Tele Sehat DesaTele Sehat Desa adalah program dari Kementerian Kesehatan yang menggunakan teknologi informasi berbasis web untuk pelayanan masalah kesehatan bagi masyarakat desa, terutama dalam mengatasi wabah COVID 19. Layanan daring ini juga mempersatukan dokter desa sebagai pengendali sistem tersebut bersama masyarakat dan jajaran pemerintah daerah. Program itu bertujuan melindungi kelompok rentan, yaitu anak, ibu hamil, manula dan penderita penyakit kronis, juga panduan-panduan tatanan hidup baru (new normal) yang target utamanya adalah pemahaman yang sama, agar langkah maju juga sama. Selain itu juga panduan-panduan tatanan hidup baru yang target utamanya adalah pemahaman yang sama agar langkah maju juga sama. Telesehat desa juga terintegrasi denga e-HAC (electronic health record) untuk memantau orang masuk keluar Kebumen.[1][2][3][4][5] PeluncuranProgram ini diinisiasi oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan RI, dr. Mariya Mubarika, dan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan RI, Joy Gabriel, sehingga menjadi program kolaborasi bersama penangulangan COVID-19 yang point utamanya adalah keterlibatan partisipasi masyarakat desa, profesi kesehatan, pemerintahan daerah dan pemerintah pusat. Tele Sehat Desa pertama kali diluncurkan di Kebumen pada tanggal 1 Juni 2020, oleh Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz. Hadir pula dalam peresmian ini Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, Asisten 1 Sekda Heri Setiyanto, Kepala Dinas Kesehatan dr Budi Satrio, Ketua Percepatan Partisipasi Masyarakat Penangulangan COVID-19 PB IDI dr Andrianto, Kepala Dinas Kominfo Cokro Aminoto, Plt Kepala BPBD Kebumen, Teguh Kristianto serta sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Kebumen. Selanjutnya, pilot project ini ditularkan ke berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dan memperluas jangkauan kesehatan di pelosok-pelosok.[1][6] Fungsi dan pemanfaatanTele Sehat Desa memiliki beberapa fungsi yang dengan mudah diakses oleh masyarakat desa dengan spesifikasi smartphone minimal, yaitu konsultasi kesehatan jarak jauh, edukasi standar kesehatan baru new normal dalam menghadapi wabah COVID19, dan perlindungan terhadap individu rentan.[4] Alamat situsReferensi
|