Teman Bus
Teman Bus (singkatan dari Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman) adalah sistem transportasi angkutan cepat bus (bus rapid transit/BRT) di Indonesia yang beroperasi di berbagai kota sebagai layanan berkonsep pembelian layanan (buy the service). Layanan ini diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk memaksimalkan perkembangan BRT dari program yang sebelumnya telah diinisasi di beberapa kota pada tahun 2017 namun perkembangannya belum bagus.[1] Layanan ini biasanya dioperasikan bersamaan dengan layanan BRT yang beroperasi di kota tersebut. Layanan ini menggunakan armada bus sedang yang berkapasitas 40 hingga 60 penumpang dengan 20 hingga 30 tempat duduk serta memiliki kursi prioritas. Pintu yang tersedia adalah pintu lantai rendah dengan satu pintu bagian tengah menggunakan lantai tinggi.[2] Khusus untuk layanan di Kota Denpasar, semua pintu merupakan pintu berlantai rendah (low entry).[3] Tersedia pula aplikasi untuk layanan ini yang dapat digunakan oleh calon penumpang.[4] Latar belakangPerencanaanPerencanaan sistem pembelian layanan telah dimulai sejak Juli 2019. Pada awalnya direncanakan ada 7 kota sebagai kota percontohan dari Kemenhub, yaitu Denpasar, Bandung, Bali, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, dan Sorong. Pihak Kemenhub menilai program ini dapat menggantikan beberapa program pelimpahan BRT diinisiasi tahun 2017 yang kurang baik dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan program ini dikalkulasikan membutuhkan anggaran sebesar Rp250 miliar.[1][5] Pada 6 Desember 2019 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub bersama beberapa kepala daerah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan program pembelian layanan ini. Kota yang menjadi kota percontohan berubah menjadi 5 kota: Medan, Palembang, Surakarta, Yogyakarta, dan Denpasar. Semua layanan ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2020.[6] Selain itu, layanan ini direncanakan pula akan beroperasi di Kota Bandung, Surabaya, Banjarmasin, dan Manado pada tahun 2021.[7] PelaksanaanLayanan Teman Bus pertama kali dioperasikan di Kota Palembang sebagai kota percontohan pertama pada 2 Juni 2020 yang bekerjasama dengan Trans Musi Jaya. Pengoperasian layanan ini terdiri atas 3 koridor yang diluncurkan bersamaan pada hari yang sama.[2] Layanan ini diluncurkan pula di Kota Surakarta untuk koridor 3 dan koridor 4 pada 4 Juli 2020, bekerja sama dengan Batik Solo Trans. Pada saat peresmian, hanya koridor 3 dan koridor 4 yang baru mulai dioperasikan karena proses pengerjaan armada koridor 1 dan koridor 2 yang belum selesai.[1] Koridor 2 resmi beroperasi mulai tanggal 20 Desember 2020, sedangkan koridor 1 resmi beroperasi mulai tanggal 24 Desember 2020.[8][9] Layanan ini turut beroperasi di Kota Denpasar untuk koridor 2 pada 8 September 2020 dengan nama layanan Trans Metro Dewata. Baru koridor 2 yang dapat beroperasi pada saat itu dari keseluruhan 4 koridor.[10] Koridor 1, 3 dan 4 Trans Metro Dewata mulai beroperasi pada bulan Desember, yaitu koridor 1 pada tanggal 1 Desember 2020,[11] koridor 3 pada tanggal 8 Desember 2020, dan koridor 4 pada tanggal 27 Desember 2020.[12] Daerah keempat yang mengoperasikan layanan ini adalah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang mulai dioperasikan pada tanggal 2 Oktober 2020. Di kedua daerah ini dioperasikan tiga koridor, yaitu koridor 1, koridor 2 dan koridor 3 yang mulai dioperasikan pada hari yang sama.[13][14] Kota Medan merupakan kota kelima dengan layanan Teman Bus. Jaringan Teman Bus yang beroperasi disebut dengan Trans Metro Deli dan diresmikan pada tanggal 8 November 2020. Dari keseluruhan rencana lima koridor, baru koridor 2, koridor 4 dan koridor 5 yang dapat beroperasi. Sementara itu, dua koridor lainnya dalam proses pembangunan.