Share to:

 

Tembiang

Barisan pertama mengarahkan tembiang pada posisi menyerang, barisan kedua menahan tembiang dengan posisi agak ke atas. Dalam pertempuran sungguhan, tembiang dalam posisi menyerang biasanya dilakukan oleh 3-4 barisan terdepan.

Tembiang adalah salah satu jenis senjata galah yang bentuknya berupa tombak yang sangat panjang dan digunakan oleh infantri. Tembiang dapat digunakan untuk menyerang pasukan infantri musuh, dan dapat berguna pula sebagai penahan serangan kavaleri. Tembiang tidak ditujukan untuk dilemparkan. Senjata ini sering digunakan di Eropa sejak awal Abad Pertengahan[1] sampai sekitar tahun 1700. Tembiang dibawa oleh pasukan pejalan kaki yang saling berdekatan. Senjata serupa yang disebut sarisa digunakan oleh infantri Makedonia, yang dipimpin oleh Aleksander yang Agung, dan banyak berpengaruh dalam pertempuran kuno.

Catatan kaki

  1. ^ Verbruggen, Art of Warfare, 151

Referensi

  • Delbrück, Hans. History of the Art of War, originally published in 1920; University of Nebraska Press (reprint), 1990 (trans. J. Renfroe Walter). Volume III: Medieval Warfare.
  • Fegley, Randall. The Golden Spurs of Kortrijk: How the Knights of France Fell to the Foot Soldiers of Flanders in 1302, Jefferson, NC: McFarland, 2002.
  • McPeak, William. Military Heritage, 7(1), August 2005, pp. 10,12,13.
  • Oman, Charles. A History of the Art of War in the Sixteenth Century. London: Methuen & Co., 1937.
  • Parker, Geoffrey. The Military Revolution: Military Innovation and the Rise of the West 1500–1800, Cambridge University Press, 1996.
  • Smith, Goldwyn. Irish History and the Irish Question, New York: McClure, Phillips & Co., 1905.
  • Verbruggen, J.F. The Art of Warfare in the Western Europe during the Middle Ages, Boydell & Brewer, 1997 (trans. S. Willard and RW Southern).
  • Vullaimy, C. E. Royal George: A Study of King George III, His Experiment in Monarchy, His Decline and Retirement, D. Appleton-Century Company, Inc., 1937.


Kembali kehalaman sebelumnya