tekanan mutlak. Sehingga pernyataan untuk tekanan atmosfer selalui dinyatakan 1 atmosfer (absolut) atau 0 atmosfer (taksiran). Pada teknologi vakum, indeks absolut umumnya diabadikan dan tidak ditulis karena selalu didasarkan atau ditentukan pada tekanan absolut.[2] Tekanan akhirPada teknologi vakum, yang dimaksud dengan tekanan akhir ialah tekanan terendah yang dapat dicapai dalam sistem vakum. Nilai dari tekanan akhir ditentukan oleh laju pengisapan pompa, ukuran pompa, tekanan penguapan minyak pelumas, perapat yang dipasang pada pompa, serta tingkat kebersihan permukaan dan laju kebocoran pada bejana.[3] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|