[15][16] Deskripsi layananSistem pembelian layananDalam sistem pembelian layanan yang diterapkan Teman Bus, pembelian dilakukan dengan perhitungan berdasarkan formulasi biaya pokok yang akan menghasilkan nilai rupiah per kilometer. Dengan demikian, pihak operator akan dibayar tetap berdasarkan nilai tempuh dalam rupiah per kilometer. Sistem pembelian oleh pemerintah dituangkan dalam bentuk kontrak, biasanya di tahun jamak sesuai nilai umur kendaraan. Di dalam kontrak tertuang prosedur operasi standar (SOP) yang mengatur berbagai hal; seperti hak dan kewajiban, tata cara operasi, jadwal, spesifikasi angkutan, dan perjanjian lainnya. Segala bentuk pelanggaran operasi akan dapat dikenakan sanksi atau denda.[17] Sistem pembayaranTeman Bus hanya menerima pembayaran elektronik melalui kartu non-tunai dan, sejak 2022, QRIS. Kartu non-tunai yang dimaksud terdiri atas kartu TapCash oleh BNI, Flazz oleh BCA, e-money oleh Bank Mandiri, dan Brizzi oleh BRI. Penumpang melakukan pembayaran dengan cara menempelkan kartu non-tunai kepada perangkat pembaca dalam bus.[18] Tarif Teman Bus sendiri sempat digratiskan; pada awalnya hingga tanggal 31 Desember 2020 namun diperpanjang[19][20] hingga tahun 2022. Mulai 31 Oktober 2022 Teman Bus resmi berbayar, dengan tarif berbeda setiap kota. TarifBerikut ini merupakan daftar layanan angkutan cepat bus yang menggunakan sistem Teman Bus. Besaran tarif layanan yang tertera sebagaimana diatur oleh Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 55 Tahun 2023.[21]
Daftar layananPalembangKawasan perkotaan di Indonesia yang pertama kali mulai menerapkan sistem pembelian layanan adalah Kota Palembang beserta daerah penyangganya seperti Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir. Sejak diluncurkan pada 2 Juni 2020, sebanyak empat koridor eksisting milik Trans Musi Jaya mulai dioperasikan oleh PT Trans Musi Palembang Jaya menggunakan skema Teman Bus. Per 7 Juli 2022, Trans Musi bekerjasama dengan PT Transportasi Global Mandiri mulai mengoperasikan dua dari total tujuh koridor feeder sebagai penyangga moda LRT Musi Emas.[22][2][23]
SurakartaKota Surakarta merupakan kota kedua dengan layanan Teman Bus. Terdapat sepuluh koridor dengan empat koridor utama dan enam koridor pengumpan dengan operator bekerja sama dengan Batik Solo Trans. Layanan mulai dioperasikan di koridor 3 dan 4 pada 4 Juli 2020.[1] Saat ini, keseluruhan 10 koridor telah beroperasi sepenuhnya. Keempat koridor utama dioperasikan oleh PT Bengawan Solo Trans, sedangkan koridor pengumpan dioperasikan oleh PT Transportasi Global Mandiri[24]. Layanan Teman Bus Batik Solo Trans tidak hanya mencakup kawasan Kota Surakarta, melainkan juga menjangkau kawasan penyangga seperti Simpang Sidan dan Terminal Kartasura di Sukoharjo, Terminal Palur di Karanganyar, dan Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo di Boyolali.
DenpasarPada tanggal 8 September 2020, dioperasikan koridor 2 layanan Teman Bus di Kota Denpasar. Layanan yang beroperasi di Denpasar tersebut menjalankan layanan dengan nama Trans Metro Dewata. Terdapat empat koridor yang beroperasi dengan 105 armada bus berpintu rendah (low entry). Layanan ini dioperasikan oleh konsorsium PT Satria Trans Jaya.[3][10]
YogyakartaYogyakarta merupakan daerah keempat dengan layanan Teman Bus. Rute yang beroperasi tidak hanya dalam Kota Yogyakarta saja, namun hingga ke Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Terdapat tiga koridor dengan bekerja sama dengan PT Jogja Tugu Trans, salah satu operator Trans Jogja.[13][14][27]
MedanKota Medan merupakan kota kelima dengan layanan Teman Bus. Terdapat lima koridor dengan tiga koridor yang telah beroperasi. Layanan Teman Bus di Medan disebut juga dengan Trans Metro Deli.[15][16][27]
MakassarSelain 26 jalur trayek pete-pete (angkutan kota), Kota Makassar juga memiliki moda bus transit bernama Trans Mamminasata. Trans Mamminasata diluncurkan pada 13 November 2021 dengan perencanaan sebanyak empat koridor yang akan beroperasi pada kawasan aglomerasi Mamminasata seperti Kota Makassar, Kabupaten Sungguminasa, Kabupaten Maros dan Kabupaten Takalar. Operasional layanan ini dipegang oleh PT Sinar Jaya Megah Langgeng.
