Pada tanggal 17 Oktober2012, Consumer Electronics Association mengumumkan bahwa istilah Ultra High Definition atau Ultra HD merujuk pada layar yang memiliki rasio bidang16:9 atau lebih lebar serta sedikitnya satu masukan digital yang mampu membawa dan menampilkan video murni dengan resolusi minimal 3.840×2.160 piksel.[5][6] Pada tahun 2015, Ultra HD Forum dibentuk untuk menyatukan ekosistem produksi video dari hulu ke hilir guna memastikan kesesuaian satu sama lain dan menyusun pedoman industri agar penerimaan teknologi televisi resolusi ultratinggi berjalan lebih cepat. Pada kuartal ketiga 2016, telah ada 55 layanan komersial yang menyediakan resolusi 4K di dunia.[7]
UHD Alliance, konsorsium industri penyedia konten, distributor, dan produsen perangkat keras, dalam konferensi persnya pada ajang CES 2016 mengumumkan spesifikasi minimum Ultra HD Premium yang terdiri atas resolusi, kedalaman bit, gamut warna, HDRI, dan HDRR.[8][9][10][11][12]
Istilah alternatif
Televisi resolusi ultratinggi disebut juga televisi Ultra HD, UHD, dan UHDTV.[13][14][15][16][17] Di Jepang, UHDTV 8K disebut Super Hi-Vision karena di negeri itu HDTV disebut Hi-Vision.[18][19] Dalam ajang CES 2012, produsen hanya menggunakan istilah 4K, tetapi berubah jadi Ultra HD pada CES berikutnya.[16][17]Ultra HD merupakan istilah umum yang dipilih Consumer Electronics Association setelah mengadakan penelitian pelanggan secara luas karena istilah itu telah memasyarakat dengan hadirnya Blu-ray Ultra HD.[20]
Ada dua resolusi yang ditetapkan sebagai UHDTV, yaitu:[13][14][15]
UHDTV 4K dengan panjang 3.840 piksel dan lebar 2.160 piksel (8,29 megapiksel), empat kali lebih banyak daripada resolusi HDTV (1.920×1.080 piksel, 2,07 megapiksel).
UHDTV 8K dengan panjang 7.680 piksel dan lebar 4.320 piksel (33,18 megapiksel), enam belas kali lebih banyak daripada resolusi HDTV, mendekati tingkat detail IMAX 15/70 mm.[14][23][24]NHK menganjurkan UHDTV 8K dilengkapi suara kitar 22.2 untuk format Super Hi-Vision-nya.