BanyumasLayanan Teman Bus dengan nama Trans Banyumas mulai hadir di Kota Purwokerto pada 5 Desember 2021. Operatornya adalah PT Banyumas Raya Transportasi, sebuah konsorsium dari penyedia jasa angkutan umum lokal eksisting seperti Koperades, Kopata, PO Asli, PT Asli Putra Pribumi, PT Teguh Muda Abadi, PT Amala Jaya, PT Putra jaya, PT Jaya Mandiri Trans, KSU Trans Banyumas, PT Berkah Alam Sumber Sejahtera, PT Budi Jaya Transport dan KSU Mandiri. Sebanyak 52 unit medium bus diterjunkan untuk tiga koridor, yang semuanya terintegrasi dengan koridor Trans Jateng pada kawasan Barlingmascakeb dengan relasi Purwokerto–Purbalingga PP.
BanjarmasinSebelum masuknya layanan Teman Bus, Dishub Kalimantan Selatan sudah mengoperasikan satu koridor bus transit bernama BRT Banjarbakula sejak tahun 2019. BRT tersebut menjangkau wilayah Kota Banjarmasin beserta daerah penyangganya pada kawasan aglomerasi Banjarbakula seperti Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut. Pada Desember 2021, Dishub Kalimantan Selatan mendapat pendanaan program BTS untuk meningkatkan layanan BRT eksisting pada empat koridor menggunakan sejumlah 75 unit bus sedang. Nama layanan resmi diubah menjadi Trans Banjarbakula. PT Bagong Dekaka Makmur, sebuah perusahaan otobus swasta asal Jawa Timur ditunjuk sebagai operator tunggal pada keempat koridor yang dimiliki.[28]
BandungLayanan Trans Metro Pasundan hadir di kawasan perkotaan Bandung Raya pada 27 Desember 2021 sebagai moda bus perkotaan berbasis pembelian layanan kedelapan di Indonesia. Layanan tersebut beroperasi berdampingan dengan angkutan umum eksisting seperti angkutan kota, Trans Bandung Raya (DAMRI), Trans Metro Bandung dan Bus Rapid Transit Aman & Sehat (Buratas). Perum DAMRI Cabang Bandung ditunjuk sebagai operator layanan pada koridor K1D, K4D dan K5D. Sedangkan PT Big Bird Pusaka yang merupakan perusahaan swasta dipilih sebagai operator pada koridor K2D dan K3D.[29]
SurabayaSampai awal 2023, hanya dua dari enam koridor Trans Semanggi Suroboyo yang sudah beroperasi di Kota Surabaya. Kedua koridor tersebut adalah K2L yang dioperasikan oleh konsorsium PT Seduluran Bus Suroboyo dan K3L yang dioperasikan oleh Perum DAMRI Cabang Surabaya. Sedangkan pengadaan keempat koridor lainnya masih dalam proses koordinasi dengan Kemenhub RI sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Hal tersebut menjadikan perkembangan Teman Bus di kota terbesar kedua di Indonesia ini menjadi paling lambat dibandingkan dengan layanan serupa pada sepuluh kota lainnya yang menerapkan sistem serupa.[30]
BalikpapanPada bulan Juli 2024, Dinas Perhubungan Kota Balikpapan memulai uji coba layanan Balikpapan City Trans (Bacitra) yang melayani 3 koridor. Ketiga koridor tersebut adalaha Koridor A yang melayani rute Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Pelabuhan Semayang (PP), Koridor B yang melayani rute cincin Terminal Batu Ampar via Jalan M. T. Haryono - Jalan Sudirman - Jalan Ahmad Yani - Jalan Soekarno-Hatta, dan Koridor C yang melayani rute cincin Terminal Batu Ampar via Jalan Soekarno-Hatta - Jalan Ahmad Yani - Jalan Sudirman - Jalan M. T. Haryono.[31] Uji coba layanan bus raya terpadu ini menuai protes dari kalangan supir angkutan kota yang merasa penghasilan mereka berkurang akibat adanya layanan bus Bacitra sehingga membuat uji coba dihentikan sementara.[32][33] Walau sempat dihentikan sementara, Bacitra mendapat dukungan dari sejumlah besar masyarakat kota Balikpapan yang merasa nyaman dengan adanya layanan bus Bacitra dan menuntut untuk uji coba tetap dilanjutkan.[34][35]
Lihat pula
Catatan kaki
Referensi
Pranala luar¶ |